열아홉

96 11 0
                                    

Sore hari di hari berikutnya

"Fe, orang yang mau jemput kita udah sampe mana?"

"Udah deket sih katanya"

"Kenapa dia bisa telat sih, kita udah nunggu hampir 2 jam loh" ucap orang yang lebih tua sehari dari si cowok berfreakless di sampingnya dan tentu saja ada nada kesal pada setiap katanya.

"Ban mobilnya sempet bocor tadi, jadi dia harus ganti bannya dulu"

Tak lama setelah sang pemuda berwajah bule itu berbicara, terdengar suara klakson mobil.

"Nah, itu pasti dia" Felix segera beranjak dari duduknya dan berjalan ke gerbang rumah diikuti Jisung di belakangnya, untung saja gerbang rumah Felix tidak terlalu jauh dari teras tempat mereka menunggu tadi, jadi mereka tidak merasa lelah untuk menghampiri mobil yang akan membawa mereka ke toko bakery milik kakanya Jisung.

Setelah satpam membukakan gerbang untuk mereka, Felix langsung berlari dan menghambur ke pelukan seorang pria yang berada tak jauh dari sebuah mobil mewah yang Jisung tebak pasti punya sang lelaki.

Namun, ada hal yang membuatnya sangat terkejut, orang itu, Jisung kenal dia. Dia...

"Ka Abin" Jisung berucap dengan wajahnya yang masih menampilkan ekspresi terkejut sekaligus bingung

"Hai Sungie" sapa lelaki yang di panggil ka Abin itu

"Ayo Ji masuk, katanya tadi udah telat" ajak Felix yang sudah duduk manis di samping kursi kemudi.

Jisung yang memang masih dalam mode speechlessnya tak menggubris ajakan teman bulenya tersebut, kakinya masih saja setia berdiam di tempat tanpa mau berjalan sedikitpun. Sampai akhirnya sebuah tangan menariknya menuju mobil membuat sang empu tangan tak lagi berada pada mode speechless.

Mobil pun mulai berjalan dengan kecepatan normal meninggalkan kediaman si anak ayam dengan sebelumnya memastikan tidak ada yang tertinggal.

"Fe" panggil orang yang saat ini berada di kursi penumpang.

"Iya Ji kenapa? Ada yang ketinggalan?"

"Bukan itu, kamu ada hubungan apa sama ka Abin?" pertanyaan yang dilontarkan oleh si tupai ini merupakan pertanyaan yang sudah di duga oleh Felix dan Changbin.

Siapa sih yang gak penasaran sama hubungan dua lelaki yang seolah-olah tengah kasmaran ini? Apa mungkin mereka memang berada dalam satu ikatan yang disebut pacaran? Atau bisa saja masih berada di fase pdkt? Entahlah Jisung sangat bingung dan tentu saja penasaran. Maka dari itu setelah diam dan memperhatikan tingkah laku dua orang di depannya ini, akhirnya Jisung berani untuk mengutarakan pertanyaan tadi.

"Pengen tau ya?"

"Aku nanya Fe, di jawab dulu bisa kali, ini malah balik nanya"

"Hehehe, kalo Jiji pengen tau, jawab dulu satu pertanyaan dari Lixie"

Changbin hanya mendengarkan obrolan dua makhluk manis yang ada di mobilnya saat ini sambil terus fokus ke jalanan.

"Nanti di Bakery ada ka Seungmin gak?"

"Kata ka Umin sih dia udah ada di sana nungguin kita"

"Kalo gitu Lixie kasih taunya nanti aja ya di Bakery"

"Kok gitu sih"

"Biar sekalian sama ka Seungmin"

Jisung akhirnya diam dengan sedikit rasa kesal karena harus menunggu penjelasan dari Felix dan mungkin Changbin juga.

°*°*°*°*

"Ka Umin!" giliran Jisung yang berlari dan memeluk si pemilik toko dengan cukup erat.

Mereka saat ini sudah berada di dalam toko tepatnya di ruangan sang owner.

DécisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang