0: Prolog

3.6K 185 11
                                    


"Kakak.." Lisa menggigit bibir saat Jungkook mendudukkannya diatas pangkuan, kedua tangannya memegang pinggang ramping Lisa, meremasnya pelan sementara wajahnya membenam diceruk leher gadis itu.

"Tenanglah, tidak apa-apa.." Suara Jungkook terdengar serak, beberapa kali kecupan didaratkan pada leher jenjang Lisa. "Tidak akan ada yang tau"

Wajah Lisa memerah, dagunya bertengger pada bahu sebelah kanan Jungkook. Aroma maskulin yang menguar dari tubuh pria itu membuat Lisa semakin berdebar. Kedua tangannya meremas masing-masing sisi jas yang melekat ditubuh pria itu.

"Bagaimana kalau ibu tau" Lisa gelisah, Jungkook bisa merasakan ketakutan gadis itu lalu mengusap lembut puncak kepalanya, menyisiri surai lembutnya menggunakan sela jari. "Kakak.. aku takut"

"Jangan takut" Jungkook menghisap lembut leher Lisa, selembut yang ia bisa supaya tidak meninggalkan tanda yang mencolok lalu mengusap jejak salivanya dengan ibu jari. Tatapan teduhnya jatuh pada mata bulat Lisa. "Aku ada disini, percaya padaku. Aku pasti melindungimu, dari siapapun termasuk dari ibu"

Lisa tau, ini salah. Tapi Lisa tidak bisa berbohong dengan menolak Jungkook. Pria itu selalu menyayanginya, ah atau lebih tepatnya, memaksakkan cintanya terhadap Lisa sampai Lisa tidak bisa menolak, Lisa terjebak terlalu jauh ke dalam hubungan yang tidak seharusnya.

"Kakak hubungan ini salah" Lisa mencicit pelan, kepalanya dipegang lembut lalu dahinya diarahkan menempel pada dahi Jungkook. "Kakak, aku benar-benar takut.."

Suara lembut Lisa membuat monster didalam tubuh Jungkook kembali bangun, Jungkook menggigit bibir. Geraman terdengar dari bibir tipis itu. Tubuh mungil Lisa direngkuh dalam pelukan erat hingga dadanya bersentuhan dengan dada bidang Jungkook, semakin membuat pria itu terbakar dalam hasrat tertahannya.

"Ini tidak salah, baik kau dan aku. Kita hanya sama-sama jatuh cinta, cinta tidak pernah salah. Kau tau itu?" Jungkook menjawab Lisa dengan rayuan, entah berapa banyak lagi rayuan yang akan Jungkook lontarkan untuk Lisa tetapi percayalah jika itu bukan sekedar omong kosong.

"Kalau ibu tau.." Bibir Lisa bergetar, air mata Lisa mengalir deras.

"Ibu tidak akan tau, sekalipun ibu tau.. apa yang bisa ibu lakukan?" Jungkook membalas skeptis, senyuman tipisnya disunggingkan. "Ibu tidak bisa melakukan apa-apa, ibu tidak akan memisahkan kita"

"Jangan menangis, air matamu membuat hatiku sakit, Lalisa.."

Ibu jari Jungkook mengusap lembut air mata Lisa, menghapus jejak kesedihan gadis itu dengan penuh kasih sayang. Jungkook mengeratkan pelukannya pada pinggang Lisa, merapatkan gadis itu lebih rapat dari sebelumnya.

Gesekan nikmat yang tercipta membuat Jungkook berdecak, mengalihkan desahannya. Ekspresi Jungkook mengetat, rahangnya mengeras. Dibawanya jemari lentik itu menangkup rahang kokohnya, desahan pria itu makin tertahan. Satu sentuhan dari Lisa sudah membuat seluruh tubuhnya menegang tersiksa, agaknya nama gadis itu sudah tercetak disetiap darah yang mengalir ditubuh Jungkook.

Desiran hangat itu datang lagi, Jungkook tidak bisa berhenti mendekati Lisa dan Lisa tidak bisa menjauhi Jungkook.

