Usaha untuk berlari

3 0 0
                                    

hohhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


hohhh... hoohh...hoohhh...

Suara nafas tidak beraturan dari kondisi Alice sekarang. Terus berlari sambil membawa buku yang ia pegang. Dari banyak rak buku yang ia lewati, bagaimana bisa tidak ada satu orang pun yang terlihat oleh matanya.

“hohhh...hohhhh... Perpustakaan ini sangat luas, aku tidak menemukan satu orang pun disini.” Ucap Alice berlari, sambil menaruh sedikit demi sedikit arah pandang kebelakang dimana pria aneh tersebut mengejarnya.

Alice sempat menemukan sebuah lemari di sudut kiri dirinya. Terlintas begitu saja pemikiran untuk bersembunyi di dalam lemari tersebut.

Alice membuka pintu lemari itu, dan mulai membiarkan badan mungil miliknya bersembunyi itu didalamnya.

hohhh...hoohhh...
Rasa lelah Alice tetap tertahan di nafasnya.

“Siapa pria itu, mengapa dia mengejarku?”
Ucap Alice pelan kepada dirinya sendiri.

Terlintas dipikiran Alice terhadap pria yang mengejarnya tadi. Tinggi pria tersebut seperti 189 cm dibanding dirinya yang 150 cm.

Pria aneh itu menggunakan kemeja putih di barengin sama vest hitam dengan dipadukan celana panjang hitam. Pria itu juga memakai sarung tangan hitam. Terlihat seperti pembunuh bayaran yang aku tonton semalam, sepertinya.”
Ucap Alice ditengah-tengah pemikirannya.

Flashback On (Semalam) :

Surai panjang berwarna coklat yang di miliki Alice terlihat berantakan, dengan baju crop putih dipadukan celana pendek biru laut. Itulah kondisi dimana aku duduk di sofa sambil menonton sebuah film Mafia kesukaan ku.

“Wahh pembunuh itu sangat terlihat keren, apalagi pemilihan outfit yang ia kenakan tampak sangat cocok dengan tinggi badan seperti itu. Mungkin akan terlihat lebih sempurna jika dia mendatangiku hahaha.”
Ujar ku semangat melihatnya.

Flashback Off-

“Aaaaaaa, ini pasti akibat dari omongan ku yang tidak jelas semalam. Bagaimana bisa aku mengeluarkan kata-kata berbahaya seperti itu tanpa berbikir dahulu.” Gumam Alice yang tidak ada habisnya menyesali perbuatannya semalam.

Disela-sela pemikiran Alice yang terus saja debat dengan penyesalannya, ia seperti mulai mendengar langkah kaki yang menghampiri keberadaannya.

Alice mulai mati ketakutan sambil berdoa dalam hati, agar Tuhan menolongnya.

Alice terdiam sejenak, karena ia tidak mendengar suara langkah itu lagi. Di sisi lain seseorang mulai membuka pintu lemari dan Alice benar-benar bergetar sekarang.


Next?...





Behind The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang