Pemberitahuan, Lily update cerita atlas jika waktunya tidak sedang sibuk atau bisa jadi sesuai mood, waktu jadwal update gak menentu karena sibuknya lily dikehidupan real, mohon dimengerti untuk readers, semoga kalian tetap mengikuti cerita Atlas sampai akhir!
Jika ada kesalahan dalam penulisan atau dalam hal apapun itu tolong di tandai!
AT!
Mata yang terpejam itu kini terbuka sempurna, memperlihatkan seberapa kelamnya manik yang ia miliki. Atlas, menoleh kearah samping dimana saat malam itu dirinya tengah tertidur dengan alena. Tapi, dimana gadis itu sekarang?
Dahi nya mengernyit kala mencium sesuatu, laki-laki itu mengendus kan hidungnya seperti kucing, memastikan bahwa yang dirasakan indra penciumnya itu benar.
Perlahan atlas bangkit dari kasurnya, berjalan keluar kamar dengan mengikuti aroma yang tampak harum. Hingga langkahnya terhenti didepan pintu dapur. Tertegun kala melihat alena tengah memasak dengan sangat cekatan, seolah dia sudah biasa melakukannya.
Kedua sudut bibir atlas tertarik keatas membentuk sebuah senyuman yang sangat manis. Tanpa suara ia berjalan menghampiri alena, memeluk gadis itu dari belakang.
"Istri idaman" bisik nya tepat didepan telinga alena. Bisa atlas rasakan tubuh gadis itu menegang. Ia terkekeh geli."kalo Lo terus diem kayak gini, makanannya bisa gosong."
Alena yang tersadar pun segera melanjutkan memasaknya, ia merasakan pipinya sangat panas, uh sangat malu.
"Lepasin tangan lo-"
"Enggak" sela atlas, ia menggigit pipi gembul milik alena.
"Sakit atlas~" ucap alena dengan sedikit nada rengekan diakhir kalimatnya.
"Kenyal, kayak yupi"
"Atlas~"
"Hm?"
"Lepas, kalo lo meluk gue kayak gini, gue susah gerak" ujar alena sambil mencoba melepaskan tangan atlas yang melingkar diperutnya.
"Atlas! Apa yang lo lakuin!" Pekik alena saat atlas membalikan tubuhnya dan mengangkat dirinya hingga terduduk di samping kompor.
"Gak ada, cuma pengen liat istri gue" jawab atlas santai, kedua tangan kekarnya mengurung tubuh mungil alena. Gadis itu bahkan harus menahan nafasnya, saat wajah tampan atlas berjarak cukup dekat dengan wajahnya.
"A-atlas masakannya"
Tangan atlas terulur kearah kompor lalu mematikannya. Tapi, pandangannya tidak pernah lepas dari wajah alena yang menunduk gugup dengan tangan memilin jari-jari nya sendiri, benar-benar menggemaskan.
"Apa sekarang kucing liar ini berubah menjadi kucing penurut hm?" Tanya atlas, nafas hangatnya menerpa wajah alena.
Alena memalingkan wajahnya, pipinya merona malu. Entah kenapa perkataan atlas membuat jantungnya berdetak cepat, suaranya sungguh ber-damage.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLAS TRANSMIGRASI! ( HIATUS )
FantasyHasil imajinasi saya sendiri✔ Atlas adalah pria berdarah dingin yang sangat terobsesi dengan setiap hal yang berbau darah. Bukan, dia bukan psycopath atau mafia. Dia hanya menyukai darah. Menurutnya warna darah itu sangat cantik dan aromanya begitu...