happy reading
Saat dirumah Yola duduk dimeja makan seraya diam. Air mata menetes. Mengingat kenangan mereka. Walaupun hanya sebentar tapi takkan pernah terlupa.
"Bun?"
"Bundaa... Papa mana?"
"Bunnn"
"Papa? Papaaaa"
"PAPA PERGI!!! PAPA NGGA ADA!!!" Bentak Yola.
Devan terkejut dan diam. Ini pertama kali nya bundanya membentaknya. Devan nangis lalu berlari masuk ke kamar nya. Lalu mengunci pintu. Sedangkan Yola menangis sejadi jadinya. Hatinya terasa sesak saat mengingat kejadian perpisahan itu.
Disisi lain. Pesawat iqbal baru saja turun. Setelah sampai. Ia menunggu kopernya datang. Iqbal pun mengirim chat ke yola.
Setelah membaca chat itu iqbal langsung mengambil koper nya. Lalu berjalan menuju supir yang sudah menunggunya. Iqbal pun pulang ke rumah. Sekitar 30 menit diperjalanan akhirnya iqbal sampai dirumah. Membuka pintu rumah.
"Huftt... Cape banget" Monolog iqbal seraya duduk disofa. Iya pun teringat dulu. Saat ia merasa lelah yola pasti selalu memberikan segelas air lalu memeluknya.
"Kamu kapan mau balik?" Tanya iqbal seraya menatap langit langit.
Setelah itu ia bangun dan merapihkan isi kopernya. Memasukkan baju baju nya kedalam lemari. Meletakkan laptop ke meja kerja. Hingga aktivitas nya berhenti melihat sebuah tas kecil.
"Perasaan gue ngga ada tas ginian dah, kok bisa ada dikoper gue?" Ujar iqbal seraya memeriksa isinya. Saat melihat isinya ia terkejut.
Ya sebuah kotak musik dan ada surat didalam nya. Iqbal pun mengambil surat itu dan membukanya. Isinya seperti ini.