7. Kumpul-Kumpul

1.2K 111 3
                                    

Bertemanlah dengan siapapun. Tidak ada teman yang buruk, mungkin saja mereka memang bukan caramu bahagia


=== Arjuna ===

tok-tok-tok

Pintu kamar gue diketuk dan gue tahu itu pasti Satria. Hari udah mau malam dan entah kenapa dia ngetuk kamar gue disaat gue emang mau keluar untuk makan. Satria menunggu di depan pintu dengan muka anak baik-baik. Selama kurang dari seminggu gue tahu kalau dia udah ngeluarin ekspresi begini pasti karena butuh bantuan.

"Apa?" tanya gue.

"Nih makan" Dia memberikan kantong berisikan nasi kotak "Buat makan malam lo"

"ada apa?" tanya gue dan ngeliat isi kotak yang lengkap dengan minum dan buah.

"Anggap aja terima kasih karena gak cepuin gue ke Ratu, juga sebagai permintaan maaf kalau gue banyak buat salah dan itu juga hadiah permohonan karena gue mau izin bawa temen kesini malam ini" ucapnya pelan.

"Santai aja kali, tapi ya senormalnya aja kan, gak ganggu tetangga, gak ganggu gue, gapapa" jawab gue.

"mmm, tapi rencananya mau bakar-bakar daging gitu, dan itu mau dilakuin di balkon" Satria nunjuk pintu Balkon yang emang ada dibelakang kamar gue.

"mmm, tapi rencananya mau bakar-bakar daging gitu, dan itu mau dilakuin di balkon" Satria nunjuk pintu Balkon yang emang ada dibelakang kamar gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa gak bakar di dapur aja, kan ada ventilasi udara juga?"

"Ya biasanya kalo temen gue kalo bakar-bakar selalu di balkon kok, Edgar juga biasa ijinin temen gue lewat sini" jawab Satria.

"Hmmm, gak masalah sih, paling gue bakalan ngerjain PR dulu, abis itu rebahan, asal kalian gak mainnya di kamar gue gak masalah. Untuk lewat ke balkon aja kan" balas gue.

"Sip, nanti lo bakal dapet jatah juga kok" ucap Satria dan tersenyum.

"Gak perlu, ini aja cukup kok" ucap gue sambil mengangkat kantong berisi nasi kotak tadi.-


---

Gue kira acara bakar-bakaran Satria dan temannya dimulai jam 7 atau jam 8. Tapi ternyata sampai jam 10 teman-temannya belum datang. Gue pikir acaranya gak jadi, PR gua udah selese, gue rebahan di kasur sambil nonton film lalu terdengar suara bel di pintu.

"Sat Tamu" Panggil gue karena suara bel berkali-kali terdengar dan Satria tidak membukakan pintu.

Gue keluar kamar dan ngetuk kamar Satria, gak ada jawaban. Gue chat dia dan balasannya.

"Bukain aja, gue keluar sebentar beli Es Batu- di kulkas abis"


Gue berjalan pelan menuju pintu dan membuka, melihat seorang laki-laki berkemeja hitam ketat yang membawa kantong belanja. Badannya lebih besar dari Satria, urat tangan dan otot dadanya tercetak jelas. Rambutnya dia pomade dan sisir keatas rapi dengan beberapa rambut mencuat keluar seperti kobaran api. Wajahnya datar dan masuk begitu aja saat pintu gue dibuka.

Anak Bebek yang buruk kisah cintanya (SKY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang