Bogor 21 Juni 2017
"Desita, bangun kita sahur" teriak bibi membangunkan Desita
"Astagfirullah, ko bisa teriakan Bibi membahana banget" ucap Desita
Desita keluar kamar nya dan berjalan kearah dapur untuk bergabung dengan keluarga Bibi Julia. Kita perkenalan dulu yuk..
Bibi Desita sendiri bernama Julia
Paman Desita bernama Wahyu
Anak pertama Bibi Julia bernama Sheila Aulia
Anak Ke dua Bibi Julia bernama Safira Putri
Mamah Desita bernama Wulan
Ayah Tiri Desita bernama Padli
Ayah kandung Desita bernama SetiawanSheila dengan Desita hanya berbeda 4 tahun Sheila 18 tahun sedangkan Desita 13 tahun jika dengan Safira, lebih muda Safira dibanding Desita karena hanya beda 2 tahun Safira baru berusia 11 tahun.
"Desita, kamu mau ikut paman ke rumah sakit? Kita jenguk mamah mu" Tanya Paman Wahyu
"Ayo Paman, Desita mau ikut" ucap Desita
Setelah sahur Paman Wahyu dan Desita bersiap siap akan pergi ke rumah sakit untuk menjenguk mamah Desita yang sedang di rawat di Sana.
"Hati-hati di jalan nya ya, bilang sama mamah mu dapat salam dari Bibi dan anak anak di rumah" ucap Bibi Julia
"Iya siap bi, nanti aku sampaikan ke mamah" ucap Desita dengan semangat
"Yasudah, bu saya dan Desita berangkat dulu ya, asalamualaikum" pamit Paman Wahyu
"Bibi aku pamit" ucap Desita dan mencium punggung tangan Bibi Julia
Diperjalanan ke rumah sakit motor Paman tiba tiba berhenti, ternyata Ada yang menelfon Paman. Setelah lama Paman bercengkrama dengan seseorang di telfon itu Paman langsung memutar balik kan motor nya ke jalan menuju rumah..
"Paman ko puter balik lagi? Kita ga jadi ke rumah sakit? " Tanya Desita agak berteriak
"Iya De, ayah mu bilang nanti siang dia akan pulang jadi kita tidak perlu kesana" ucap Paman
Desita terdiam dia sangat merindukan mamah nya namun dari satu minggu yang lalu ayah nya bagaikan melarangnya untuk bertemu dengan mamah nya sendiri.
Setibanya di rumah Julia, Desita lari ke kamar nya dan menangis."Mah, si Desita kenapa nangis? " Tanya Sheila
"Dia gagal ketemu mamah nya lagi Shei" ucap Julia "oh iya udah rapi aja kamu, Mau kemana? Udah shalat subuh?" Tanya Julia
"Nahkan lupa, aku Mau izin sama mamah Mau jogging sama temen boleh kan? Aku ajak Desita deh biar mamah ga khawatir" ucap Sheila
"Ya udah ajak aja siapa tau dia jadi lupa sama kejadian tadi" ucap Julia
Sheila menemui Desita di kamar nya dan mengajaknya untuk ikut dengan nya..
"De, ikut sama teteh yuk kita jogging tapi jangan nangis lagi ya malu dong masa udah gede nangis" ucap Sheila membujuk Desita
"Iya teh hiks tapi Sita pengen ketemu mamah Desita Kangen mamah" ucap Desita
"Iya teteh ngerti, kamu harus sabar dan do'ain mamah mu biar cepat sembuh dan bisa pulang"
"Iya atuh teh, emang mau jogging kemana?" Tanya Desita
"Kita Ke Bukit Bulan, nanti kita ke Sana nya dijemput sama pacar teteh, gimana mau?"
"Boleh deh, terus itu bonceng tiga gitu teh?"
"Ngga atuh, nanti pacar teteh bawa temen nya. Ya udah sekarang kamu siap siap tapi jangan berisik ya soalnya Safira ngga diajak" ucap Sheila
_______________________________
"Mah, Sheila sama Desita pergi dulu ya asalamualaikum" pamit Sheila
"Iya sayang hati hati dijalan, oh iya pacarannya jangan ke lewat batas ya Shei jagain juga Desita" Ucap Julia
Sheila dan Desita berjalan dipinggiran jalan sambil menunggu jemputan untuk mereka tumpangi, sampai akhirnya ada dua motor yang menghampiri mereka berdua..
"Shei, maaf ya lama tadi bangunnya telat hehe" ucap laki laki yang baru sama datang dengan motor berwarna Putih biru..
"Iya gpp ko Darren, gpp kan aku bawa sepupu ku?" ucap Sheila
"Iya gpp, nanti sepupu kamu ikut fahrul aja ya" ucap Dareen
Mereka pun melajukan motornya menuju tempat tujuan awal.. Di sepanjang jalan Desita dan Fahrul tidak sama sekali mengeluarkan suara..
"Hei.. Kalian berdua ngga mendadak bisu kan? Ko dari tadi diam terus" teriak Darren dari samping motor Fahrul
"Diem deh ini gue gugup bawa cewek cakep" ucap Fahrul dengan nada gurauan nya
Dua motor itu berhenti dipinggir jalan, lebih tepat nya didekat rumah Darren.
"Shei, kita temuin temen ku yang lain ya mereka udah lama nunggu" ucap Darren
"De, jangan diem terus biasanya juga cerewet ngeri tau subuh subuh gini diem terus takut kerasukan setan hiiih" ucap Sheila
"Apa sih teh ngga Lucu tau,, aku masih asing sama tempat ini.. Orang orang nya pun asing ga kenal" ucap Desita
"Ya udah kita kenalan yuk" ucap laki laki bertato dan bertindik ditelinga kanannya
"Eh meong, astagfirullah teteh Desita takut" Desita kaget saat ada seorang laki laki yang tiba tiba memeluknya..
"Gak usah takut De dia namanya Aditya" ucap Sheila
"Iiih aku ga suka sama dia.. Dia serem teh" ucap Desita Bergidik takut

KAMU SEDANG MEMBACA
Styrofoam Girls
General FictionAda kata yang sebaiknya tak diucapkan Ada rasa yang sebaiknya tak diungkapkan Karena hal itu akan merusak sebuah keadaan Kamu bagiku candu sedang kan aku bagimu canda Tak apa, aku cukup bahagia dengan hadir nya putri kecil ku Di depan banyak orang...