Mendengarkan perkataan mama nya Garvin menjawab nya dengan jujur penuh perasaan sakit.
" Udah? Udah mikir aneh-aneh tentang Garvin? Pa...ma Garvin baru saja nganterin temen Garvin pulang dan mama masih mengira Garvin akan kumpul dengan teman-teman geng nya Garvin? " Ujar nya
Mahen memukul Garvin dengan keras sehingga kepala Garvin berdarah.
Mahen terus memukul nya sampai Garvin tak sadarkan diri.
Tak lama kemudian Garvin siuman ia saat ini berada di kamar nya.
Ia melihat ke tiga adiknya sedang berada di sisinya.
" Bang Lo gakpapakan ? " Ujar Gerry penuh khawatir.
" Ada yang terluka gak ? " Ujar Garry penuh khawatir
" Mau ale bawain bubur ga bang,Abang dari pagi belum makan Lo..." Ujar Ale penuh rasa khawatirnya.
Garvin senang melihat ketiga adiknya sedang mengkhawatirkan nya.
" Gw gak papa kok.. oiya kalian ga di marahin mama papa kalo kalian peduliin Abang Lo ini? Ntar di marahin loh "
" Ga bang,aku ga peduli dengan itu aku lebih peduli kondisi Abang sekarang ini " ujar Ale.
Garvin cukup senang mendengar apa yang di katakan oleh adik perempuan nya.
" Yaudah sekarang kalian belajar aja dulu bentar lagi kan ujian "
" Ga dulu bang..kita bertiga mentingin kondisi lu yang sekarang " ujar garry
Garvin sangat beruntung karena tuhan telah memberikan ketiga adek yang peduli dengan nya.
Mereka tak peduli dengan kondisi mereka tetapi mereka tau yang mana baik ataupun yang buruk.
Mereka sangat beruntung memiliki Abang yang sekuat Garvin.
" Sekarang Abang istirahat dulu aja ya biar kita yang jagain... mumpung mama papa lagi pergi sekarang "
" Yaudah Abang istirahat dulu ya...kalo ada yang cariin Abang bilang aja Abang lagi tidur "
" Sip bang ! "
Tak lama kemudian hp Garvin berbunyi Aleana bergegas mengambil hp nya.
Sisi lain garry dan Gerry melihat Aleana mengambil hp Garvin.
" Siapa ? " Tanya Garry.
" Disini tertulis Diana " jawab nya.
Aleana pun tanpa basa-basi ia mengangkat telfon dari Diana.
" Uh halo kakak? Maaf ya untuk saat ini bang Garvin lagi tidur.."
" Oiya? Tumben sekali dia tidur, biasanya juga dia sering online atau ga dia chat Henry temen nya "
" Uh..itu bang Garvin istirahat karena badan nya sakit semua"
" Loh bukannya tadi dia baik-baik saja ya?kok bisa sakit ?"
" Kakak boleh jenguk Garvin nya nggak?"
Aleana bingung ia harus jawab seperti apa sudut pandang nya melihat kedua kakak kembar laki-laki nya. Mereka berdua memberikan kode untuk memperbolehkan Diana untuk menjenguk agar dia tau tentang kehidupan Garvin.
" Halo ? "
" Eh iya kak boleh kok.. mumpung mama papa lagi pergi hehe..."
" Yaudah kak Diana mau kesana ya, tunggu sebentar "
" Iya kak "
Aleana pun mematikan telfonnya.
5 menit kemudian Diana mengetuk pintu.
Alea bergegas cepat-cepat untuk membuka kan pintu nya.
Kreeek!
" Ayo kak masuk "
Diana memasuki rumah Garvin dan melihat sekeliling nya.
" Dimana kamar nya Garvin? "
" Di atas kak " jawab Aleana sembari menutup pintu nya dan mengunci nya.
Aleana menarik tangan Diana dan berjalan menuju kamar Garvin.
Setelah membukakan pintu kamar Garvin.
Sudut pandang Diana terkejut melihat kondisi Garvin penuh luka bekas pukulan dari papa nya.
Kedua kelopak matanya menerawang luka-luka yang ada di tubuh Garvin.
Ia ingin menangis setelah melihat luka-luka ini.
' ntah kenapa aku merasa kan,bahwa Garvin saat ini sedang menahan luka-luka hatinya ' pikir batin nya.
" Tolong ceritakan apa yang terjadi?" Tanya Diana pada kedua adik kembar nya.
Kedua adik itu menceritakan semua tentang kehidupan Garvin.
Diana yang duduk fokus mendengarkan apa yang di ceritakan oleh kedua adiknya,ia tak bisa berkata-kata ia hanya bisa mengeluarkan kedua air mata nya.
Pantas saja Garvin memiliki kepribadian buruk.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hai gess semoga suka sama alur cerita nya ya^^!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Garvin
Teen FictionSeorang lelaki yang layaknya seperti anak remaja pada umumnya Garvin Erviano Mahendra lelaki yang hidup nya mempunyai kepribadian buruk akibat lingkungan keluarga nya ia mempunyai 3 adik kembar laki-laki dan satu adik perempuan bernama " Gerry aster...