Chapter 42

5.2K 366 83
                                    

"Jangan terus bergerak, nanti fotonya tidak selesai-selesai." Dengus Darren saat bayi dalam gendongannya tidak bisa diam sejak tadi.

"Biar aku saja yang menggendongnya." Tawar Yasmine.

"Tidak usah!"

Yasmine menghela napas pelan dan kembali fokus pada kamera. Mereka sekarang tengah melakukan foto keluarga untuk ditampilkan saat pembukaan bisnis terbaru Darren.

Jadi pria itu mengajak keluarga kecilnya untuk membuat foto baru, terlebih Briana sudah lebih besar dibanding foto keluarga terakhir kali.

Jadi pria itu mengajak keluarga kecilnya untuk membuat foto baru, terlebih Briana sudah lebih besar dibanding foto keluarga terakhir kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhirnya selesai." Fotografer tersenyum lebar saat melihat hasil jepretannya.

Darren beranjak berdiri sembari menggendong Briana. "Kirimkan hasil foto digitalnya ke Kevin, dan untuk hasil fisiknya kirim ke mansion."

Pria Amerika latin itu mengangguk mengerti. "Baik, sir."

Para nanny langsung sibuk mengganti pakaian keempat anak dari majikannya, begitu juga dengan Yasmine yang sudah pergi ke ruang ganti.

Para nanny langsung sibuk mengganti pakaian keempat anak dari majikannya, begitu juga dengan Yasmine yang sudah pergi ke ruang ganti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Daddy...."

Pria yang sibuk dengan ponselnya itu menoleh, Ara terlihat datang setelah selesai berganti baju.

"Ada apa?" Tanya Darren setelah mendudukkan tubuh mungil Ara di atas pangkuannya.

"Mau beljalan-jalan dulu." Ucap Ara dengan senyuman mengembang.

Darren melirik arlojinya, ternyata sebentar lagi senja. "Kita mau pergi ke rumah granpa dan grandma, kan?"

Ara langsung mengerucutkan bibirnya. "Tapi Ala ingin pelgi jalan-jalan dulu."

"Pergi kemana?" Tanya Darren.

Bocah cantik itu mengangkat bahunya dengan menggemaskan.

Darren menekan kedua pipi bulat Ara hingga mengerucut lucu. "Pergi melihat bazar kota?" Tawarnya.

Ara mengangguk dengan cepat. "Iya tidak apa-apa." Ucapnya dengan bersemangat.

"Iya mom, kami akan segera ke sana." Setelah berpamitan, Yasmine mengakhiri sambungan telepon itu. "Ayo, mommy sudah menunggu."

Scandal With Mr BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang