Di tengah jalan yang membentang, ia melangkah dalam rute yang panjang. Tak siapapun tahu darimana ia datang, dan entah mengapa ia tak kunjung pulang.
🍀🍁🍀
Charlie Rodriguez, nama itu tertulis di name tag seorang siswa laki-laki yang tengah duduk sendirian di bangku pojok belakang. Charlie hanya duduk termenung, sesekali mencuri pandang ke arah segerombolan siswa yang sedang bercanda ria bersama. Ini adalah hari pertamanya bersekolah, dan ini adalah waktu yang canggung untuk memulai sebuah perkenalan dengan yang lain.
Puk!
Charlie terkesiap, sebuah tangan menepuk pundaknya pelan. Mata pemuda itu menatap tanpa arti ke arah tangan itu, berlanjut hingga matanya menangkap seorang pemuda berambut cokelat gondrong tersenyum ke arahnya.
"Sendirian aja?" tanya pemuda itu, lalu duduk di depan bangku milik Charlie. Charlie lalu memfokuskan pandangannya ke arah name tag pemuda di depannya. Andra Adi Pamungkas.
Charlie hanya tersenyum kikuk dengan anggukan pelan menyertainya. Andra mengamati Charlie, murid pindahan entah dari sekolah mana. Menurutnya, Charlie tipe orang yang pendiam dan pemalu. Rambut Charlie hitam legam, kulitnya putih seputih susu, dan tatapannya sayu dengan bibirnya berwarna merah muda pudar.
"Kenalin, aku Andra!" Andra mengulurkan tangannya.
Charlie menatap uluran tangan Andra, lantas ia membalas jabatan tangan itu. "Charlie!"
Andra kembali menatap Charlie, menatapnya dengan pandangan rumit. "Aku merasa familiar denganmu, Char. Pernahkah kita bertemu?"
Charlie menatap Andra. Pemuda berambut hitam legam itu tak langsung menjawab pertanyaan tersebut. Charlie hanya tersenyum samar, tentunya memiliki arti yang hanya ia yang mengetahuinya.
"Ah, tidak. Muka ku ini pasaran, jadinya kau merasa tidak asing denganku," balas Charlie, pemuda itu terkekeh. Andra hanya tersenyum mengiyakan. Melihat Charlie, ia menjadi memikirkan sesuatu. Ya, sesuatu yang mengganggu pikirannya.
Sehari sebelumnya
"Breaking news, seorang pemuda ditemukan meninggal di gang Dandelion dengan keadaan mengenaskan. Diduga, korban sengaja dibunuh karena motif tertentu. Sementara pelaku belum ditemukan dan dalam proses pencarian...,"
Suara reporter perempuan itu memaksa masuk di gendang telinga milik seorang pemuda berambut cokelat gondrong. Iya, Andra yang tengah bersiap untuk ke sekolah terpaksa berhenti tepat di depan televisi begitu melihat sebuah berita yang menewaskan seorang pemuda berambut hitam legam. Andra mengamati foto mayat yang sedikit diburamkan itu. Rambut hitam legam... Kulit sepucat susu...
"Charlie, is that you?..."
-End-
KAMU SEDANG MEMBACA
Charlie, is that you? (1/1)
General FictionCharlie, is that you? ini tentang pertemuan antara Andra dengan seorang anak baru bernama Charlie