Desa di Bawah 7000 Langkah (Skyrim)

18 1 3
                                    

Malam sudah menjelang saat aku tiba di kaki gunung tertinggi di Skyrim. Langit cerah berbintang, awan-awan tipis bergeser sedikit demi sedikit ke arah timur. Seperti biasa di hari-hari paling cerah di Skyrim, bulan berwarna pucat dan besar, bertengger di langit seperti penguasa.

Aku teringat perkataan seorang pemburu lusuh di perjalanan pagi tadi, tertawa dan menepuk-nepuk bahuku ketika tahu bahwa aku berencana mendaki ke Hrotgar yang Tinggi. Rumor tentang gunung bersalju yang hampir mustahil untuk didaki itu menyebar di Skyrim seperti kutu pada beras, sehingga tak satupun orang berkeinginan untuk mematahkannya. Begini, kalau Hrotgar yang Tinggi memang mustahil untuk didaki, bagaimana mungkin ada sekumpulan orang-orang tinggal di atasnya?

"Jangan khawatir Nona, sebelum jalanan berubah menjadi bebatuan, ada sebuah desa di bawahnya. Aku tidak tahu banyak soal Hrotgar, mungkin mereka tahu," ujarnya serius sebelum kami berpisah.

Sekarang, aku benar-benar sudah dapat melihat cahaya dan bangunan-bangunan kayu di kejauhan. Pria pemburu tadi pagi mungkin saja bau dan pemabuk, tapi ia orang yang jujur.

Desa itu terletak di tepi sungai dangkal, jembatan batu menghubungkan kedua tepinya. Sembari berjalan memasuki kawasan desa, suara serangga sejenak digantikan oleh gemericik air. Kabut tipis menutupi udara, menjadikannya berair dan dingin.

Beberapa prajurit penjaga berpatroli di tepian desa, memakai baju zirah lengkap. Beberapa bahkan memakai helm besi. Aku menyadari bahwa penjaga desa ini bukanlah bagian dari Hold manapun, desa ini memiliki prajurit penjaganya sendiri.

Seperti yang biasa sekali terjadi ketika kau memasuki kawasan tanpa benteng atau tembok, seorang prajurit mencegatku di tepian desa
"Berhenti di situ, siapa kau?"
Dari sikap santainya dan pedang yang masih rapi di pinggang, aku tahu dia tidak menaruh curiga padaku.
"Aku Lyrea, pengelana biasa"
Ia menimbang-nimbang sejenak.
"Tidak banyak kunjungan ke Ivarstead,  Ma'am. Kau tidak terlihat tangguh"
"Well, jangan menilai buku dari sampulnya, eh?"
Si Penjaga terkekeh "Benar, maafkan aku,"
"Kau tahu tempat aku bisa makan dan tidur?"
"Aye," penjaga itu mengangguk dan memberi isyarat dengan dagunya "Vilemyr Inn, mereka bergosip dan mengeluh sepanjang waktu. Tapi tempat yang hangat untuk tidur,"
"Mengeluh?"
"Seperti yang kubilang tadi, tidak banyak yang da-tang kemari, Ma'am. Tempat ini begitu berkabut dan biasa saja,"

Aku memberikan sekeping koin pada si Penjaga dan bergegas ke bangunan terbesar di desa. Ivarstead hanya memiliki beberapa bangunan kayu dengan dua lahan pertanian kecil, dan setelah menyadari kata-kata penjaga tadi, desa ini memang sepi sekali.

Vilemyr Inn dibuat dari kayu-kayu hutan pucat, dan seperti kebanyakan  bangunan di Skyrim--disanggah oleh batang-batang pohon cokelat. Hal itulah yang membuat sebagian besar bangunan tetap hangat di musim dingin.

Pintu bangunan tersebut tebal dan berat, bagusnya, saat aku sudah berada di dalam dan pintu di belakangku berdebam tertutup, kehangatan langsung melingkupi tubuhku. Rasanya nyaman sekali. Lobi depan Vilemyr Inn luas dengan bara api di tengah-tengahnya. Di atas bara api itu menggantung kuali dan teko-teko hitam aneka ukuran. Sup kental menggelegak di dalam kuali. Bau daging panggang, rempah-rembah dan bir terasa memabukkan. Rasa laparku timbul ke permukaan.

"Selamat datang di Vilemyr Inn, kau bisa menemukan bir, makanan dan kasur yang hangat untuk bermalam! Silahkan!" Seseorang di ujung ruangan, di belakang meja panjang, berteriak menyambut.

Menyadari keberadaannya, aku berjalan ke meja tersebut. Orang-orang memperhatikanku sejenak. Tidak banyak orang yang ada di sana. Seorang wanita dengan suling tersenyum padaku.
"Ada sesuatu yang enak untuk dimakan?"
Pria nord setengah botak yang tadi menyambutku tersenyum lebar. "Tentu, kami memiliki stew dan steak beruang terbaik di Ivarstead!"
"Berikan keduanya, aku lapar sekali,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Random Fanfic Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang