Di sebuah planet yang amat jauh. Hiduplah sebuah makhluk bersisik. Kulitnya ungu, matanya putih. Makhluk itu sendirian. Tak ada satupun makhluk sejenisnya di planet kecil itu.
Makhluk itu tak punya nama. Dia lahir dari sebuah batu kerang berwarna biru. Meski ia dapat berkomunikasi dengan beberapa ikan, makhluk itu masih merasa asing.
Planet yang dihuni oleh makhluk itu bernama Neptuna. Sebuah planet yang permukaannya hanya berisi air. Planet yang volumenya hanya dua kali dari bulan. Planet yang hanya berisi ikan, tumbuhan, dan makhluk itu.
Sesekali, dia pergi ke permukaan, melihat bintang dan bulan. Makhluk itu tak tau, mengapa hanya dirinya yang sendirian. Bahkan bintang dan bulan mempunyai pasangan. Namun, cahaya bintang membuatnya tidak terlalu merasa kesepian.
50 tahun berlalu. Kini saat-saat terakhirnya telah tiba. Di detik-detik terakhirnya, Makhluk itu menatap bintang untuk terakhir kalinya. Makhluk itu hanya menatap bintang, matanya yang putih begitu bersinar malam itu. Sayang, tak ada yang mampu melihat keindahan bola mata itu.
Tepat saat kalimat itu selesai, nafasnya hilang. Jasatnya tenggelam, jatuh ke lautan dalam.
****
Ide ini aku dapatkan saat masih SMP. Tapi, aku sedikit lupa ceritanya gimana. Bukunya hilang. Ceritanya emang gak jelas. Tapi, kalau dibaca lagi, ternyata seru juga. Jadi bingung mau nerusin atau gak.