Asap mengepul keluar dari mulut seseorang yang sedang berkumpul dengan teman-temannya. Pete Phongsakorn Saengtham nama lelaki yang barusan menghembuskan asap rokoknya, biasa dipanggil Pete. Bersama dengan enam orang lainnya yang beberapa diantaranya sudah setengah hangover, memang sudah rutinitas setiap malam bagi mereka ber tujuh untuk berkumpul entah melakukan apa. Kebetulan malam ini mereka memilih untuk sekedar minum dan berbincang ringan--seringan bubuk yang dipegang Ping.
Nakunta yang tadinya ingin menyalakan pemantik api untuk membakar rokok langsung menghentikan jarinya menyadari barang yang dipegang Ping.
"Nah gitu daritadi bro, bosen gue ngisep tembakau, siniin gue bayar." Nakunta berujar seraya mengambil dompet di saku celananya yang langsung di interupsi oleh Pete "Gausah anjing ngapain, itu sengaja gue titip pesen ke Ping buat kita semua, ambil dah semau lo pada."
Natta yang setengah sadar dengan cepat langsung menyambar plastik kecil berisi bubuk putih yang-padahal ada banyak-baru saja dikeluarkan oleh Ping.
"Santuy anjing itu ada banyak, gabakal dibawa kabur juga." ucap Jeff seraya menggeplak kepala Natta, Ping yang melihat tingkah kedua temannya hanya mengangguk-anggunkan kepala sambil mulai menaburkan bubuk putih tersebut ke meja di depannya dengan cara memanjang disusul dengan Us yang melinting kertas kosong di tangannya. "Eh gue dulu dong, ya ya yaaa " ujar Us yang sudah siap dengan lintingan kertas kosong di tangan kanannya.
"Hahahah kenape lo buru-buru amat, lagi kurang bahagia kah?" Pong berujar disertai smirk yang menawan.
"Bacot aja mentang-mentang bandar." balas Us sewot lalu segera menyedot bubuk putih tersebut lewat hidung dibantu dengan lintingan kertas.
Pete yang tadi sudah beberapa kali menyedot bubuk putih tersebut tiba-tiba berdiri dari sofa dan melangkah, tapi baru dua langkah dari sofa Jeff langsung bertanya,
"Mau kemana lo?"
"Toilet bentar." jawab Pete menengok sedikit ke belakang "Mau ngapain?"
"Mau kencing jing, apasih nanya mulu kek wartawan."
"Kencing apa nyari lobang lo sat, ngaku." kali ini Natta yang berujar.
"Dua dua nya, gue mau ngencingin lobang, puas lo?!"
"HAHAHAHAHAHAH BANGSAT SI BANDAR SATU INI MULUTNYA." Nakunta menimpali dengan tawanya, Pete hanya menggedikan bahunya dan berlalu dari pandangan enam orang disana.
Us yang baru selesai dengan perbubukan itu mendongak seraya bertanya "Pete lagi sensi gasih belakangan ini?"
"Iya dah keknya, pas kemarin pesen terigu aja judes. Gue tanya mau beli berapa dia malah ngegas, anjing pengen gua pukul trakeanya. Salah apa gue nanya malah dimarahin huhu." jawab Jeff sambil membuat mimik wajah sedih.
"Ah tapi dia mah nafas aja udah kayak mau ngajak duel" Natta menimbrung.
"Gue kira, gue doang yang ngerasa aura Pete makin suram." ujar Ping sambil bermain handphone.
"Apa lagi ada masalah ya dia?" tanya Us lagi yang masih penasaran, "Hidup dia aja isinya masalah semua, bro." jawab Pong sambil menepuk pundak Us yang langsung ditepis oleh empunya bahu.
_
Setelah selesai dengan urusannya di toilet, Pete tidak langsung kembali ke meja dimana temannya berkumpul.
Ia berjalan menuju belakang bar dengan langkah gontai dan pengelihatan yang agak kabur. Sesampainya disana ia menyandar ke dinding sambil memijit pelipisnya, tangan sebelahnya meraih ponsel di saku celana belakang, dibukanya layar ponsel dan segera mencari kontak seseorang disana.
"Halo P'Tong, apa kau ada waktu luang minggu depan?"
"Oh hai Pete, hemm aku belum tau, akhir-akhir ini jadwalku agak padat, ada apa?"
"Ohh tidak apa, kabari aku jika kamu nanti ada waktu luang, aku butuh sedikit bantuanmu."
"Noted sir, akan ku kabari segera."
"Baiklah, thankyou phi." tutt..
Setelah sambungan terputus, Pete melangkahkan kaki untuk mencari orang yang bisa dicicipi olehnya malam ini.
--
<kl klean bingung, di circle pete ini yg jd bandar narkoboy emg ada 3 ; pete, jeff, pong
jd si pete mesen ke jeff krn jeff ada koneksi, trs jeff minta tlg ping yg pick up barangnya
jeff, pete, sm pong itu ngedarinnya beda jenis aja *iykwim>
ud panjang blm nich?
sepi bgt yh vommentsnya tp tak apa mn tau ada yg menunggu cerita ini *pede bgt bgst*vomments dong biar ak semangat nulisnya:((
ak maksa!

KAMU SEDANG MEMBACA
STOCKHOLM SYNDROME || biblebuild
Novela JuvenilTerlahir dengan marga Saengtham tidak membuat kedua anak laki-laki itu merasa bangga dan bahagia. Yang terjadi justru tidak seindah yang orang awam kira. Sampai sebuah kejadian yang sengaja direncanakan mengubah hidup salah satu putra dari Saengtham...