Song of Love part 4

428 66 4
                                    



Gerakan dua pasang kaki itu menimbulkan riak-riak air di kolam renang. Berkali-kali suara tawa mereka pecah memecah hening yang tercipta sebelumnya. Jisoo dan Jaehyun masih sibuk bercanda melepaskan rindu mereka hingga hari kini sudah larut malam. Mengingat semua kenangan yang pernah mereka lewati sebagai sepasang sahabat sebelum Jaehyun melanjutkan sekolahnya ke Singapura dua setengah tahun lalu. Membicarakan hal-hal yang tidak bisa mereka utarakan di facebook atau e-mail, dan semua kata yang terbatas oleh 140 karakter maksimal di twitter, tempat mereka berkomunikasi selama ini.

"Jis.." panggil Jaehyun dengan nada serius.

Jisoo menatap Jaehyun seakan ingin bertanya ada apa.

"Cinta gue ke elo... masih sama. Gue selalu cinta sama elo." Ucap Jaehyun sedikit ragu karena sebenarnya ia tak ingin merusak keceriaan ini. Namun perasaan yang sudah lama ditahannya itu juga terus mendesak meminta untuk diungkapkan.

"Tapi perasaan gue ke elo juga masih sama, sebagai seorang sahabat, nggak lebih." Balas Jisoo pelan karena tak ingin menyinggung perasaan Jaehyun.

"It's okay! But, I'll always wait for you."

Jaehyun tersenyum, menegaskan jika ia bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Seakan ucapannya sebelumnya adalah sebuah janji.

Jisoo hanya memaksakan seulas senyum terukir di bibirnya. Ia tau pasti bagaimana perasaan Jaehyun saat ini karena ia juga sedang mengalaminya dengan Taeyong. Namun di sisi lain ia tak bisa membalas perasaan Jaehyun karena memang cinta di hatinya tak tumbuh untuk Jaehyun, justru laki-laki lain yang mendapatkannya.

Mereka berdua diam larut dalam pikiran masing-masing. Hanya suara binatang malam yang terdengar dan menunjukan bahwa masih ada kehidupan di tempat itu.

"Gue perhatiin kok lo makin sipit ya, Jaee? Jangan-jangan ini gue kabur lo nggak liat lagi?" canda Jisoo mencairkan suasana yang sempat membeku.

"Sialan lo! Dari dulu juga mata gue segini!"

Jaehyun dan Jisoo kembali asik bercanda. Mencoba mengabaikan pembicaraan mereka sebelumnya.


***


Hari Minggu pagi yang cerah. Burung-burung berkicau riang tanpa beban. Dinginnya embun yang belum juga mengering di telapak kakinya tak juga menghalangi langkah Jisoo yang begitu ringan mengitari taman yang berada tak jauh dari rumahnya.

Taman masih bergitu sepi, hanya ada satu-dua orang saja yang sedang berolahraga pagi atau hanya sekedar duduk menikmati udara yang masih begitu segar.

Mata indah Jisoo terpejam dengan kedua tangan yang ia rentangkan lebar-lebar. Menegaskan bahwa ia siap menghadapi apapun yang akan terjadi hari ini. Dihirupnya udara kuat-kuat untuk memenuhi seluruh rongga paru-parunya. Memenuhi seluruh tubuhnya dengan udara tanpa polusi dan kesesakan.

Setelah merasa lebih segar dari sebelumnya, Jisoo berlari kecil ke tepi danau buatan yang berada tepat di tengah taman. Segerombolan kecil burung gereja menyambutnya dengan tarian khas mereka. Seakan menunjukan itulah dunia mereka yang begitu sempurna tanpa jamahan tangan manusia yang tidak bertanggungjawab. Lagi-lagi Jisoo tersenyum kecil, ingin rasanya menjadi sebebas dan sebahagia burung-burung itu. Terbang jauh mengitari angkasa bersama kawanan yang selalu setia saling membantu, tanpa beban dan masalah.

Sampai sebuah isakan kecil menyadarkan gadis itu dari semua khayalannya. Rintihan yang mengusiknya untuk segera datang membantu. Jisoo mengedarkan kepalanya ke segala arah untuk mencari sumber suara. Matanya menangkap seorang gadis kecil yang sedang duduk di samping sepedanya yang terjatuh dengan lulut terluka. Bergegas Jisoo menghampirinya.

"Adek, adek kenapa?" tanya Jisoo sedikit panik sambil menyeka air mata di pipi chubby gadi kecil itu.

"Jatuh, kak, sakit.." jawab si gadis kecil di sela isakan tangisnya.

Song Of Love [Taeyong X Jisoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang