•꧁>27<꧂•

42 18 0
                                    

.

.

.

.

꧁ Kriett

Boruto membuka Pintu Kamarnya, ia berjalan masuk, untuk mengganti Pakaiannya, waktunya masih Sejam . Dia pun bergegas melucuti Pakaiannya lalu menarik handuk yang tertata apik di dalam lemari nya, lalu dilingkarkannya ke pinggang nya, tubuh six pack nya terekspos apik. Dia sosok sangat Sampurna, sayang kehidupan rumah tangganya tak sesuai dengan keinginannya. Dia sudah berkeluarga namun tak pernah dianggap Istrinya, ia selalu bertengkar dengan Istrinya, hanya masalah sepele, sebagai seorang Istri pun tak pernah bertanggung jawab selayaknya Istri, justru Adik Iparnya yang selalu merawatnya dan segala keperluannya selalu disiapkan Adik iparnya, meskipun Adik ipar nya seorang Laki-laki namun saat urusan Rumah tangga dia sangat cekatan dan sigap, jika bukan karena Adik Iparnya ia tidak akan betah digituin dan mungkin akan meninggalkan Istrinya,  batas kesabaran Seseorang itu ada batasnya, namun karena pada dasarnya Boruto itu orang baik, dia selalu memaafkan Istrinya, meskipun sesakit apapun hatinya ia tetap legowo.

Setelah melakukan itu ia berjalan masuk ke ruang mandi yang hanya berjangka 4 langkah dari posisinya.

Gruk

Pintu ruang mandi pun tertutup.

Krucuk krucuk currr

Suara shower menggema diruangan itu... di dalam ruang mandi Boruto membasuh seluruh tubuhnya dengan Air shower yang hangat, ia sudah mengatur tingkat suhu air di dalam ruang mandinya. Tak lupa ia menggebyuk Rambut Pirangnya dengan Sampo yang beraroma Mint menyegarkan kulit kepalanya.

15 menit kemudian...

Boruto keluar dari Kamar mandi menandakan dia sudah selesai mandi.

Kriett

Boruto membuka Pintu ruang mandinya, suara Pintu menggema dipenjuru kamarnya, aroma mint menguar di seluruh kamarnya ketika ia keluar dari Ruang mandinya, berhenti sejenak mengambil satu handuk untuk di gebekkan ke Rambut Pirangnya, agar Air tidak menetes membasahi Kamarnya. Setelah selesai, ia pun mengambil pakaian yang ada di atas kasur nya , lalu di kenakannya, Kemeja berwarna putih , Jeans berwarna hitam, dan memakai jam tangan, setelah selesai memakai Pakaiannya, Boruto berjalan ke arah Kaca yang ada di samping ranjang nya, berdiri didepan Kaca untuk menata rambutnya yang sedikit berantakan, menyisir Poninya yang mulai memanjang , ia menyisir Poni panjangnya kebelakang telinganya, meninggal kan seutas rambut Pirangnya di pipi Putih porselinnya, Boruto sengaja menanggalkan poni nya ke samping hingga meruncing memiring, yang menutupi sebelah dahinya. Wajahnya yang memang Tampan kini berkali-kali lipat Tampan nya . Setelah menata Poninya, ia menatap Penampilannya, Boruto sedikit memicingkan Alis nya , ketika ia merasa ada yang kurang, Boruto memperhatikan seluruh tubuhnya di balik kaca, menggigit bibir bawahnya, mencerna-cerna apa yang kurang dari penampilannya, sedetik kemudian ia pun baru menyadari nya. Boruto kemudian membuka dua kancing kemejanya dan melipat lengan panjangnya sampai kesiku, tersenyum puas dengan penampilannya, ia pun keluar dari kamarnya, Penampilannya sangat Simpel namun elegan dan berkharisma.

.

.

.

.

.

Terlihat dari kejauhan, nampak seseorang sedang mondar mandir menunggu seseorang, sesekali ia melihat Jam tangannya,  mengecek bila waktu belum menunjuk kan pukul 20.00.

Sedikit berdecak gelisah, sesekali ia menggigit Kuku jarinya. 10 menit berlalu sosok itu harap harap cemas,  hingga tak lama kemudian suara pintu terdengar diiindera pendengarannya, wajah yang tadinya gelisah kini mulai sumringah, ia yakin itu pasti Kakak iparnya, berlari kecil menuju suara pintu berasal.

Want to be with You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang