Chapter 51

6.6K 421 412
                                    

"Wah hadiahnya banyak sekali." Briana tersenyum cerah melihat banyaknya hadiah yang diberikan keluarganya.

"Usia Briana sekarang berapa?" Tanya Yasmine.

"Delapan tahun." Jawab Briana.

"Itu tandanya Briana sudah semakin besar, selalu ingat dengan tuhan dan sungguh-sungguh belajarnya." Nasihat Yasmine.

"Iya, mami." Briana memeluk Yasmine dengan sayang.

"Tidak mau tidak mau, itu kotor!" Jeritan dari arah bawah membuat Darren, Yasmine dan Briana menoleh.

Ara terlihat berlarian dikejar Leon dan si kembar yang membawa semprotan air berwarna.

"Leon! Twins! Hentikan! Nanti bajuku kotor!" Jerit Ara sembari berlari dengan kencang.

"Jangan berlari Ala!" Seru Leon.

"Jangan berlari kak Ala!"

"Kak Ala, kak Ala."

Ara langsung menghentikan larinya dengan emosi. "Namaku Ara bukan Ala!" Serunya dengan melotot.

"Ala? Ala? Ala?"

"LEON!!!!!" Ara berlari mengejar Leon hingga membuat si kembar ikut mengejar kakak laki-lakinya itu.

Briana tertawa melihat saudara-saudaranya. "Aku mau menyusul ke bawah mam, dad."

"Jangan menganggu kak Tiger." Peringat Darren, pasalnya Ara dan Briana kerap menangis jika sudah berurusan dengan Tiger.

"Dia sangat galak sekarang." Kekeh Briana sebelum berlari menuruni tangga.

Darren dan Yasmine mengamati anak-anak mereka yang bermain di halaman belakang vila.

Mereka sekarang tengah berada di vila cantik yang terletak di pegunungan Rusia. Disetiap ulang tahun anak-anak mereka, Darren pasti mengajak keluarga kecilnya untuk berlibur bersama.

"Aku senang mereka tumbuh dengan baik."

Yasmine hanya diam mendengarnya. Sudah beberapa hari ini ia dan Darren tidak tegur sapa, lebih tepatnya Yasmine yang tidak ingin berbicara pada pria itu.

"Yas."

"Hmm."

Keduanya sama-sama terdiam untuk beberapa saat.

"Ayo mulai semuanya dari awal."

Yasmine memutar lehernya untuk menatap sang suami. "Apa?"

"Aku bukan pria perayu yang mudah melontarkan kata-kata manis, aku juga tidak bisa bersikap romantis seperti pria-pria lainnya." Darren mengalihkan pandangannya untuk menatap wanita yang sudah melahirkan enam anak untuknya.

"Aku mencintaimu."

Deg!

Yasmine hanya diam mendengar hal mengejutkan itu, ia tidak bisa mengatakan atau memberikan ekspresi apapun karena memang Yasmine benar-benar merasa tidak percaya.

Darren berdecak pelan. "Katakan sesuatu, kau pikir mengungkapkan hal seperti mudah." Dengusnya.

Yasmine menggelengkan kepala. "Berhenti menyakitiku, dan jangan bicara omong kosong padaku." Ia hendak beranjak pergi, namun Darren menahan lengannya.

"Jika kau pergi sekarang, hubungan kita akan terus seperti ini." Ujar Darren.

Yasmine terisak pelan. "Lepaskan aku." Ia memberontak saat Darren memeluknya.

"Tidak bisakah kau tenang?" Tanya Darren seraya membiarkan Yasmine memukuli dadanya.

"Hiks hiks berhenti menyakitiku, aku mohon. Lepaskan aku hiks hiks." Perasaannya saat ini benar-benar tidak bisa terkendali.

Scandal With Mr BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang