chapter 11

1.8K 82 5
                                    

****

Setelah kepergian Jisung, entah kenapa perasaan Haechan jadi tidak tenang. Seperti ada sesuatu yang mengganggunya tapi ia tidak tau apa itu, bahkan saat bercinta dengan Mark tadi pun fikiran Haechan masih terpaku pada Jisung, beruntung nya Mark tidak tau akan hal itu atau sesuatu yang buruk akan terjadi.

"Jisung bukanlah siapa-siapa ku, aku juga tidak terlalu dekat dengan nya tapi kenapa rasanya ada yang aneh disini ketika melihat tatapan Jisung kemarin, aish sebenarnya ada apa dengan ku!" teriak Haechan frustasi sembari mengacak-acak rambutnya kesal.

"Yak! Kau ini kenapa? Dari tadi kuperhatikan kau sepertinya frustasi sekali, ada apa?" Tanya Jaemin.

"Jaemin-ah, jika seandainya nih ya ada seseorang yang begitu memikirkan orang lain hingga hampir frustasi, itu artinya apa?"

"Ya artinya seseorang itu menyukai orang yang difikirkan nya" jawab Jaemin polos.

"Ck, selain itu. Begini, misalnya nih ya ada seseorang yang merasa amat bersalah kepada seseorang tapi sayangnya orang yang merasa bersalah itu tidak tau kesalahan dimana dan kenapa" ucap Haechan frustasi.

"Apa kau berbuat salah kepada seseorang?" Tanya Jaemin setelah menyimpulkan cerita Haechan.

"Kenapa kau bisa berfikir begitu, kan bisa saja seseorang yang ku ceritakan itu ya seseorang" elak Haechan.

"Raut wajahmu tidak bisa berbohong Haechan, aku tau kau saat ini sedang frustasi kan, coba cerita" ucap Jaemin lembut.

"Haah, memang tidak ada gunanya menyimpan sesuatu darimu" ucap Haechan lirih setelah menghela nafas kasar.

"Itu kau tau, sekarang coba cerita ada apa sebenarnya"

"Jadi gini, kemarin itu Jisung tidak sengaja melihatku dan Mark Hyung berciuman dan entah hanya penglihatan ku saja atau apa tapi aku melihat pancaran kekecewaan dalam mata Jisung"

"Dan itu mengganggumu?" Tanya Jaemin yang dibalas anggukan kepala oleh Haechan.

"Sebelum aku memberikan solusi untuk mu, aku ingin bertanya sesuatu padamu, apa kau memiliki perasaan pada Jisung?" Tanya Jaemin serius.

"Apa yang kau katakan, tentu saja tidak. Aku hanya mengganggap Jisung itu sebagai teman, setidaknya untuk saat ini" lirih Haechan diakhir kalimatnya.

"Apa maksudmu dengan "setidaknya untuk saat ini?" Apa kau berencana untuk memiliki perasaan lebih pada Jisung atau malah, kau sudah memiliki nya?"

"Ah molla-yo, sebenarnya aku juga bingung dengan perasaanku sendiri Jaemin-ah. Aku bingung perasaan yang ku miliki untuk Jisung itu murni hanya teman biasa ataukah lebih" ucap Haechan putus asa.

"Kalau begitu aku akan bertanya satu hal padamu, apa yang selama ini kau rasakan saat berada didekat Jisung?"

"Em, nyaman"

"Selain itu?"

"Bahagia, Jisung itu orang yang lumayan menyenangkan walau terkadang ia menyebalkan. Ia juga sedikit ketus tapi perhatian. Ia jarang tersenyum tapi sekalinya ia tersenyum ia terlihat sangat manis. Mengenalnya dari kecil cukup membuatku memahami karakternya. Ia mandiri, tidak suka tergantung pada orang lain dan yang pasti ia mampu membuatku merasa nyaman didekatnya" ucap Haechan tanpa sadar. Sesekali ia akan tersenyum begitu mengingat kelakuan nya dulu dengan Jisung.

"Kau jatuh cinta Haechan"

"Mwo?"

"Ekspresi wajahmu saat menceritakan tentang Jisung memberitahu ku segala nya. Kau, telah jatuh cinta pada Jisung"

jung family sibling (NC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang