Aneh Lo!

2.1K 438 60
                                    

Tahun ajaran baru pun dimulai. Aktivitas sekolah sudah mulai berjalan kembali seperti biasa. Namun, para murid kelas VIII dan kelas IX masih menunggu dan mengikuti panitia kegiatan MOS anak baru. Ada pula yang ikut menghabiskan waktu dengan mengikuti ekstrakurikuler.

"Le." Panggil Juna.

"Kenapa, Kak." Tanya Ale.

"Gak mau daftar jadi Ketua OSIS?"

"Hah? Gak deh, Kak."

"Kenapa? Padahal lo pinter loh."

"Males, Kak. Males ribet."

Arjuna terkekeh mendengar perkataan Ale. Ia menepuk-nepuk puncak kepala Ale karena merasa gemas.

"Woy! Pacaran mulu! Sini lo, Jun! Ketos kok lari dari tanggung jawab!" Kesal Nando.

"Bicit!" Ketus Ale.

"Bocah lo!"

"Lo juga bocah!"

"Gue tahun depan udah SMA ya!"

"SMA aja bangga!"

"Nando."

Nando misuh-misuh mendengar Juna menegurnya. Ia diam-diam berjalan mendekati Ale dan menarik ikat rambutnya hingga terlepas. Melihat itu, Ale menggeram karena rambut panjangnya terurai begitu saja.

Melihat itu, Juna dibuat terpana akan kecantikan Ale yang terpancar saat rambut yang tadinya diikat terurai begitu saja.

"Nandot!!!" Teriak Ale.

"Pinjam, Le. Nanti gue balikin." Ucap Nando sambil berlari.

"Bacot lo!"

"Dadah cantik!"

"Gue bogem juga-"

"Udah, Le. Biarin aja."

Juna menahan tangan Ale yang hendak mengejar Nando. Ia membuka tali pita yang ada di lengan seragamnya dan merapikan rambut Ale yang terurai. Lalu, ia mengikat rambut gadis itu dengan tali pita yang ia simpul dengan rapi.

"Kak, lo-"

"Udah, rambutnya udah gak berantakan lagi sekarang."

Ale menggigit bibirnya tersipu malu. Ia menatap Juna ragu-ragu saat laki-laki itu tersenyum manis melihatnya.

"Gue balik kelapangan dulu, ya. Sampai jumpa nanti dikantin." Pamit Juna.

Juna mengacak-acak poni Ale yang tersisa sedikit didepan sebelum pergi. Kemudian, ia berjalan meninggalkan Ale yang kini menatapnya dengan bingung.

"Kayak di film-film yang gue tonton sama Papi." Gumam Ale.

Sementara dari kejauhan, Raka sudah menatap tajam Ale. Ia berdiri bersama Yogi yang hendak kelapangan untuk melihat Ratu yang mengikuti MOS.

"Gila. Keren banget si Juna ngambil hati si Ale." Ucap Yogi.

"Cih!" Decih Raka.

"Kenapa, Ka?"

"Gapapa."

"Gapapa kok matanya tajam banget."

"Mata gue emang gitu."

"Tadi perasaan enggak."

Raka menoleh melihat Yogi. Ia menggeram ketika temannya itu menunjuk Ale dengan dagunya.

"Bakal jadian mereka berdua kalo gini caranya." Ucap Yogi.

"Bukan urusan gue." Jawab Raka dingin.

"Yakin? Nanti lo kebakaran jenggot kalo emang beneran."

My Ale! (Side Story Of Raka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang