- happy reading -
"Nanti ikut jemput Mals yuk, Na." ajak Haka pada kembaran nya.
Mereka berdua baru saja masuk kedalam mobil dan menuju perjalanan pulang setelah cukup lama belajar di sekolah.
"Memang ndak dimalahin sama Mals?" tanya Naka.
"Ndak apa apa, nanti kalau Mals malahin kita, bial aku yang pukul." Haka tersenyum menatap Naka.
Naka yang mendengar jawaban dari Haka pun hanya mengangguk.
"Pak Jo, nanti bilangin ke papa Johan kalau Haka sama Naka mau ikut jemput kak Mals yo? " ujar Haka.
Pak Jo yang memang selalu di tugas kan untuk mengantar dan menjemput anak anak pun hanya mengangguk mendengar itu.
▴ ▴ ▴
Johan adalah ayah dari Mars, Haka dan juga Naka, Ia menjadi duda setelah 7 tahun lalu istri nya meninggal karena melahirkan kedua anak kembar nya.
Sedikit sedih karena ia belum sempat mendapatkan seorang anak perempuan dari istri nya. Namun Johan juga bersyukur karena Haka dan Naka lahir dengan selamat.
Saat ini Johan sedang berada di kantor milik nya di temani oleh tumpukan kertas dan juga laptop.
Ting!
Ting!
Ia baru saja mendapatkan pesan dari seseorang, dengan segera Johan melihat ke arah layar ponsel nya untuk melihat siapa pengirim itu.
✉️Pak Jo
Tuan, Haka dan Naka menyuruh saya mengatakan bahwa mereka ikut menjemput tuan Mars nanti.✉️Mars
Pah, nanti aku pulang telatSetelah membaca kedua pesan tersebut, Johan mengetik pesan kepada pak Jo agar tidak memperbolehkan kedua anak kembar itu ikut, mereka harus tidur siang.
Johan juga berpesan kepada pak Jo bahwa Mars akan pulang sedikit terlambat.
▴ ▴ ▴
Pak Jo melihat ke arah kedua majikan kecil nya. Mereka berdua sedang menatap dirinya dengan wajah sedih, setelah mendengar kabar bahwa ayah nya tidak memperbolehkan nya untuk ikut.
"Masa ndak di bolehin sih pak Jo? " ujar Haka.
Pak Jo hanya menggeleng sebagai jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAKA NAKA [ belum di revisi ]
Fiksi RemajaKisah singkat tentang Mars dan kedua adik kembar nya. "MALS, HAKA AMBIL CUCU PUNYA NAKA!! " "INI PUNYA HAKA!! " "Nyusahin aja nih bocil" - - - - Cerita ini murni dari hasil pemikiran saya, jadi jika ada kesamaan dari alur cerita itu hanya kebetulan...