19. Al-hubbu

21K 1.2K 4
                                    

Bismillah, assalamu'alaikum semuanya gimana kabarnya hari ini? Sebelumnya maaf kalau ada kata-kata yang kurang mengerti, jangan lupa untuk vote dan komentar ya😍😍



بسم الله الرحمن الرحيم

~SELAMAT MEMBACA~

"Tiada yang lebih indah di banding dua raga yang saling menjaga, tidak bertemu tapi saling menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tiada yang lebih indah di banding dua raga yang saling menjaga, tidak bertemu tapi saling menunggu. Karena hanya do'a lah yang berperang di langit."
.
.
.
.

~Fadhlan Arkhan Faturrahman~








🦋🦋🦋












Malam ini Syifa Sibuk dengan tumpukan kertas di hadapannya, wajar saja dirinya adalah panitia. Besok adalah acara yang akan diselenggarakan, namun Syifa sudah di buat pusing kepala karena prosesi acara itu berlangsung hingga malam.

Dengan mata yang mengantuk berat, Syifa menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan. Tiba-tiba saja meja yang membuat bantalan Syifa diketuk, membuat Syifa mendongakkan kepalanya.

"Ustadz?" Beo Syifa.

"Mbak Syifa ngantuk? Kalau ngantuk pulang ke asrama aja, ini biar saya yang lanjutin." Ujar ustadz Faiz, dirinya meletakkan kantung kresek di meja.

Syifa menggelengkan kepalanya, dirinya mana mungkin pulang ke asrama. Toh, juga panitia lainnya masih sibuk dengan urusannya di ruangan Astatidz ini. "Enggak tadz, saya nggak ngantuk. Kalau gitu saya permisi." Syifa beranjak dari tempat duduknya, ia ingin mencuci wajahnya agar kembali fresh.

"Mbak Syifa mau kemana?"

Syifa memberhentikan langkah kakinya, dirinya melihat ke arah ustadz Faiz. "Cuci muka tadz, ada setannya." Balasnya asal, dan kembali melanjutkan langkah kakinya.

Bruk

Syifa memegang kepalanya yang ingin ambruk, bagaimana tidak dirinya menabrak seseorang. Hingga membuatnya ingin jatuh, masih dalam keadaan mengusap-usap kepalanya Syifa melihat ke arah lelaki di hadapannya.

"Kamu?"

"Lo lagi." Decih Alex.

Syifa tidak bisa berfikir jernih, dirinya sangat kesal dengan lelaki di hadapannya kini. "Kalau jalan hati-hati dong, untung nggak jatuh." Kesal Syifa.

"Bomat."

Tanpa menggubris perkataan Syifa Alex Langsung masuk ke dalam ruangan Astatidz, sedangkan Syifa menggerutu kesal dengan sikap lelaki seperti Alex.

Terjerat Cinta Gus Galak [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang