Prolog🥀

17 17 58
                                    

17 September 2017

_______________________________
Dear Desita

Besok hari yang dinanti, usiaku bertambah satu tahun. Besok usia ku 13 tahun aku harap mamah sembuh dan sehat kembali:-)

_______________________________

"Lagi apa de?" Tanya seorang perempuan paruh baya

"Astagfirullah mamah bikin kaget aku aja" jawab Desita terkejut dan mendudukkan diri di atas kasurnya

"Hehe, maaf ya sayang habis nya mamah Kangen sama kamu" jawab mamah

"Mamah kalau mau ketemu sama aku panggil aja ya, mamah jangan jalan jalan dulu takut kepeleset" ucap Desita

"Aduh anak mamah perhatian sekali sini kamu tiduran di paha mamah, biar mamah usap Kepalanya. De besok ulang tahun kamu kan? Mau hadiah apa dari mamah?" Ucap mamah Desita sambil mengusap kepala Desita
"Mau ganti hp? Atau Mau sepeda baru? " tanya mamah Desita

"Ngga mah aku ngga mau hp atau pun sepeda baru uang nya mamah taruh saja buat beli obat lagi, Desita cuma pengen mamah cepat sembuh" ucap Desita dan memeluk mamah nya

"Siap sayang, mamah janji besok mamah akan sembuh" ucap mamah Desita

Jam 03:45 WIB

"Desita bangun yuk, samperin mamah mu dulu" ucap bibi yang membangunkan Desita

"Hmmm.. Ada apa bibi ini masih malam loh" lirih Desita

"Ayo kita ke kamar mamah mu" ajak bibi dengan paksa

Terdengar suara tangisan dan suara seseorang seperti sedang kesusahan bernafas Desita berfikir apa ini kejutan dari mamah nya?

"Ayah, ini Ada apa ? Astagfirullah mamah mamah kenapa??" Tanya Desita dengan air mata yang sudah berjatuhan

"Yang sabar ya sayang mungkin mamah mu sedang berproses untuk berpulang kepada sang pencipta" ucap paman nya

"Apaan sih paman, mamah itu udah janji sama Desita buat sembuh mana mungkin mamah pergi gitu aja ninggalin aku" teriak Desita

"Coba ikhlas kan nak, kasihan mamah mu, ikhlas kan biar mamah mu bisa pulang dengan tenang" ucap Ayah Desita

"Mba, kalau sudah saatnya mba pergi, Ayo kita semua sudah ikhlas jangan pikirkan Desita. Anak mba aman dengan kita dia akan aku urus dengan baik" ucap bibi Desita

"Mamah maafin Desita, Desita belum membahagiakan mamah hiks mamah Desita coba ikhlas.. Mamah, kalau mamah sudah ingin pulang Ayo Desita Antar hiks Ayo mah ikutin Desita ya Laila ha.. Ilallah.. Muhammadar.. Rasulullah" ucap Desita

Dengan terbata mamah Desita mengikuti lantunan syahadat yang diucapkan Desita hingga ketiga kali membaca syahadat mamah Desita menghembuskan nafas terakhir nya..

Dan kini kehidupan Desita Nuraeni baru akan di mulai setelah kepergian sang mamah tercintanya ✨

Styrofoam GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang