Besok adalah hari ulang tahunnya, dan ia ingin sang kekasih turut merayakan bersama dengannya. Karena sudah dua tahun si cantik sibuk dengan kegiatan study yang berakhir hanya bisa merayakan secara virtual.
Ohh ayolah, Jeongguk senang sekali, ia tak butuh hadiah. Ia hanya butuh Kim Taehyung berada di sampingnya. Meniup dan memotong kue bersama. Lalu melafalkan keinginan mereka dalam setiap do'a.
Taehyung adalah segalanya bagi Jeongguk setelah orang tuanya. Bagaimana namja menggemaskan itu tidur lalu terbangun. Dan kalimat pertama yang selalu membuatnya ingin meloncat dan memeluknya erat seakan tak ada esok lagi. "Ggukie..."
Sial!
Ia merindukan si cantik, pekerjaannya amat menyiksa batinnya. Sedangkan sekertaris sekaligus kakak dari Taehyung sendiri bersedekap seolah ia yang berkuasa atas dirinya. Ia butuh Taehyung dan pekerjaannya membuatnya ingin menghancurkan segalanya.
"Transaksi sukses, barang sudah beralih di perairan Mediterania." Namjoon membaca laporan dari sang adik.
Ya, Taehyung dan Jeongguk adalah partner. Menjadi Mafia bukanlah kehendak Jeongguk karena kekeraskepalaan si cantiklah yang ia sesalkan.
Seharusnya, begitu lulus Jeongguk ingin langsung menikah. Tapi Taehyung menunda karena ingin bekerja. Ok, ia menyetujuinya. Namun sialnya ia menjadi bodoh karena maksud dari kekasihnya adalah bekerja bersamanya. Alias menjadi seorang mafia.
Ada yang mempercayainya, jika namja dengan wajah secantik ini bahkan menjadi seorang Queen mafia?
Kenyataannya Taehyung itu seperti mempunyai dua sisi yang berlainan.
Di saat yang lain dia akan menjadi seorang fake dominant tanpa cacat. Tak ada yang menyadarinya. Bahkan setelah kebersamaannya yang hampir 7 tahun. Ia masih tergugu dengan sisi sisi yang luar biasa dari kekasihnya.
"Suruh dia cepat pulang hyung!" pinta Jeongguk.
"Aku tidak yakin anak itu akan menurut, maaf adikku memang merepotkan." sahut Namjoon.
Jeongguk mengerang mendengar itu. Ia tak lupa kebiasaan si cantik setelah transaksi. Ia meraih ponselnya lalu menghubungi si cantik.
"Ya, dad?"
"Where are you huh? Cepat pulang sayang!" pekik Jeongguk gemas mendengar suara menggemaskan milik Taehyung. Yang serak berat tapi terkesan sexy.
"Aku masih ma.... Arghhh Dad! Dorr!!"
"Hey! Baby? Hallo!! Taehyung kau disana?" Jeongguk panik.
"Sssh, dad! Hiks ahkkkk! Lepas!!"
"Sayang kau...
Pip!
...hey! Taehyung! Sial!"
"Ada apa dengan wajahmu itu?" tanya Namjoon yang baru kembali menyerahkan map.
"Taehy...
Path milik Namjoon berbunyi lengkingan keras. Begitu pula laptop dan komputer di ruang itu.
Layar tiba-tiba menghitam. Lalu nampak seseorang tengah terduduk dengan posisi terikat di bagian tangan kaki serta mulut yang di bekap.
"Gggrrrr! Nggghhh!!" teriaknya tertahan.
Jungkook dan Namjoon total melotot melihatnya. "TAEHYUNG!!" Teriak keduanya.
Air matanya meleleh melewati pipi mulus tersebut. Beberapa sudut wajahnya juga nampak membiru.
"Hey!!! Tae!" Jeongguk berusaha berbicara pada layar.
Namun aksi selanjutnya adalah pria dengan wajah yang mengenakan tudung layaknya sarung kini menjambak kepala si cantik.