"Kakak.." Lisa meneguk ludah, suaranya tiba-tiba sama seraknya seperti menahan sesuatu saat tangan besar Jungkook mengelus paha dalamnya, meremas lembut didalam sana.

"Izinkan aku menjadi kakakmu yang brengsek lagi, izinkan aku.." Pria itu tak kuasa, menahan hasrat atas adiknya sendiri. Mereka tumbuh dan besar bersama tapi bagaimana bisa ada perasaan meletup-letup saling menginginkan satu sama lain tercipta sedalam ini?

"Ibu?"

"Nope, lupakan soal ibu. Rahasiakan ini, kalau kau diam dan aku diam.. hubungan ini akan tetap berjalan. Kita akan bersama selamanya, kau dan aku. Lalisa dan Jungkook.."

Lisa tersenyum tipis disusul anggukkan setelahnya. Lisa tidak bisa menolak, Lisa juga menginginkan Jungkook sebanyak pria itu menginginkannya. Lisa memejamkan mata, memeluk leher pria itu dan membenamkan wajahnya didada bidang Jungkook.

Ini sebuah kode, Jungkook sigap menggendong Lisa teramat hati-hati seakan tiap inci tubuh gadis itu sangat rapuh sekali. Kemudian perlahan meletakkan gadis itu ditengah-tengah kasur, berada dibawah kurungannya.

Manik sayu keduanya saling menatap satu sama lain, tak ada niat untuk melepaskan sedikitpun atau berpaling sedetik saja. Jungkook tau, ini sudah waktunya memasuki gadis itu, menjalin sesuatu yang lebih panas dan lebih dalam.

Satu per satu kancing kemejanya terlepas usai dasi merah itu teronggok dilantai. Ketika tubuh atletis dengan pahatan otot sempurna itu terekspos jelas tanpa ada yang menutupi, pipi Lisa semakin memerah. Jungkook tersenyum melihat rona merah semakin menebal dipipinya, ingin menggoda gadis itu lebih jauh lagi, Jungkook meraih jemari lentik Lisa lalu mendaratkannya pada pack-pack keras diperutnya kemudian menekannya disana.

"Kak Jungkook.."

"Ssh.. aku disini baby, aku disini"

Jungkook menurunkan tubuhnya, masing-masing tangannya bertumpu pada bagian kosong diantara kepala Lisa. Wajah Jungkook semakin turun, bibir tipisnya terbuka lalu melahap rakus bibir ranum milik Lisa yang selalu menjadi candunya seraya menjejalkan lidah kecilnya menerobos masuk ke sela bibir gadis itu disusul decapan-decapan yang mulai terdengar.

Kelopak mata Lisa terpejam rapat, seluruh tubuhnya menegang. Lagi-lagi ciuman yang memabukkan ia dapatkan. Kedua tangan Lisa terangkat, mendarat tepat memeluk erat leher Jungkook dan menekan tengkuk pria itu memperdalam ciuman panas yang sedang terjadi. Itu bukan ciuman dari hasrat yang sepihak, Lisa juga membalasnya meski sedikit kesulitan atas dominasi Jungkook.

Benar, ini hubungan yang salah. Bahkan ayah mereka pasti menangis di Surga jika tau tentang hal ini. Tapi, bagaimana bisa keduanya menahan diri? Semenjak kepergian Sang Ayah, Jungkook selalu bekerja keras untuk melanjutkan bisnis yang pernah dibangun sang ayah. Sangking kerasnya sampai tak ada waktu bagi Jungkook untuk mengenal wanita, hanya seorang gadis saja yang Han Jungkook tau.. adiknya, Han Lalisa.



~•~

Hi bocoran dari sekarang aku cuma publish  chapter 1-5 di wattpad. Untuk lengkapnya bakal aku publish di KK dan kunci supaya jauh-jauh deh kalian yang suka iseng. Aku tegasin sekali lagi bahwa ini lapak lizkook, Lisa & Jungkook.

baby don't stop Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang