•꧁>28<꧂•

44 17 0
                                    

.

.

.

.

.

.

꧁꧂Hosh...! hosh.....! hosh....!

Deg Deg

Kawaki kembang kempis, sesampai di teras rumah, ia terus menghirup banyak banyak udara , untuk menstabilkan Jantugnya yang terus berdetak tak karuan, sedikit keringat menetes dipelipisnya, Wajahnya masih dihiasi dengan semburat merah yang sangat kentara. Dalam hati ia terus mengumpat.

Shet

Greb

"Cieeee....! Yang terpukau dengan penampilanku...ahhh..! Manisnya...!'' Tanpa peduli dengan keadaan Kawaki, Boruto malah menggodanya ,   dengan sigap ia memeluk Adik Iparnya dari belakang. Menggosok-gosokkan Pipinya ke pipi Adik Iparnya gemas, Boruto menoel-noel dagu Adik ipar nya, memaksa untuk bertatapan muka dengannya, namun karena kekeras kepalaan Adik Iparnya , Kawaki tak mau menatap wajah Kakak Iparnya. Kawaki masih standby membelakangi Kakaknya. Bukannya apa, namun ia takut bila menatap Kakak ipar nya terus menerus , Jantung nya akan terus berdetak tak karuan, itu tidak sehat untuk Jantungnya. Bahkan sampai sekarang Jantungnya masih terus berdetak tak menentu, ditambah dengan edannya Kakak Iparnya memeluk nya , tanpa memikirkan keadaannya yang gawat darurat, sial mengapa semburat merah Di pipinya tidak segera hilang, ia sangat malu. Apa-apaan dah Kakaknya itu...!.

"Lepasin Kak...!, sampai kapan kau memelukku begini kak...! , lihat Jam...! kita sudah telat....!'' Kawaki meronta agar lepas dari pelukan Kakak Iparnya. Ia sedikit mengerucutkan bibirnya kesal.

Deg Deg Deg

Sial apa kakaknya nggak tahu bila keadaan Adiknya sedang gawat darurat, ini lagi Jantung nya terus berdetak tak menentu ditambah semburat merah terus  mampir diwajah kulit pengantinnya. Kawaki memperbanyak menghirup udara agar dadanya tidak sesak. Kawaki sedikit bingung dengan hatinya. Mengapa ia sampai begini, sebenar nya apa yang terjadi padanya, bukankah mereka sama laki-laki , jadi wajar kan saling berpelukan, atau melakukan aktifitas bareng, tapi mengapa ketika ia berada di dekat Kakak iparnya ada sensasi aneh yang menyengat tubuh nya. Entah perasaan apa itu. Kawaki tidak mengerti itu semua.

Shet

Dekk

Kawaki terus meronta hingga tanpa sengaja membalikkan tubuh nya, ketika tubuh nya tak sengaja membentur Mobil yang terparkir di depan rumahnya. Reflek Boruto menangkap tubuh Kawaki yang membentur Dek Mobil , beruntung punggung Kawaki tidak merasa sakit karena terhalang tangan Boruto.

Wush

Bug

Rasa sakit dan linu kini dirasakan Boruto. Ketika sebelah tangannya menghantam dek Mobil. Ia yakin tangannya akan memar .

"Aishh....!'' Boruto meringis kesakitan. Kedua Mata Shappiernya terpejam erat. Buru-buru ia menarik sebelah tangannya, untuk melihat seberapa luka yang didapatkan nya, sebelah  tangannya lagi masih standby melingkar di pinggang Adik Iparnya, meniup niup Luka itu yang sedikit memar, berharap rasa sakit berkurang dan itu berhasil. Namun sedikit ada yang mengganjal, ketika suara cempreng yang tadinya terus menggema, kini tak terdengar lagi. Buru-buru Boruto menatap Adik Iparnya, tiba-tiba rasa cemas mulai merebak di Jantungnya.

Warna berbeda mata kini saling menatap satu sama lain. Jarak diantara mereka sangatlah dekat, saking dekatnya jarak mereka, Kawaki sampai menaruh kedua tangannya Di dada Boruto yang terekspos seksi.

Wush

Deg !

Deg !

Mereka terdiam satu sama lain... Boruto yang biasa nya tenang dan Rasional, tiba tiba ia seperti terhipnotis Dengan Tampang Adiknya, yang Di penuhi dengan semburat merah yang menyebar sampai ke telinganya, entah mengapa Wajah Adiknya sekarang semakin manis dan menggemaskan, apalagi tatapan polosnya yang penuh gairah..! Dan penuh cinta ketika memandangnya, Boruto tak bisa berpikir jernih, bahkan rasa sakit di Tangannya, tidak bisa dirasakannya. Dan ketika ekor matanya tak sengaja melihat bibir tipis berwarna plum yang seksi milik Adik Iparnya. Ia pun tak fokus.. Boruto malah semakin menghimpit tubuh Kawaki agar semakin dekat dengannya. Dan mengangkat kedua tangannya untuk mengelus pipi Adik Iparnya, ketika tangan itu berhenti tepat di bibir seksi Adik Iparnya, Boruto memejamkan kedua matanya, Kawaki yang belum tersadar dari keterpukauan nya dengan Penampilan Kakaknya yang tak biasa , justru malah mengikuti Alur yang dilakukan Kakak iparnya, ia malah mendekatkan tubuh nya hingga jarak di antara mereka, hanya 3Cm Kawaki memejamkan kedua matanya. Mengikuti Pejaman Kakak Iparnya, menarik Pipi Adik Iparnya untuk memperpendek jarak diantara mereka.

Want to be with You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang