HappyReading 💜
🍀
“Sayang, kamu masih marah padaku?”
Taehyung mengikuti Yoona kesana kemari, mulai dari mengitari meja dapur, mencuci tangan di wastafel, hingga saat Yoona membuka kulkas. Sedikit trauma dengan kejadian kemarin hingga dia sama sekali tidak mau lepas dari Yoona sejak menjemput Yoona di tempat kerja tadi. Tidak ingin menimbulkan curiga saat dia tidak ada di sekitar Yoona dan berakhir menyakiti Yoona .
Benar-benar takut saat Yoona berpikiran jika dia sedang bersama Yoo Jung. Makanya untuk mencegah semua itu terjadi lebih baik mengikuti Yoona, selain jam kerja yang pasti dia akan bekerja dengan serius dengan Jungkook sebagai jaminannya. Pria yang hanya pasrah begitu saja untuk dijadikan tameng.
Padahal Yoona sendiri tidak mencemaskan semua itu lagi . Yoona itu wanita yang selalu berpikir terbuka, tidak suka berprasangka buruk meski sebab itulah juga dia bisa dengan mudah diselingkuhi dulu. Meskipun begitu Yoona memang selalu menaruh kepercayaan penuh kepada orang yang memang benar-benar dia percaya. Terlebih Taehyung yang sudah dia percayakan hatinya.
Tidak pernah ada pikiran buruk. Taehyung pun sudah menjelaskan semuanya setelah membawa dirinya keluar dari rumah orang tua Yoona kemarin. Dan justru tindakan Taehyung sejak tadi dirasanya terlalu berlebihan menurut Yoona..
Yoona mendesah ringan menjatuhkan diri di kursi dapur dengan satu gelas kosong dan satu kotak jus jeruk yang dia ambil dari kulkas Taehyung. Karena memang hanya ada minuman itu di kulkas Taehyung, dan ya Yoona dibawa pulang ke rumah pria itu tanpa berniat menolak karena dirinya memang lebih banyak diam sejak tadi, karena terlalu lelah dengan pekerjaannya bukan karena hal lain.
Taehyung masih memperhatikan Yoona merasa khawatir karena Yoona sejak tadi hanya diam.
“Duduklah, sudah aku bilang aku tidak marah padamu. Tapi haruskah kamu mengikutiku terus seperti ini. Dan aku juga tidak akan pergi dari rumahmu. Apalagi yang kamu cemaskan hmmm???”
Dengan sedikit cemberut Taehyung menjatuhkan diri, duduk di kursi sebelah Yoona. Menerima gelas jus yang Yoona sodorkan setelah wanitanya meneguk seperlunya. Berharap pikiran Taehyung lebih dingin dan lebih tenang setelanya.
Taehyung meminumnya hingga tandas, menghabiskan sisa yang sudah dituangkan Yoona dan sudah diminum sedikit tadi.
“Benar tidak marah?”ucap Taehyung setelah mengusap mulutnya dengan punggung tangan. Memperhatikan Yoona dengan serius.
“Apa aku terlihat seperti sedang marah?”
Taehyung mengamati wajah serius Yoona yang sangat cantik itu dengan seksama dan menggeleng sebagai jawaban.
“Sudah lebih tenang?”
Taehyung mengangguk , benar-benar seperti anak kecil yang menurut.
Pada akhirnya Yoona luluh juga. Kekasihnya ini memang mudah sekali membuatnya goyah untuk tidak tersenyum.
“Nah, jika kamu tersenyum seperti ini kan aku lebih lega.” ucap Taehyung, menangkup wajah Yoona untuk diciumnya yang diterima dengan tenang oleh Yoona. Dibalas dengan manis dan disambut kembali dengan lebih manis. Beberapa detik terlewat untuk menuju menit dan ciuman mereka terlepas.
“Lapar?”
Yoona mengangguk dalam tangkupan telapak besar Taehyung di wajahnya.
“Aku tidak akan menawarkan membuat makan, kita delivery saja yah. Malam ini tidur disini sambil menonton film??”
Yoona mengangguk menyetujui. Toh sudah tau tujuan Taehyung membawa ke rumahnya juga tidak akan dibiarkan untuk meninggalkan rumah itu setelahnya. Jadi memang percuma saja menolak tawaran itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AGAIN
FanfictionTak ada kata kebetulan dalam sebuah pertemuan. Semua terencana atau memang sudah tersusun secara alami. Namun kembali dalam takdir yang menguasai dan mempermainkan. Tidak semenyakitkan itu, hanya saja memang tidak semanis yang diharapkan.