~ Author
Di tempat dimana fenly dan fiki, kini fiki sudah mengobati luka yang ada di kaki fenly . Luka fenly tidak terlalu parah jadi fiki bisa membersihkan dan mengobatinya.
" Udah selesai fen, gimana masih sakit yah ". fiki
" Udah mendingan kok fik, makasihnya ". Ucap fenly yang kini tersenyum kepada fiki.
" Sama sama fen, makasih juga karna udah nolongin bubu, kalo gak ada lo ga tau deh gimana keadaan bubu sekarang ".
Fenly terdiam mendengar ucapan fiki itu, lalu ia melihat kantong kresek yang ia bawa, ia lupa bahwa ia membeli minuman pada kakaknya dan sudah lama dari tadi ia belum kembali ke kakaknya karna hal ini.
" Aduh gue lupa, gue ke taman bareng kakak shandy ". Bantin fenly
Fiki menatap fenly yang sedang kebingungan.
" Fen lo kenapa? ".
" Hmm ... kayaknya gue harus pergi sekarang deh fik, soalnya gue di tungguin sama kaka gue di taman ".
" Kalo gitu gue anterin ya fen, sebagai tanda ucapan terima kasih gue ke lo yang udah nyelamatin kucing kesayangan gue ". Ucap fiki
" Gausah fik, gapapa gue bisa balik sendiri ". Kata fenly ia tak mau membebani seseorang karna dirinya apalagi dengan orang yang baru saja ia kenal.
" Gpp fen, lagian kaki lo masih sakit kan, ntar jatuh dijalan gimana , mending gue temin lo ya ".
" Hmm yaudah deh ". kata fenly dan menganggukkan kepalanya. Sebenarnya ia ingin menolak tawaran fiki ia benar benar tidak ingin ada orang lain yang terbebani olehnya.
~ Author
Shandy masih terduduk di bangku taman dan menunggu fenly yang belum juga datang kembali ke taman. Shandy khawatir padanya bagaimana kalau di jalan ia kenapa-napa. Ya Tuhan.. jagakanlah adik nya dimana pun ia berada.
" Fen.. lo kemana sih, dari tadi beli minuman sampe sekarang belum balik juga ". kata ku yang tengah menelfon fenly namun sayang tidak di jawab oleh fenly.
" Ahkk.. ga di jawab lagi , fen lo dimana sihh ". kesal shandy
Shandy terus mondar mandir mencari keberadaan fenly di sekitar taman , namun ia belum berhasil menemukannya. Apakah adiknya itu sudah pulang, tapi tidak mungkin dia pulang sendiri dan meninggalkannya di taman. Ia pun mengutuskan untuk mencari fenly di sekitar warung, mungkin fenly masih disana.
Saat shandy hendak melangkah, langkahnya terhenti ketika ada suara yang memanggilnya, suara itu sangat ia kenali, shandy pun menoleh dan benar saja ia mengenali suara dari orang itu yah itu seuara fenly adiknya.
" Kak Shandy " . fenly memanggil shandy
" Fenly... ". ucap shandy terkejut, ia juga kebingungan akan keberadaan seseorang yang kini tengah berada di samping fenly dan kenapa fenly bawa seseorang kemari. Shandy belum pernah bertemu dengan orang itu, siapa dia.
" Kak maaf ya udah nunggu lama ". Kata fenly yang kini mendekat ke shandy. Namun ia hampir terjatuh karna ia lupa bahwa kakinya terluka, untung saja shandy sigap menonopang tubuh fenly yang akan terjatuh jika ia tak menahan tubuh fenly.
" Ya ampun fen, kamu gapapa?.. ini kenapa kok bisa kakinya di perban gitu? ". Tanya shandy menannyakan apa yang terjafi pada adiknya , kenapa ia terluka di bagian kakinya.
" Ga papa kak, ini cuma luka kecil aja. Ini karna kebentur batu doang ,lagian udah di obatin juga ". Kata fenly
" Lain kali hati-hati dong fen ".
KAMU SEDANG MEMBACA
Tenang tuk esok senang // Un1ty
Teen FictionSelalu ada pelajaran dari setiap perjalanan. Boleh jadi, hari ini kita terluka, jatuh, sakit, dan gagal. Namun percayalah setiap orang pernah melaluinya. Maka bersyukurlah karna semua itu justru menguatkanmu. Hidup ini seperti secangkir kopi diamana...