33. 🌙

18.5K 1.7K 137
                                    

Jaehyun berdiri ditengah banyaknya kerumunan penumpang yang baru saja landas, berjalan berlawanan arah dari orang-orang, mencoba menemukan sosok yang telah ia tunggu selama satu jam lebih. Kepalanya melongok, mencoba menemukannya.

Jaehyun berdecak ketika ia tidak berhasil melihat dimana Taeyong sekarang. Ukuran Taeyong yang mungkin lebih kecil dari yang lain, membuatnya kesulitan menemukannya.

Sedangkan dari jarak beberapa meter kedepan, Taeyong bisa melihat Jaehyun yang menatap sekelilingnya dengan bingung. Taeyong melompat-lompat kecil dan melambaikan tangannya dengan senyum lebarnya.

"Jaehyunie! Jaehyunie! Aku disini!"

Jaehyun menyipitkan matanya, walaupun disekitarnya cukup berisik, tapi ia bisa mendengar panggilan itu, ia tersenyum hingga menampilkan dua titik cacat dipipinya saat melihat lambaian tangan Taeyong.

Ketika orang-orang didepan mereka sudah sedikit senggang, seolah memberi jarak pada dua makhluk yang saling merindukan untuk bertemu. Mereka akhirnya bisa merasakan kelegaan yang diluar biasa saat saling tatap.

Jaehyun merentangkan tangannya, dan Taeyong berlari lebih cepat, menubrukan tubuhnya dengan kuat hingga meloncat pada pelukan Jaehyun, lalu mengaitkan kedua kakinya pada pinggang kekasihnya.

Taeyong dipeluk dengan erat, tubuhnya dibawa berputar antusias, tertawa lepas, hilang rasa beban yang dulu terasa mencekik karena tidak bisa bertemu. Kini tengah merekat kuat satu sama lain.

Jaehyun mengecupi seluruh sisi wajah Taeyong, hingga kebibir, mengecupnya berkali-kali. "Aku merindukanmu." Kekasihnya terlihat semakin manis.

Taeyong terkekeh, kedua lengannya mengalung pada bahu Jaehyun yang berlapisi jas berwarna hitam, sedangkan kepalanya juga ia sandarkan dengan nyaman dibahu Jaehyun.

Jaehyun berjalan dengan Taeyong yang masih digendongannya, ia perlu menahan bobot tubuh Taeyong dengan satu tangan saja, sementara tangan yang lainnya sedang menyeret koper yang Taeyong bawa tadi, tidak masalah, lengannya cukup kuat untuk menahan kekasihnya agar tidak terjatuh.

Didepan sana, mobil jemputan yang Jaehyun siapakan sudah terparkir menunggu, dan Jaehyun mempercepat langkahnya agar cepat masuk ke dalam mobil, ketika Jaehyun sudah dekat, sang sopir dengan sigap mengambil alih koper yang Jaehyun seret.

Jaehyun dengan segera masuk kebagian kursi penumpang belakang, Taeyong tidak perlu jok disebelahnya, yang Taeyong perlukan hanya paha Jaehyun untuk menyangga tubuhnya.

"Aku selalu menunggu waktu, agar aku bisa sedekat ini denganmu," ucap Jaehyun dengan nafas terengah dan juga senyumnya. Bukan karena lelah menggendong Taeyong, ini karena jantungnya yang terus berdegup tak karuan.

Taeyong hanya tersenyum, ia mendekatkan wajahnya, menghapus jarak untuk memberi Jaehyun ciuman dibibir, tidak peduli jika ada sopir didepan. Taeyong melepas ciumannya sejenak, hanya untuk memiringkan kepalanya berlawan arah dengan Jaehyun, agar mereka bisa saling melumat lebih dalam lagi.

Jaehyun meraih tengkuk Taeyong, menekannya dengan lembut, agar mereka bisa saling makan sampai puas, walaupun sepertinya tidak bisa puas. Taeyong menghisap bibir atas milik Jaehyun, sedangkan Jaehyun menghisap bibir bawahnya. Pipi keduanya mencengkung dalam ketika lidah saling bertemu, Jaehyun menghisap terlalu kuat, hingga rasanya Taeyong bisa saja tersedak.

Sang sopir pun, sepertinya mengerti, ia menurunkan laju mobil agar lebih pelan. Matanya sesekali-kali melirik kebelakang, ia bahkan menelan ludahnya saat melihat seseorang yang dipangku Tuannya mendesah pelan, ditambah suara kecapan bibir semakin terdengar. Ia tidak bisa melihat dengan jelas, bagaimana rupa yang ia kira adalah kekasih Tuannya, karena pria kecil itu sedang memunggunginya, tapi ia seperti mengenal siapa pria itu.

TAEYONGIE - JAEYONG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang