Meski hujan akhirnya berhenti, Minho dan Changbin masih belum menemukan jalan keluar, bisa dibayangkan berapa lama mereka membawa kaki mereka berkeliling. Mereka coba beberapa kali meneriakkan nama kawan-kawan mereka berharap ada yang mendengar dan menemukan mereka, namun nihil.
Sejak tadi, mereka masih saja kembali ke tempat yang sama, ditambah lagi fakta tentang menghilangnya pak Choi secara misterius.
"Bagaimana bisa pak Choi meninggalkan kita seperti ini?!" kesal Changbin.
"Mungkin bukan meninggalkan, tapi tertinggal. Aku lebih khawatir dia tersesat saat ikut denganmu tadi, dan tertinggal saat kau akan kembali ke sini,"
"Aku sudah bilang dia tidak ikut denganku! Dia masih berdiri di belakangmu saat aku pergi,"
Minho menggeleng cepat,"Tapi aku jelas melihat dia berjalan di belakangmu!"
Pemuda itu menghela napas kasar,"Jika dia tidak ikut denganmu dan juga tidak di sini denganku, berarti ada yang tidak beres di sini,"
Changbin mengangguk,"Ada sesuatu yang berusaha menjebak kita,"
Keduanya duduk sebentar. Rasa lelah membuat mereka rela duduk beralaskan tanah dan rumput yang telah dibasahi air hujan.
"Changbin, bagaimana jika pak Choi yang kita temui sejak awal bukan pak Choi yang kita tahu?"
Mendengar itu, Changbin menampar pelan bahu Minho. Apapun yang hendak disampaikan pemuda itu berhasil membuat Changbin memikirkan hal-hal menyeramkan mengenai sosok mirip pak Choi tadi.
"Jangan buat aku takut!"ujar Changbin.
"Tapi coba pikirkan. Bagaimana bisa kamu melihat pak Choi berdiri di belakangku saat aku melihat dia juga berjalan di belakangmu di saat yang sama?"
Changbin menggaruk tengkuknya,"Maksudmu, pak Choi yang kita temui, bukan manusia?"
🐾🐾🐾🐾🐾
Seungmin dan Jisung masih duduk saling merangkul, bersembunyi di balik punggung Felix yang juga tengah tenggelam dalam pikirannya sendiri. Seisi tenda senyap.
Selama Seungmin dan Jisung tidak membuat keributan lagi karena panik memikirkan kawan-kawan mereka di dalam hutan sana, Felix berusaha memikirkan apa yang sebaiknya mereka lakukan setelah beberapa detik dan menit yang terlewat sejak pak Choi kembali seorang diri dari istana pepohonan itu.
"Mau coba mencari mereka ke dalam hutan?"
Tawaran Felix membuat Jisung dan Seungmin saling tatap. Ekspresi mereka jelas menunjukkan mereka sangat terkejut.
"Apa yang merasukimu? Tiba-tiba saja mengajak kami masuk ke sana, apa kau yakin dengan itu?" tanya Jisung.
Felix mengangguk,"Ya, bukankah kalian khawatir? Jika tidak mencari mereka, sampai kapan kita menunggu di sini?"
Hal itu membuat Seungmin menggeleng,"Tidak. Kita tidak akan bisa menemukan mereka. Kemunculan makhluk itu saja sudah menjelaskan ada sesuatu yang salah dengan pulau ini, ditambah lagi semua kejadian yang kita alami sejak tadi. Kau yakin kita tidak akan tersesat juga di dalam sana?"
Tiba-tiba saja tangan Jisung menepuk bahu Felix,"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita selanjutnya, tapi aku ingin kau tahu—"
"Jisung, kau menyukai Felix?" Seungmin salah paham.
"Bisakah kau bodoh di tempat lain? Aku belum selesai bicara!" balas Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLIDAY || Stray Kids
FanfictionLiburan macam apa yang membawa pada mimpi buruk?