"Ayo kita periksa ke dokter""Iya ayo"
____________________________________________________________
"Jadi apa keluhannya" ucap dokter wanita tersebut.
"Pakaian saya basah di bagian dada"
"Anda menggunakan bra busa atau bra sport"
"Saya menggunakan bra sport"
" Buka pakaian mu"
"Eh"
"Mika jangan malu kita kan sesama wanita"
Lalu Mikasa membuka pakaian serta dalamnya.
Dokter melihat air berwarna putih itu menetes dari puting Mikasa.
Dia mengambil cawan kecil, dan menyuruh Mikasa meremas payudaranya.
"Nona remaslah itu"
"Baiklah"
Mikasa meremas payudara nya.
Air itu mulai mengalir deras.
"Apa Mikasa mengeluarkan ASI?" Tanya ibu Mikasa.
"HM tepat sekali"
"APA"
"Itu berarti anda tumbuh dengan Subur"
____________________________________________________________
Saat ini Mikasa sedang mandi. Saat dia memperhatikan payudaranya dan benar saja air susu itu mengalir dengan sangat deras.
"Huh"
Mikasa sudah selesai mandi dia turun ke bawah untuk makan malam.
"Ibu"
"Ada apa Mikasa?"
"Kenapa aku bisa mengeluarkan ASI"
"Itu hal yang biasa di keluarga Ackerman, ibu dulu juga pernah mengalami hal yang sama, tapi itu saat umur 25 tahun, sedangkan kau baru berumur 20 tahun"
"Huh"
"Mau ku apakan asi ini?"
"Kau sumbangkan saja, di tempat panti asuhan, atau kau bisa menjadi ibu susu bagi anak yang tidak punya ibu"
"HM ide yang bagus"
"Ibu akan carikan orang yang memerlukan ibu susu bagi anaknya"
"Iya Bu"
____________________________________________________________
Esoknya Mikasa pergi belanja di toko perlengkapan bayi. Mikasa sedang mencari pompa asi, namun dia tidak menemukan barang itu, akhirnya ia bertanya pada seorang wanita yang sedang menggendong anaknya.
"Permisi nyonya apa anda tahu dimana pompa asi"
"Ohh nyonya ini mau memompa asi untuk anaknya"
"Ah tidak nyonya saya belum punya anak"
"Lalu?"
"Saya sudah mengeluarkan asi tapi saya belum memiliki anak"
"Oh begitu"-
"OEEEK"
"Anak anda menangis"
"Saya lupa bawa susu"
"Kenapa anda tidak menyusui nya"
"Ah itu- tunggu bukankah anda memiliki asi"
"Iya lalu"