Chapter 20: End

7.5K 683 33
                                    

Yosh!! Ini Chap terakhirnya geys..

Happy Reading!!

.

.

Naura akhirnya dan juga orang-orang yang terlibat pembulliannya dikeluarkan dari sekolah. Dan tentu saja itu ulah dari kakak tirinya dan juga Arvin serta Calista. Lita akhirnya dapat kembali ke sekolah dengan tenang, walau keadaannya tidak seperti sebelumnya. Dia masih agak takut sebenarnya. Tapi, dia meyakinkan dirinya. Dia harus melawan rasa takutnya, lagi pula dia punya orang-orang yang akan mendukungnya. Lita memutuskan untuk sedikit memberi mereka kepercayaannya, terutama pada Arvin dan saudara tirinya. Mereka adalah pemulaan, dan dia harap dia bisa percaya pada orang lain lagi selain mereka.

Tidak mudah memutuskan untuk sedikit membuka diri. Namun setidaknya dia mencoba, walau mungkin butuh waktu yang cukup lama. Setidaknya dia mencoba, kakaknya juga menyarankannya untuk konseling. Semuanya dia yang ngatur. Lita ingin sembuh, bukan karena dia sakit. Dia ingin mencoba berdamai dengan dirinya sendiri.

Nabil adalah Lita sekarang. Masa lalu Lita sekarang adalah miliknya juga. Dan tentu saja, sebagai Nabil yang agak waras dia ingin damai dengan dirinya. Dan dia yakin Lita pun begitu. Sulit amat sangat sulit berdamai dengan diri sendiri. Tapi setidaknya ada perkembanganlah. Sulit merubah pola pikir monster dikepalanya, terkadang dia kewalahan dan harus mengambil dosis obat. Tapi itu tidak terlalu sering.

Hubungannya dengan Arvin sejauh ini baik-baik saja, mereka berhasil memenangkan olimpiade itu. Calista, Brian dan teman-temannya akhirnya lulus dan dirinya, Arvin, David dan Zhafira memasuki tahun ke dua. Dan hal yang paling mengejutkan adalah Calista ternyata bertunangan dengan Damian sebulan lagi setelah lulus. Lita diundang, sebagai teman, dan bocil kesayangan Calista. Lita masih kesal karena diundangannya ditulis 'Bocil kesayangan gue (Lita)'. Seniornya yang satu itu sangat menyebalkan.

Hubungan Brian dan Zhafira? Hmm.. awalnya mereka agak renggang setelah apa yang dilakukan oleh Zhafira. Tapi berhubung Zhafira itu lugu a.k.a. lucu-lucu Bigu(Bego) jadi dia dimaafkan. Bersyukurlah karena protagonisnya ternyata beneran polos/naif. Bukan seperti beberapa novel yang pernah dia baca. Brian juga memberi tahu Zhafira mengenai identitasnya yang merupakan adik Brian yang beda ibu. Zhafira kemudian mendatanginya dan meminta maaf karena rasa cemburunya yang konyol. Padahal itu kan hal yang sangat wajar.

Lita juga bertemu dengan ayahnya beberapa kali. Tentu saja atas usulan saudara tirinya. Lita senang bisa bertemu dengannya lagi. Karena melihat dari foto saja rasanya tidak cukup. Lita menyiapkan proyek hadiah kelulusan kakak tirinya. Hanya sebuah lukisan sederhana. Karena dia tak punya uang untuk membeli sesuatu yang mahal.

Lagi pula kakaknya itu bisa membelinya sendiri, kan dia punya banyak uang. Pada saat hari kelulusan yang diadakan di aula. Lita tidak suka sebenarnya dengan keramaian yang ada. Tapi syukur saja, Arvin selalu berhasil menenangkannya sebelum dia masuk ke mode panik. Disinilah dia pertama kali bertemu dengan istri ayahnya yang asli bukan foto.

Jujur saja, beliau sangat menyeramkan. Auranya lebih mengerikan dari ayahnya. Dia terlihat sangat tegas, namun lembut disaat yang bersamaan. Awalnya Lita ragu saat ingin menyerahkan hadiahnya karena kakak tirinya itu terlihat bersama ibunya. Dan Lita takut dengan istri ayahnya itu. Bagaimana kalau dia seperti ibu tiri dalam novel-novel yang membencinya? Bagaimana kalau dia akan menghancurkannya? itu menyeramkan.

Tapi Arvin dengan santainya menggenggam tangannya membawanya mendekat kearah kakak tirinya itu. Jujur Lita mengira Arvin itu cenayang, soalnya dia tu peka banget! Nggak dia katakan pun dia peka, dan agak serem. Jangan-jangan dia baca pikiran Lita lagi.

"bang, Lita mo ngasih sesuatu." ujar Arvin setelah cukup dekat.

Lita benar-benar gugup, saat merasakan pandangan istri ayahnya itu. Menakutkan. "a-ano.. ini buat kak Bri." Ujarnya gugup.

Figuran: Meaning Of Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang