Chapter 2

13 1 1
                                    

Jaehyun PoV
.
.
.

Hari ini aku baru saja sampai di Paris, dan aku sudah disambut dengan perasaan yang berkecamuk. Jujur saja, aku benci Paris. Di mana semua kenangan buruk terjadi di sana. Semua rasa sakit yang ku tahan dan semua kejadian buruk itu terjadi. Semua ada di sana, Paris.

Aku melangkahkan kakiku keluar dari bandara Internasional Charles de Gaulle dengan perasaan campur aduk. Aku berjalan menuntun koperku dengan malas menuju ke arah taksi yang terparkir dengan rapi di luar bandara.

Seharusnya Jeno menjemputku, tetapi dia sedang ada urusan di kampusnya, jadi mau tak mau aku harus menaiki taxi untuk ke apartemenku. Lagipula dia pasti akan banyak tanya tentang apa yang terjadi dan kenapa aku kembali ke Paris setelah aku memutuskan untuk pulang ke Korea. Aku sedang malas meladeni Jeno yang sangat ingin tau itu, jadi ada baiknya juga dia tidak bisa menjemputku.

Tidak perlu lama aku langsung menaiki taxi yang sudah tersedia, dan melenggang langsung untuk pergi ke apartement. 

Paris tetaplah Paris, tidak berubah sama sekali sejak kepergianku 2 tahun lalu.

Lagi lagi perasaan itu, "aku benar benar tidak berguna" gumamku pelan.

 Entah apa yang merasukiku yang membuatku bertanya kepada sopir taxi itu, apakah ada perpustakaan terdekat. 

"anda mau ke perpustakaan mana, Monsieur?"

"perpustakaan terdekat saja"

"apa anda yakin?"

"tentu saja" batinku sedikit kesal, lagipula kenapa dia bertanya.

sopir taxi itu hanya berdehem dengan canggung, yang lalu aku tanggapi hanya dengan anggukan, aku hanya tidak ingin diajak berbicara oleh orang asing itu saja.

Setelah itu barulah si sopir taxi melajukan kendaraannya menuju perpustakaan kota terdekat.

Aku hanya ingin menyegarkan pikiranku dengan membaca buku-buku di tempat yang sepi. Bukan apa tapi aku sangat menyukai perpustakaan di mana aku bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk membaca buku tanpa ada yang mengganggu. Benar benar stress relief yang aku butuhkan.

Tidak butuh waktu lama, hanya sekitar 35 menit aku sudah sampai di perpustakaan itu. Karena jalanan kota Paris sedikit lenggang waktu itu, karena itu adalah weekday.

Perpustakaan itu tidak terlalu besar tapi tidak bisa disebut kecil juga, "what a nice place."

Aku langsung saja berjalan masuk sambil membawa koperku. Tentu saja koperku aku bawa ke sana, tidak mungkin aku tinggal di taxi begitu saja.

 Sesaat setelah masuk, bau khas dari perpustakaan menyeruak ke dalam hidungku, bau yang sedikit lucu tapi anehnya aku sangat menyukainya. Dan mataku berkeliling mengamati tempat itu, tempat yang nyaman dan tak terlalu ramai.

 "Ini sudah lebih dari cukup." Lalu aku bergegas untuk mencari tempat duduk yang menurutku oke. Aku memutuskan untuk duduk di dekat kaca besar yang menghadap jalanan kota Paris. Sembari menikmati musim gugur kota Paris. Ya, saat itu sedang musim gugur, musim yang ditandai dengan gugurnya daun-daun pada pohon disertai dengan angin dingin yang berhembus kencang. Musim yang sangat aku dan dia sukai. Meskipun sekarang aku membenci Paris, namun musim gugur sedikit menghiburku, walau masih ada sedikit perasaan yang menghimpit dada, menyesakkan.

Aku berjalan mengelilingi perpustakaan itu yang juga ternyata merangkap sebagai toko buku. Sesaat setelah aku mencari buku mana yang akan menjadi pilihanku, netraku menangkap seorang gadis yang-kalau-aku tidak salah lihat adalah gadis Korea yang memiliki rambut blonde sedang sibuk menata buku-buku di rak. Dia telihat sangat cantik padahal hanya menata buku, aku terdiam beberapa menit hanya untuk memandang gadis itu. "Aneh, aku tidak pernah ingin menatap wanita selain dia, tetapi mengapa pesona gadis ini membuatku goyah?"

Tiba tiba gadis yang tadinya sibuk menata buku itu menolehkan pandangannya mendadak menatapku dengan pandangan yang sulit aku artikan —waitt what? apa yang sedang kau lakukan Jae! setelah aku tersadar aku segera bergegas mengalihkan pandanganku dan langsung pergi untuk membawa buku yang telah kuambil dan berjalan ke mejaku.

"kau sangat bodoh, Jae" rutukku.

Tanpa disadari Jaehyun ternyata gadis itu juga melihatnya sejak tadi dari tempat di mana ia berdiri....

------------------------------------------------------------------------------------------

To be continued

.

.

.

Autumn and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang