Bab 7: Terbangun

688 95 5
                                    

Sudah beberapa jam Porsche tertidur, akhirnya ia terbangun juga.

Ia berbaring di ranjang berukuran king sized, dengan memakai selimut yang bahannya lembut nan nyaman seperti sutra.

Perutnya dibaluri dengan balutan perban, dan sudah pasti bahwa mereka menjahit lukanya sampai dikedalaman yang ada karena Porsche dapat merasakannya.

Ia menggerang kesakitan ketika sedang berusaha untuk duduk dari ranjang.

Kedua matanya masih buram dan berair. Sehingga Porsche mengucek-uceknya agar bisa melihat lebih jelas.

Betapa terkejutnya ia ketika mendapati bahwa ia sedang berada diruangan yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Ruangan tersebut terlihat seperti kamar tidur.

Tapi interior bangunannya cukup lengkap, dengan desain yang terlihat royal, seperti kamar kepunyaan orang-orang kaya.

Karena jendela-jendela kamarnya yang besar dan berjejer, Porsche dapat melihat bahwa diluar sana sudah mulai malam. Menandakan bahwa sang purnama mulai menampakan dirinya.
"A-Aku dimana?.." tanyanya sendiri dengan raut kebingungan.

"Ruanganku" jawab sang pangeran singkat dan jelas.

Kinn sudah dari lama menunggu Porsche untuk bangun dari kesadarannya.

Pangeran tersebut sedang menyenderkan badannya ke pintu sambil melipat kedua lengannya kedepan. Matanya tertuju kepada Porsche.

Porsche yang mendengar kehadiran sang pangeran langsung menoleh ketempat ia berasal.

Kinn menghampirinya, "Keadaanmu masih belum pulih, istirahat saja disini. Kau boleh memakai kamarku sepuasmu."

Awalnya porsche merasa tidak enak karena ia adalah bawahannya, sedangkan Kinn seperti boss keduanya selain sang raja.

Tapi karena sang pangeran benar juga, maka Porsche menurutinya," Baiklah... " katanya.

Sang pangeran menghela nafas sambil memijit dahinya dengan kedua jarinya. Ia terlihat sedih, "Maafkan aku karena telah membuatmu berakhir seperti ini."

Porsche terkejut, "E-ehh, ini bukan salahmu, kok." katanya sambil menggeleng-geleng dan melambaikan kedua tangannya. "Lagipula itu adalah permainan, jadi ya peraturannya seperti itu."

"Tapi sama saja, aku membuatmu terluka. Buktinya kau sampai dijahit dua kali."

Perkiraanya selama ini benar, ia sampai dijahit sampai dalam.

Ini adalah bukti bahwa Kinn sangat ahli dalam seni bela diri memakai senjata.

"Sudahlah, yang penting sang pencipta mengizinkanku hidup lagi, hehe.. " kata Porsche sambil tersenyum kekeh.

Sang pangeran yang mendengar akan hal itu membuat senyum dibibirnya walaupun tipis.

Ini adalah pertama kalinya Porsche melihat Kinn tersenyum, karena sang pangeran selalu diselimuti oleh aura dinginnya.

Senyumnya menghiasi mukannya yang tampan.

Jika gadis-gadis atau laki-laki lainnya melihat sang pangeran seperti itu, sedetik pun mereka pasti langsung terlena, "Senyumnya saja sudah membuatnya tambah ganteng, apalagi ketika ia menunjukan sifatnya yang dingin.." batin Porsche terpesona.

Ia benar-benar sudah jatuh dilubang yang dalam.

Carry your Throne (KINNPORSCHE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang