22. Satu shaf di depan mu

24.9K 1.2K 16
                                    

Bismillah, assalamu'alaikum semuanya gimana kabarnya hari ini? Semoga sehat. Sebelum baca wajib vote dan komentar ya🥰 baca dengan seksama dan pelan-pelan saja, hayati setiap kata😍😍

بسم الله الرحمن الرحيم

~SELAMAT MEMBACA~

"Aku adalah laki-laki paling beruntung, karena orang pertama yang bisa membimbing mu ke jalan yang benar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku adalah laki-laki paling beruntung, karena orang pertama yang bisa membimbing mu ke jalan yang benar. Dan menjadi imam mu ketika engkau sholat, lalu kau mencium punggung tangan ku. Dan aku mencium kening mu."
.
.
.
.

~Fadhlan Arkhan Faturrahman~










🦋🦋🦋








Syifa mengaminkan doa yang dipanjatkan kepada Allah, agar dirinya bisa ikhlas atas kepergian Raffi. Rasanya memang berat bagi Syifa, namun ia juga tidak bisa melawan takdir. Arkhan mengulurkan tangannya dan Syifa pun mencium punggung tangan Arkhan, mereka menunaikan ibadah sholat Maghrib di ndalem. Karena kondisi Syifa yang kurang fit, dan Arkhan juga tidak bisa meninggalkan istrinya itu.

Cup

Arkhan mendaratkan ciuman di kening Syifa, sedangkan Syifa hanya mampu memejamkan matanya. Entahlah rasanya ia ingin menghilang dari muka bumi ini, wajahnya sudah memerah bak kepiting rebus.

"Ana Uhibbuki Fillah ya zaujati." Ujar Arkhan, dirinya melihat intens wajah Syifa yang memerah. Gadis di hadapannya itu menutupinya dengan menggunakan kedua tangannya.

"Gus! Udah deh, nggak usah gombal." Ujar Syifa masih menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, pipinya saat ini sudah merah seperti tomat.

"Gombal? Siapa yang gombal? Saya cuma bilang saya mencintai kamu karena Allah, wahai istriku." Balas Arkhan, ia membuka telapak tangan Syifa. Terlihat wajah semu kemerah-merahan terpampang di pipi putih Syifa. "Lihat lah, wajah mu merah kayak tomat."

"Salah siapa Gus gombal." Syifa mengeplak lengan Arkhan kecil, sungguh dirinya sangat beruntung karena menjadi istri seorang Gus seperti Arkhan.

"Saya adalah orang yang paling beruntung karena bisa membimbing mu seperti ini." Ujar Arkhan mengusap pipi Syifa, sedangkan empunya hanya mampu menahan gejolak yang membara.

"Saya yang beruntung, karena memiliki seorang yang bisa membimbing saya kejalan yang benar. Terimakasih Gus." Ujar Syifa.

"Gus? Kamu masih panggil saya dengan sebutan itu?" Tanya Arkhan menatap ke arah Syifa, sedangkan Syifa hanya melongo bingung menjawab apa.

Terjerat Cinta Gus Galak [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang