"Daftar di UKM kakak ya" sambil memberikan sebuah brosur.
Keysa tersenyum "aku ada kelas" berbohong
"Oke, nanti hubungi nomor di brosur ya"
Keysa mengangguk, dia sudah mendapatkan 4 brosur pagi ini, sementara dia hanya bisa memilih salah satunya.
"Beda ya, kalo cantik banyak kakak senior yang nawarin Ukm, nah aku boro boro ditawarin, mau masuk aja susah" celoteh karin salah satu teman baru keysa.
"Kamu ada ada aja" jawab keysha.
Mereka bergegas menuju kantin untuk makan siang, disana Fara sudah tiba lebih dulu dan sudah memesankan makanan dan minuman yang biasa keysha pesan.
"Maaf telat"
"Gak paapa" jawab Fara.
"Kenalin nih Karin temen sekelas aku"
Fara menjulurkan tangannya "Fara"
"Karin"
Fara dan Keysa memilih jurusan yang berbeda sehingga mereka memiliki kelas yang berbeda.
Dari kejauhan seorang laki laki melambaikan tangan seakan mengenal mereka bertiga.
"Hai kenalin aku boby ketua UKM kesehatan"
Keysa mendesah pelan, ini adalah ajakan ke5, seperti biasa dia berniat untukengumpulkan brosur itu, namun kali ini berbeda.
"Kamu bisa isi formulirnya disini"
"Emm saya isi nanti setelah mutusin masuk ukm yang mana ya ka" dengan sopan.
Laki laki itu duduk di sebelah keysa "masuk Ukm kesehatan aja, paling banyak peminatnya loh, lumayan nanti sertifikatnya berguna juga"
"Tapi..."
"Tinggal isi formulir ini" memaksa dan memberikan pulpen kepada keysa.
Keysa tidak bisa masuk kegiatan itu, karena dia takut akan darah sehingga dia tetap berusaha menolak dengan halus.
"Aku mikir dulu ya ka"
"Jangan jual mahal, aku ketua UKM ngajak kamu bergabung secara langsung, seharusnya kamu merasa terhormat" dengan sedikir meninggikan suara membuat beberapa mahasiswa yang ada di kantin melirik ke arah mereka.
Fara, karin terlihat kaget, keysa bisa melihat kedua temannya mulai berapa risih dan takut.
"Ini kamu tulis nama kamu disini" kembali menyodorkan pulpen.
Keysa dengan berat hati meraih pulpen itu karena takut.
"Kamu tidak perlu mengisinya jika tidak berminat" terdengar suara seorang wanita dari belakang keysha.
"Jangan ikut campur" ucal boby
"Dia bilang dia akan memikirkannya"
"Hei luna jangan sombong mentang mentang lo disukai dosen, dapet dukungan dari senior senior karena wajah lo, mereka itu cuman deketin lo karena wajah lo yang kayak lonte itu" ucapan bobby mulai melewati batas, temannya berusaha menyeretnya pergi namun dia sudah diluar kendali.
Luna tersenyum "aku denger uang kas ukm kesehatan hilang"
"Apa?" Ekspresi boby berubah.
"Aku melihatmu, berfoya foya disebuah diskotik dengan banyak wanita disampingmu, kemudian salah seorang bartender mengatakan kamu menghabiskan 4.3jt dalam semalam"
"Hei apa maksudmu, kamu menuduhku?" Sambil berteriak.
Lagi lagi luna hanya tersenyum santai, sementara boby mulai berkeringat dingin dia segera pergi dari area kantin.
"Apa yang kalian lihat" luna mengagetkan mahsiswa yang sedari tadi merekamnya.
Berita mulai menyebar, ada yang merekam berdebatan tadi di ruang kantin, banyak yang memuji Luna karena sangat berani melawan boby yang tempramen.
"Terimakasih" ucap keysa
Luna tidak merespon, dia terlihat sangat dingin.
"Elegant"
"Keren"
Itu yang terucap hampir setiap orang termasuk teman keysa.
Keysa mulai tidak yakin, bahwa Luna adalah wanita yang dia temui tahun lalu. Luna terlalu cuek, sekilas tinggi badan dan wajahnya terlihat sama, tapi itu sudah terlalu lama, keysa sudah tidak terlalu mengingatnya mungkin dia salah orang.
###
Keysa berjalan dengan tenang menyusuri tangga, dia berbelok saat berada di lantai 3.
"Nomor 301, sepertinya ini" berbicara sendiri.
Dia kembali membaca pesan watshap dari kakaknya.
Antarkan ke asrama putri lantai 3 nomor 301, nanti disana ada adik temanku, kamu titipkan saja kepadanya.
Keysa segera mengetuk pintu dan menunggu.
Klek!
Pintu terbuka dia langsung menunduk sopan menyapa, sebelum akhirnya kaget setelah melihat orang yang ada di depannya.
"Adik kak septian?"
Keysa mengangguk, sambil memeluk buku itu dengan erat.
"Masuklah"
Perlahan keysa memasuki kamar itu. Sangat rapi dan minimalis.
"Ah ini buku yang dipinjam oleh kakakku"
Luna mengambil buku itu dan meletakkannya diatas meja, kemudia suasana menjadi hening.
"Kalau begitu, aku.."
"Langsung mau pergi begitu saja?"
Kalimat itu mengingatkan keysa dengan wanita tahun lalu.
"Lalu?"
"Kamu berhutang padaku"
"Berhutang apa?" Tanya keysa.
"Aku sudah membantumu di kantin"
"Oh itu, terimakasih banyak"
"Hanya terimakasih"
"Ada yang kak luna inginkan?"
"Apa yang bisa kamu berikan"
Semua seperti deja Vu kalimat itu persis sama dengan yang diucapkan wanita dulu.
Saat luna berdiri reflek keysa langsung menjauh.
"Kamu mengingatku" ucap luna
"Kamu... wanita itu"
Luna menatap keysa dengan matanya yang indah "kamu terlihat lebih dewasa"
"Kamu harus meminta maaf padaku"
"Untuk?"
"Atas perlakuanmu, kamu... kamu... malam itu.."
"Aku apa?" Sambil tersenyum gemas melihat tingkah keysa.
"Pokoknya kamu harus meminta maaf padaku"
"Aku tidak bisa meminta maaf"
"Kenapa tidak?"
"Jika aku meminta maaf artinya aku berjanji untuk tidak mengulanginya lagi"
"Apa maksudmu"
"Artinya aku tidak bisa berjanji untuk tidak menciummu lagi"
"Kamu gila? Kita sama sama wanita untuk apa kamu menciumku?"
Ekspresi Luna seketika berubah menjadi lebih serius "karena aku menginginkannya...."
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl love Girl (GXG)
RandomUntuk 21+ banyak kata2 kasar dan adegan dewasa Semua berubah setekah kejadian malam itu, keysha tidak pernah bisa melupakannya. "Semoga kita bertemu lagi" ucap gadis cantik itu setelah mencium Keysha tanpa izin. Ini adalah kisah tentang cinta yang t...