Selamat Membaca Kisah
Perjalanan merekaNow Playing : Melly Goeslaw - Ku bahagia
***
Bab 8 | Sumber kebahagiaan
Orang tua mana, sahabat mana, teman mana, yang tidak akan merasa bangga atas pencapaian yang kita raih
***
Hari yang ditentukan telah tiba mereka semua telah bersiap-siap dengan menggunakan pakaian yang rapi, bagi kaum perempuan memakai kebaya yang senada sementara laki-laki menggunakan jas hitam celana hitam dan sepatu hitam tidak lupa dasinya. Tidak lupa mereka menggunakan menggunakan makeup dan wangi-wangian.
Sementara itu bagi anggota OSIS yang mendapatkan tugas sebagai pengatur acara dan pengisi acara bersiap dengan segala bentuk apapun. Begitupun dengan Wahyu yang sudah bersiap dengan segala perlengkapannya, kebetulan Wahyu sebagai ketua pelaksana jadi dia harus memastikan semuanya dengan aman dan terkendali.
"Bal," panggil Tami.
"Iya Tam ada apa?"
"Kok lo pasang kameraman disini. Katanya kemarin lo gak ada yang bisa pake ini, mending gak usah deh percuma di pake juga," usul Tami.
"Ada kok tenang aja,"
Mata Tami terbelalak pasalnya bagaimana bisa Iqbal mencari orang untuk menjadi kameraman padahal waktunya sebentar lagi "Tenang, terus."
"Sebentar lagi datang kok."
Sementara itu di tempat parkiran Wahyu datang dengan kedua orang tuanya Ify dan Luthfi. Wahyu sudah siap ia sudah terlihat tampan untuk bisa hadir di acara ini karena ini merupakan kegiatan terakhirnya di sekolah ini sebelum ia menjelajahi dunia luar. Mereka bertiga mulai masuk ke area sekolah dan langsung menuju ke aula utama.
"Ibu sama Ayah duduk disini, Wahyu mau ketemu sama Iqbal dulu,"
Setelah menyuruh ibu dan ayahnya untuk duduk Wahyu segera menemui sang adik yang kebetulan ada di dekat panggung utama dan di sana ia juga melihat ada seorang wanita yang sedang berada di dekat Iqbal.
"Tuh dia, bang!" teriak Iqbal melihat abangnya mendekati mereka.
"Ini orangnya?" bingung Tami dengan menunjuk kepada Wahyu.
"Iya masa hewan sih. Lo tahukan?"
"Iya tahu. Lo abangnya Iqbal kan,"
Wahyu mengangguk dan Tami hanya tersenyum paham. Lalu setelah itu Tami meninggalkan kedua kakak beradik itu karena sepertinya bakal ada obrolan serius dari keduanya.
"Gimana?" tanya Wahyu memastikan.
"Udah bang. Iqbal sudah siapkan semuanya, tapi abang gapapa kan." Iqbal memastikan keadaan sang Abang pasalnya gara-gara kerjaan kemarin membuatnya harus gadang.
"Abang gapapa kok, kebetulan pekerjaan kemarin langsung di bawa dan Abang dapat gaji pertama," jelas Wahyu
Lalu Wahyu mengambil sesuatu di sakit kemejanya dan langsung memberikannya kepada Iqbal "Nih kuota buat kamu, Abang tahu kamu kehabisan paket internet semalaman kan,"
"Tunggu Abang kok bisa tahu!" Iqbal terkejut pasalnya ia memang tidak memberitahu siapa-siapa soal dirinya yang tidak kehabisan kouta internet. Bahkan kemarin ia tidak sempat bikin kode atau status apapun jadi mana mungkin sang Abang tahu.
"Ada deh, pokoknya abang tahu. Nih ambil," titah Wahyu.
"Makasih ya bang,"
Sebenarnya Wahyu tahu bahwa adiknya kehabisan kouta internet itu dari Dian---sahabatnya Iqbal yang dimana segala apapun yang dikatakan Iqbal kepada Dian akan selalu di kasih tahu kepada Wahyu sebagai sang abang, jadi Iqbal tidak tahu bahwa Dian sekongkol dengan abangnya. Dan kemarin ia sempat bertanya perihal tidak buka sosial media gara-gara kehabisan paket internet.
KAMU SEDANG MEMBACA
BBS [5] Wahyu Iqbal ✓
Novela Juvenil"Ketika kita berjalan ke arah yang sama namun berakhir dengan jalan yang berbeda" *** Wahyu Lutfhi dan Iqbal Lutfhi adalah kakak-beradik yang terpaut usia beda satu tahun. Di kala mereka menginjak usia remaja, Wahyu lulus dari bangku menengah kejuru...