32

1.7K 118 4
                                    

Author POV:

Jarum jam sudah menunjukan pukul 7 malam dan Gracia baru saja terbangun dari tidurnya. Ia melihat ke sekeliling ternyata Shani sudah membawa nya pulang. Ia tersenyum senang karena kekasihnya itu telah menyelamatkan nya dari kelicikan seorang Vienny.

Namun, semenjak ia terbangun Gracia tidak melihat keberadaan Shani disampingnya. Ia masih merasakan trauma nya jadi ia merasa takut untuk sendiri.

"Ci Shani, kamu dimana? Aku takut."Cicit Gracia.

Karena tidak melihat Shani disana Gracia pun beranjak dari kasur dan ia berniat untuk keluar kamar mencari keberadaan Shani. Ketika akan membuka knop pintu kamar tiba-tiba pintunya terbuka dan menampakan Shani yang sedang membawa nampan.

Shani segera menaruh nampan tersebut dimeja lalu menghampiri Gracia yang sedang termangu didekat pintu. Shani pun meraih tubuh kecil Gracia lalu mendekap nya.

"Cici darimana? Jangan tinggalin aku. Aku takut."

"Aku disini sayang, jangan takut."

"Jangan tinggalin aku ci."

"Iya sayang, makan dulu yuk."

"Gak mau, aku gak laper."

Shani melepaskan pelukannya lalu menatap Gracia.

"Makan dulu cantik, aku suapin."Gracia mengangguk.

Shani membawa Gracia kembali ke kasur lalu menyuruhnya untuk duduk. Ia mengambil bubur yang ia buat tadi lalu menyuapkan nya pada Gracia.

"Gimana keadaan kamu? Luka nya masih sakit?"Tanya Shani. Ia khawatir pada kekasihnya itu karena luka lebam ditubuhnya tidak sedikit.

"Aku gak papa kok Ci, makasih ya udah nolongin aku."

Shani tersenyum lalu menggenggam tangan Gracia.

"Sayang, aku itu tunangan kamu mana bisa aku biarin kamu disakitin sama orang. Pokoknya sekarang kalo mau apa-apa bilang ya sama aku, aku gak mau kehilangan kamu."

Gracia mengangguk dan tersenyum manis.
"Aku boleh minta sesuatu?"

"Boleh sayang, apa?"

"Mau peluk."

Shani tertawa gemas melihat tingkah lucu gadisnya itu. Ia menaruh mangkuk yang berisikan bubur, lalu membawa Gracia kedalam pelukannya.

"Yaudah, kamu siap-siap ya."

Kening Gracia mengernyit ketika mendengarnya. "Mau kemana emang?"

"Udah pokoknya kamu siap-siap aja...aku tunggu dibawah."Sebelum Shani meninggalkan Gracia ia mengecup singkat bibir Gracia.

Tak membutuhkan waktu lama untuk Gracia mempersiapkan dirinya secantik mungkin. Gracia kini tampak cantik dengan mengenakan gaun selutut tanpa lengan berwarna merah muda, rambut panjangnya terurai hingga mencapai punggungnya.

Sebuah kalung dengan liontin berbentuk hati kini terlihat jelas bertengger di leher gadis itu, liontin yang tak pernah ia lepaskan barang sedikitpun karena itu pemberian dari Shani.

Dengan cepat Gracia berjalan keluar dari kamarnya dan berlari kecil menuruni tangga. Dibawah sana terlihat Shani yang sudah berpakaian rapi membelakangi nya.

"Ayo. Ci."

Shani berbalik kearah belakang dan melihat Gracia yang sangat cantik. Ia terpukau dengan penampilan gadisnya itu.

"Kamu cantik banget sayang."Puji Shani.

"Biasa aja kali Ci. Sebenernya kamu mau ajak aku kemana?"

"Nanti aku kasih tau ya, pokoknya surprise."

Jika Aku DipelukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang