Tadinya Hermione sangat mengkhawatirkan keadaan Leo setelah ia tahu akan memiliki adik. Pria kecil itu terkadang sangat pintar menyembunyikan perasaannya, namun setelah menghabiskan satu minggu penuh yang sejujurnya sangat berlebihan untuk dirinya yang hanya kelelahan, Hermione hanya bisa tiduran karena Leo dan Draco menjaganya terlalu ketat.
Hermione mengusap perutnya yang masih terasa rata, pikirannya berkelana saat – saat masa sulitnya mengandung Leo yang pertama kali.
Dulu, setelah menikah Hermione dan Draco melakukan tes dan meminum banyak potion untuk mengurangi damage radiasi dari beragam kutukan hitam semasa perang, oleh sebab ini juga selain memang kesepatakan mereka untuk belum memiliki anak begitu menikah, mereka juga tidak mudah untuk mendapatkannya.
Bisa dikatakan, memiliki seorang Leo adalah mukjizat besar untuk Hermione. Oleh karena itu walaupun saat itu keadaan sangat pelik, tidak pernah sekalipun terlintas di benak Hermione untuk menggugurkan kandungannya.
Namun kehamilannya yang kedua ini terasa sangat mudah, Hermione bahkan tidak merasa bahwa ia berbadan dua?
Lamunan Hermione pecah saat bunyi 'pop' muncul di dekatnya, Flossie muncul dengan sepiring apel dan peach, Mipsy muncul dengan segelas susu hangat.
Hermione menghela napasnya Lelah, "Aku baru saja makan, demi Merlin." Hembusnya. Seluruh peri rumah semakin giat bekerja karena senang akan adanya Malfoy baru yang tumbuh di rahim nyonya mereka.
Flossie dan Mipsy langsung mengeluarkan wajah kasihannya, Hermione jadi ingin menangis.
"You need to eats fruits too, Mummy." Interupsi suara Leo yang baru pulang dari sekolah dasar Mugglenya, tangannya menenteng tas koper mahal namun rambut ikal platinanya masih tertata rapih.
Hermione mengangguk, "Uh – huh, dan setelah makan siang tadi aku sudah makan anggur dan jeruk." Jawabnya.
Leo mengangguk, "Kalau begitu nutrisi untuk satu orang terpenuhi, ini adalah nutrisi untuk adikku didalam sana, Mummy." Jawab Leo menunjuk buah – buahan dan susu kemudian menunjuk perut rata Hermione.
Leonard Granger-Malfoy dan mulut kecilnya yang pintar.
Hermione tergugu sebentar, kemudian mengeluarkan dengusan tanda kalahnya, "Baiklah, aku akan menghabiskannya. Terima kasih Flossie, Mipsy." Ujarnya pada dua peri rumah yang matanya kini bersinar.
Leo mengeluarkan seringai puasnya, berjinjit kemudian mencium pipi ibunya yang sedang duduk di sofa, "Thank you for keeping safe my sibling, Mummy."
Hermione tersenyum bahagia, menyuapi sepotong apel kepada Leo yang langsung disambar dengan menggemaskan, "C'mere, baby." Ujar Hermione menepuk – nepuk pahanya.
Leo hendak melompat ke pangkuan ibunya, namun alis pirangnya mengerut tidak yakin, "Apa aku akan menyakiti adikku jika duduk dipangkuanmu, Mummy?" tanyanya dengan bola mata abunya yang khas.
Hermione tertawa lepas, "Tidak sayang, adikmu akan baik – baik saja, sini," tepuk Hermione sekali lagi.
Dengan begitu, Leo tersenyum cerah dan dengan senang melompat ke pangkuan sang Ibu.
"Bagaimana sekolah, son?" tanya Hermione sambil mengusap rambut Leo lembut.
"Seru seperti biasa, aku bermain dan belajar pada porsi yang cukup, Mummy."
"Good boy," pujinya kemudian melayangkan kecupan di dahi putranya.
"Mum, apakah setelah adikku lahir, kau tetap akan menciumku?"
Hermione mengangkat ujung bibirnya, akhirnya Leo membicarakan ketakutannya. Sebenarnya, Hermione paling tahu kalua Leo adalah anak yang tidak suka disaingi, putranya sejak dulu adalah prioritas nomor satunya dan Hermione juga tahu dibalik kebahagiaan Leo memiliki adik, bocah itu pasti merasakan takut, "Tentu saja, sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Espoir (D.M&H.G)
RomanceBook II - Espoir es-po-ir (n.) Hope. Hermione Granger meninggalkan banyak hal begitu memulai hidupnya di lain benua. Ia membawa perasaannya yang hancur, kenangannya, cintanya, dan seorang Malfoy yang tidak diketahui. Noted : please read Traitor firs...