10. Terima Kasih

1.3K 120 11
                                    

Selamat pagi para orang baik

== Satria ==

Gue bangun di lantai dan punggung gue sakit banget, waktu gue berdiri tulang gue sampe bunyi. Gue lihat sekeliling dan sadar ini di kamar Juna. Di kasur, Gabriel meluk boneka beruang dengan erat dan tidur seperti bayi. Gue berjalan keluar kamar dan ngeliat Bara ada di ruang tamu, tidur di sofa dengan selimut dan bantal. Lanjut gue cek kamar gue dan ngeliat Nates di kasur gue tanpa baju di balik selimut. Mana Juna?

Gue berjalan ke meja makan dan ngeliat dia duduk ketiduran bersandar di meja makan dalam posisi sangat kelelahan. Kepalanya bersandar di meja sedangkan badannya duduk di kursi makan. Gue mendekat dan berusaha membangunkannya. Ada sepiring makanan di meja yang bikin gue mikir mungkin diamau  makan dulu sebelum dia tidur.

"Jun, tidur di kamar aja" panggil gue. Tapi Juna gak ngerespon, badannya panas dan tubuhnya lemas. Gue gendong dia masuk ke kamarnya dan Briel gue tendang sampai jatuh ke lantai. Juna gue tidurkan di kasurnya lalu gue selimutin dan gue bangunin anak-anak yang lain.

---

Kami duduk di sofa dan mulai menyidang Gabriel.

"Lo tahu gak sih seberapa kuat alkohol yang lo oplos tadi malem?" tanya gue ke Gabriel.

"Mana tahu, gue dapet merk lokal gitu, ya coba-coba aja" jawab Briel.

"Masalahnya kita bertiga mabok, Nates hampir terjun dari balkon" sambung gue.

"Ya kan gue gak tahu, biasanya juga kita minum oplosan masih kuat-kuat aja" sambung Briel.

"Kalo gak ada Juna mungkin kita semua udah mati" ucap Bara.

"Pokoknya gue gak mau tahu, kita gak boleh minum alkohol lagi" Nates juga mengomeli Briel.

"Tapi kalo kita minum alkohol biasa gak semabuk tadi malem kok, ya salah merk nya dong" bantah Briel dan menunjukkan botol yang dia beli.

"Ini tuak" baca Bara dari bungkus kemasan"Produk lokal Desa Sawi Hijau, tidak untuk dikonsumsi dalam jumlah banyak, 20ml sekali teguk"

"Gue tuangin setengah botol" Briel menunduk bersalah.

"Sekarang Juna sakit, kecapean kali dia ngurusin kita tadi malem. Lo beliin obat demam sebagai hukuman lo" Gue nunjuk Briel.

"Gue bakalan masak sup deh" Bara berdiri "Ada sisa bahan semalem"

Gue keluar dari unit dan mecari dokter karena gue baru inget kalo ada dokter di lantai satu yang bisa dateng untuk ngecek orang yang sakit. Nates  gue suruh untuk beresin kamar dan jagain Juna kalau dia butuh sesuatu. Gue bertanya ke staff dan dipertemukan sama dokter perempuan bernama Dokter Delia.


===Arjuna===

Mata gue terbuka dan melihat Nates dan Bara lagi berdebat.

"Dia lagi tidur Bar, ngapain lo bawa makannya sekarang" ucap Nates.

"Ya namanya masakan udah masak, masa mau dibiarin dingin, di makan waktu lagi panas lah" jawab Bara.

"Trus mau kita bangunin gitu dianya?"

"Ya pegang aja dikit-dikit paling juga bangun"

"Gila lo, nanti aja nunggu Satria balik"

"Hei"Gue berusaha duduk dan Nates membopong bahu gue 

"Lo gak papa?" tanyanya dengan nada lembut.

"Lemes aja" jawab gue dan Bara menyodorkan air minum.

"Minum dulu" ucapnya.

Dia memberikan gelas kaca tapi gue lihat ada asap keluar dari gelas itu. Wajah Bara kelihatan santai dan Nates memukul perut Bara yang berdiri sebesar gorila itu.

Anak Bebek yang buruk kisah cintanya (SKY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang