chapter 2 [ 6 + 5 = ?? ]

10.1K 1K 88
                                    

- happy reading -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- happy reading -

Cklek!!

Pintu rumah Johan terbuka. Ayah dari tiga anak itu langsung merebahkan tubuh nya pada sofa.

Ia menghela nafas, tubuh nya terasa pegal dan juga sakit. Johan juga baru saja menyadari jika keadaan rumah nya begitu sunyi.

Biasanya kedua anak kembar nya akan berlari dan memeluk nya ketika mereka mendengar suara pintu terbuka.

"HAKA!! "

"NAKA!! "

Tidak ada sahutan dari kedua anak itu. Teriakan dari Johan tadi sudah sangat kencang, tidak mungkin mereka berdua tidak mendengar nya.

"MARS!! " panggil Johan pada anak sulung nya.

Tetap tidak ada jawaban.

"Dimana anak-anak? " tanya nya pada salah satu pembantu yang bertugas membersihkan rumah.

"Anak- anak ikut menjemput tuan Mars." jawab nya.

Johan baru ingat jika tadi Haka dan Naka menelfon diri nya dan meminta izin untuk ikut menjemput Mars.

"Masih belum pulang? " tanya nya.

"Belum ,tuan"

Tidak lama setelah itu terdengar suara mobil mendekat. Ia yakin pasti itu anak anak nya.

Johan beranjak dari duduk nya dan pergi keluar rumah untuk menyambut ketiga nya.

"PAPAA!! "

Haka dan Naka berlari dan memeluk ayah nya. Mars yang melihat itu pun memutar bola matanya nya malas, selalu saja begitu saat ayah nya pulang.

Johan melihat ke arah Mars yang tidak ikut memeluk diri nya, ia tersenyum.

"Mars engga mau ikutan? " tanya Johan.

"Dih, lebay banget peluk peluk gitu." Mars langsung masuk kedalam rumah meninggalkan ayah dan juga adik adik nya.

Johan beralih menatap Haka dan Naka. Ia ingin bertanya kenapa wajah dan juga rambut Mars sangat kusut.

"Kakak kenapa? " tanya nya.

"Habis belantem sama Haka, Naka ndak ikut- ikutan."
Ujar Naka.

HAKA NAKA [ belum di revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang