"Gaeul kau disini?"
Ibu menatap heran Gaeul yang berada di kamar Jake. Dalam keadaan pintu terkunci.
Tidak hanya itu, Gaeul juga sedang berdiri di atas sofa. Benar, berdiri dengan wajah ketakutan.
Jake mengulurkan tangannya dan Gaeul pun menerimanya.
Ia turun dan segera mendekati ibunya.
"Ibu tidak tidur?"
Ibu yang sedari awal menaruh curiga pada keduanya jadi semakin penasaran akan hubungan antara Jake dan Gaeul yang sebenarnya.
Apa yang dilakukan Gaeul di kamar Jake malam-malam begini?
Bukan masalah besar jika mereka adalah saudara kandung.
Tapi status mereka, saudara tiri. Ibu tidak bisa berpikir positif karenanya. Takutnya ada 'sesuatu' dibalik ini semua. Meski ia berharap tidak.
"Apa yang kau lakukan disini?"
Gaeul mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sebuah flashdisk.
Ibu mengambilnya, memeriksanya.
"Flashdisk Gaeul penuh, jadi dia meminjam punyaku" ucap Jake menjelaskan.
Ibu berusaha mempercayainya.
"Lalu kenapa kau berdiri di atas sofa? Kalian sedang main-main malam begini?" tanya ibu yang terdengar seperti tak suka.
"Ibu, tadi ada kecoak dan aku minta Jake untuk menangkapnya"
"Lalu?"
"Aku mengunci pintunya dan berusaha menemukan kecoak itu, tapi..."
"Belum ketemu?" tanya ibu cemas dan juga bergidik ngeri, bagaimanapun kecoak itu menyeramkan bagi kebanyakan orang.
Jake menggeleng.
Ibu menatap tongkat baseball yang dipegang Jake. Jika yang diucapkan Gaeul itu benar, maka mereka sungguh berencana membunuh kecoak itu.
Setidaknya, ibu akan mempercayai itu dan berusaha menenangkan pikirannya sendiri yang campir aduk.
"Gaeul, ayo kita keluar"
"Baik bu"
"Jake, kalau kau takut ada serangga lain, kau bisa tidur sementara di kamar tamu"
Jake mengangguk setuju. Jika ia bilang tidak, justru akan menambah kecurigaan ibu.
"Ayo" ajak ibu pada Gaeul.
Gaeul menoleh ke arah Jake dan memberi kode ia akan menelpon nanti.
Ibu mengikuti Gaeul masuk ke kamarnya, dan langsung menutupnya.
"Kenapa ibu tidak kembali ke kamar ibu?"
"Setelah memergoki kalian berdua ada dalam satu kamar?"
Gaeul tak percaya apa yang dia dengar dari ibunya. Apa ibunya marah padanya? Dan sungguh mencurigainya dan Jake?
"Ibu...apa maksud ibu? Aku kan hanya meminjam flashdisk nya" ujar Gaeul melindungi dirinya.
"Flashdisk itu hanya alasan kan?"
"Alasan? untuk apa? agar aku bisa berduaan dengan Jake di kamarnya?Ibu...! bukankah ibu sudah keterlaluan menuduh putri ibu sendiri???
"Gaeul, apa kau tidak ingin jujur dengan ibu?"
Ibu duduk di tepi ranjang, diikuti Gaeul yang mencoba menenangkan ibunya.
"Jake menatapmu beberapa kali, dan ibu melihatnya" ungkap ibu, yang pada akhirnya mengutarakannya pada Gaeul.
"Jadi itu yang membuat ibu curiga pada kami" kata Gaeul dengan nada kecewa, meski sebenarnya ia terkejut. Ia sedang berakting sebaik mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER [END ✔️]
Fiksi PenggemarBagaimana jika laki-laki yang pernah tidur denganmu tiba-tiba jadi saudaramu? 14-03-22 🥇 Rank 1 in enhypen 03-03-22 🥇 Rank 1 in jaeyun 04-03-22 🥇 Rank 1 in jakeenhypen