chapter 4

3.7K 493 10
                                    

"appa apakah seleksi pengawal untuk pangeran jeno sudah dimulai?" jaemin bertanya kepada sang ayah yang merupakan raja archernar. malam ini sang raja bersama ketiga pangerannya sedang berkumpul untuk membicarakan sesuatu, raja meminta anaknya jika ada pertemuan seperti ini mereka berbicara layaknya seperti seorang anak dan ayah bukan seorang pangeran dan raja.

"memangnya kenapa jaem? apa kau ingin mengikuti seleksi itu dan menjadi pengawal kembaranmu?" tanya jaehyun. jaemin adalah pangeran yang paling beda dari pada pangeran archernar yang lain, dulu jaemin sering kabur saat ada latihan dan menyusup keluar istana ia juga sering kali tidak hadir dalam pertemuan istana antar kerajaan.

jaehyun yang mengetahui kelakuan anaknya memutuskan untuk memberikan penawaran pada jaemin, jika dia tidak mengikuti latihan seperti saudaranya atau tidak hadir dalam pertemuan seperti ini maka jaehyun akan menutup akses pangeran tersebut untuk keluar istana. tidak akan bisa hidup hanya dalam istana karena sang pangeran sangat suka berburu dan kegiatan yang hanya bisa dilakukan diluar istana, karena itu ia memutuskan untuk mengikuti pelatihan dan pertemuan tersebut agar bisa keluar istana.

"bukan begitu appa, aku mau mengajukan satu orang dalam seleksi itu." ujar sang pangeran terakhir itu dengan semangat.

"kenapa kau sangat bersemangat sekali, sebelumnya kau bahkan tidak peduli pada seleksi itu." kini pangeran mahkota mark yang berbicara. aneh sekali, adiknya itu yang kebiasaannya hanya mengeluh tiba-tiba saja bersemangat.

"kau bisa mengajukan siapapun, tapi tidak memungkinkan kalau dia yang akan dipilih karena pemilihan itu akan dipilih langsung oleh pangeran jeno." ujar jaehyun sembari melirik kearah jeno yang sedari tadi hanya diam dan memperhatikan perdebatan kecil itu tanpa minat.

"appa bilang pertemuan ini untuk membahas tentang pangeran mark, kenapa malah membahas seleksi pengawalku?" jeno angkat bicara dengan sopan namun tegas.

"appa sampai lupa, mark akan appa kirimkan ke wilayah selatan archernar untuk beberapa hari." ujar jaehyun.

"memangnya apa yang terjadi di wilayah itu?" tanya mark

"duke choi tertangkap karena mengambil sebagian besar pemberian kerajaan yang seharusnya diberikan pada penduduk di wilayah itu. appa memintamu memimpin wilayah itu untuk sementara waktu sampai appa menemukan duke pengganti, kau akan pergi bersama pengawalmu haechan."

"itu tidak masalah appa, aku akan bersedia memimpin wilayah itu untuk sementara." ujar mark terdengar sangat bersemangat.

"ekhem, iya appa itu sangat-sangat tidak masalah untuk pangeran mark" jaemin melirik kearah mark, sedikit menggodanya.

"berisik" bisik pangeran mark yang masih terdengar diruangan itu. jaehyun yang melihat tingkah kedua anaknya itu menggelengkan kepala, ia sendiri sudah tau putra sulungnya atau pangeran mahkota itu mempunyai rasa terhadap anak dari salah satu panglima kerajaan yang sudah bertahun-tahun bekerja diistana, soe johnny dan kini putranya soe haechan yang menjadi pengawal pribadi pangeran mark.

"aku juga akan ikut bersama pangeran mark." ujar jeno

"tidak perlu jeno, itu bukan masalah besar. appa yakin mark bisa mengatasinya lagi pula kau harus fokus pada seleksi pengawal barumu."

"sudah aku bilang appa, aku tidak membutuhkan pengawal baru!" kekeh jeno.

"sudahlah jen, siapa tau nanti kau seperti pangeran mark yang jatuh hati pada pengawalnya." canda jaemin diselingi tawanya yang membuat jeno memutar bola matanya.

mark dan jaehyun yang melihat raut wajah jeno itu terkekeh kecil. jaehyun sendiri tidak pernah melarang anak-anaknya untuk jatuh hati pada siapapun.

renjun memulai latihan pedangnya hari ini, walau kemampuannya sudah sangat hebat dalam berpedang tetapi ia tidak tau seperti apa lawan seleksinya nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

renjun memulai latihan pedangnya hari ini, walau kemampuannya sudah sangat hebat dalam berpedang tetapi ia tidak tau seperti apa lawan seleksinya nanti. ia harus berhasil menjadi pengawal agar bisa masuk kedalam istana itu!

"ternyata kau sangat pandai berpedang." renjun menurunkan pedangnya kala mengetahui ada seseorang disampingnya sekarang.

"selamat pagi jaemin, apa kau setiap pagi datang kesini?" tanya renjun sambil mengusap peluh keringat yang mulai membasahi tubuhnya.

"tidak juga, entah kenapa hari ini aku ingin kesini pagi-pagi."

renjun terkekeh kecil, "kau mengingatkanku pada seseorang yang selalu menggangguku sebelumnya." ya tanpa diduga kini renjun merindukan yangyang, pengawalnya sekaligus teman masa kecilnya.

"jadi maksudmu aku mengganggumu?"

renjun menggeleng ribut, "tidak jaem, bukan begitu maksudku. aku hanya merindukan temanku yang mirip sepertimu."

"kalau boleh tau dimana temanmu itu?"

"dia tinggal di wilayah kerajaan sebelah."

"jika kau bertemu dengannya lagi, kenalkan padaku. aku ingin melihat apa benar dia sepertiku atau tidak." ujar jaemin

"aku akan mengenalkannya padamu," jaemin tersenyum mendengar jawaban renjun. "ngomong-ngomong apa yang membawamu kesini pagi-pagi?" tanya renjun.

"aku ingin memberitahumu tentang seleksi itu, pangeran kedua akan memulainya esok hari kau bisa langsung kesana." jawabnya.

"benarkah?" renjun menatap jaemin dengan binar, peluang dia masuk istana sudah didepan mata kan? "tapi bagaimana kau bisa tau?"

jaemin berusaha untuk tidak terlihat gugup, "ah itu, aku mendengar orang-orang membicarakan tentang seleksi itu."

"begitu rupanya, terimakasih banyak jaem, aku akan melanjutkan latihanku." renjun meraih pedangnya, "aku akan ikut latihan bersamamu." sahut jaemin bersemangat

to be continue...

I'm prince [NOREN] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang