Mark kembali ke apartemen nya setelah meluapkan apa yang dia rasakan hari ini. Melempar jas nya asal, serta mengendurkan dasi yang seolah mencekik lehernya.
Mark duduk di sofa ruang tamu apartemen nya. Tubuhnya ia sandarkan sepenuhnya pada kursi empuk itu. Kepalanya mendongak dengan mata yang terpejam. Mengambil nafas beberapa kali untuk membuat nya merasa lebih baik.
"Kenapa keputusan mu selalu salah brengsek!!" geram Mark ketika mengingat Haechan yang menjadikan Eric sebagai kekasih.
"Kau sangat merepotkan Haechan" ungkap Mark dengan memijat pangkal hidungnya.
Mencintai Haechan selama 4 tahun lebih, tidak bisa membuatnya melupakan mantan calon istrinya begitu saja. Meskipun satu tahun ke belakang dia memutuskan untuk melupakan Haechan sepenuhnya, namun tetap saja ada sisa-sisa kenangan yang melekat di hatinya tentang kisah cinta mereka selama 4 tahun.
Entah apa yang di rasakan Mark terhadap Haechan selama setahun ini. Yang jelas perasaan kecewanya lah yang lebih mendominasi jika di bandingkan perasaan cintanya terhadap lelaki manis itu.
"Kebiasaan mu tidak pernah berubah" gumam Mark dengan suara melemah. Mengingat sikap Haechan yang sering kali ceroboh mengambil keputusan.
Mark menghela nafasnya dengan kasar "Dan kenapa aku tidak pernah bisa menghentikan keras kepala mu, Haechan" ucapnya dengan suara menggeram.
Menahan perasaan kesalnya, mengingat Haechan tadi yang membela Eric. Dimana dia sudah mengatakan dengan sangat jelas jika Eric adalah orang yang memperkosa Jaemin, Eric adalah ayah kandung dari Milo.
"Aarggh brengsek!!" maki Mark yang menggunakan kepalan tangannya untuk memukul sofa yang dia duduki. Sebagai ungkapan perasaan kesal.
Mark mengambil nafasnya sejenak, mencoba menenangkan kembali dirinya sendiri atas peristiwa yang baru saja terjadi.
Di rasa sudah mendapat sedikit ketenangan, Mark segera mengambil ponsel untuk menghubungi sekretarisnya. Sebentar lagi jam kerja kantor nya mulai.
"Aku tidak bisa kembali ke kantor, apa kau bisa menghandle semuanya?" kata Mark setelah panggilannya terangkat.
"Baiklah. Kirim berkas yang perlu aku tanda tangani"
"Ya. Baiklah"
Mark menutup panggilannya. Selanjutnya yang dia lakukan adalah hanya duduk sembari menunggu berkas yang di antar oleh sekretaris nya untuk dia tanda tangani.
15 menit kemudian, bel apartemen nya berbunyi, Mark segera beranjak dari tempat duduknya untuk membukakan pintu.
Mark menerima berkas yang di kirim oleh sekretaris nya, dan meminta sekretaris nya pergi sebelum bertanya macam-macam tentang wajahnya yang lebam di beberapa tempat.
Selain ada berkas yang harus ia tanda tangani, ada juga berkas yang harus dia cek sebelum di serahkan ke beberapa kepala divisi yang akan melakukan rapat beberapa hari ke depan.
Tidak ingin membuang waktu lebih lama, Mark segera menuju ruang kerjanya. Untuk menyelesaikan segala sesuatu yang bersangkutan dengan perusahaan yang dia pimpin.
.
Tidak sadar Mark sudah menghabiskan waktunya ber jam-jam di ruang kerjanya. Mark meregangkan otot tubuhnya sejenak sebelum beranjak dari ruang kerjanya.
Ketika keluar, gelap adalah hal pertama ia dapati. Ternyata hari sudah malam ketika Mark menyelesaikan tanggungjawabnya sebagai pemimpin perusahaan.
Mark memutuskan untuk membersihkan diri terlebih dulu. Malam ini, ia benar-benar tidak ingin di ganggu. Mark ingin membuat dirinya merasa lebih baik sebelum hari esok menyapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding Ring's || Markhyuck || [Completed]
FanfictionBXB, MPREG Tepat sehari sebelum pelaksanaan pernikahannya dengan sang kekasih, Haechan mendapat berita yang mengharuskan nya untuk merelakan pernikahan nya demi sang adik kesayangan. "Bagaimana aku bisa menikah dengan orang lain sementara aku mencin...