Chapter 51

1.7K 141 1
                                    

"dedek kenapa lagi sama Buna hmm?"

"Daddy huaaa hiks dedek mau tidur sama Daddy tapi Buna tidak kasi Buna bilang Daddy tidak boleh tidur sama dedek"adu pawat sambil menangis di pelukan leher mew.

"Loh dedek kenapa kok tiba-tiba mau tidur sama Daddy dedek takut tidur sendiri?"

"Hiks dedek tidak takut tapi dedek kangen sama Daddy dedek sudah lama tidak tidur dengan Daddy tapi Buna tidak izinkan dedek tidur dengan Daddy hiks Buna jahat"

"Sudah na dedek tidak boleh nangis seperti ini nanti tenggorokannya sakit loh nanti Daddy bicara dengan Buna ya sekarang dedek masuk kamar Daddy akan berbicara dengan Buna dulu"

"Jangan lama ya Daddy dedek sudah mengantuk "

"Iya sayang jangan lupa gosok gigi dan cuci kaki sebelum naik ke atas kasur"

"Siap Daddy "pawat melepaskan pelukannya dan meninggalkan Mew di ruang tamu .

Mew masuk kedalam kamarnya yang bersebelahan dengan kamar pawat melihat kana yang sedang duduk bersandar di atas kasur membuat mew gemas istrinya itu sedang kesal terlihat dari wajah yang sedang di tekuk cemberut.

"Sayang"panggil Mew mata itu segera menuju kearahnya.

"Phi Miu hiks"tangisnya dan memeluk tubuh kekar Mew ,Mew megusap punggung Kana menenangkannya.

"Kenapa hmm kamu berantem lagi sama dedek?"

"Hiks dedek mau tidur dengan Daddy Kana tidak mau nanti Kana tidur sendirian "

"Sayang kamu tau tidak alasan dedek mau tidur dengan phi?"Kana menggelengkan kepalanya.

"Sini lihat phi"Mew menangkup kedua pipi tembem Kana"sudah berapa lama dedek tidur sendiri?"

"3 tahun"

"3 tahun bukan waktu yang singkat sayang bayangkan selama itu Kana tidak tidur bersama phi seperti dedek pawat pasti Kana akan merasa sedih bukan? begitu juga dedek pawat walaupun kita tidak pernah mengurangi kasih dan sayang kita kepadanya tetap saja dedek pasti akan merindukan di peluk hangat oleh ayahnya dan bunanya seperti anak pada umunya apalagi dedek hanya satu-satunya pasti sangat terasa rindu itu"

"Jadi phi hanya ingin kana lebih mengerti jika dedek rewel atau lagi marahan Kana coba kasi waktu buat dedeknya tenang baru Kana tanya dedeknya kenapa coba rasakan dan kasi pengertian agar dedeknya mengerti bayangkan jika dedek nangis seharian karena kana tidak menghiraukannya pasti dedek akan sakit memang Kana mau dedek sakit?"di jawab gelengan oleh Kana.

"Jadi sekarang kamu paham kan jika orangtua itu harus bisa ngertiin anaknya kita tidak boleh egois terkadang juga anak perlu di mengerti Kana tidak boleh menganggap keluhan dedek itu adalah hal sepele "

"Iya phi Mew Kana minta maaf "

"Kamu tidak salah sayang mulai sekarang kamu harus lebih megertiin dedek ya dedek sekarang bukan anak bayi lagi dia sudah sekolah walaupun dedek terlihat baik-baik saja kita sebagai orangtuanya juga harus bertanya takutnya ada sesuatu yang meganggu pikirnya"

"Malam ini kita tidur bersama dedek ya Kana mau?"

"Mau"

"Ayo kasian dedek pasti sudah menunggu kita"

Mew dan kana masuk perlahan kedalam kamar putra kecil mereka di sana pawat sedang duduk di atas kasur dengan buku dongeng di tagannya mendegar pintu kamar yang terbuka segera dirinya melihat kearah sana.

"Daddy Buna..."

"Malam ini Daddy akan tidur dengan dedek"ujar Mew membuat pawat senang.

"Tapi kenapa Buna juga ikut?"

"Loh kenapa dedek tidak suka Buna tidur bersama"tanya Mew dengan wajah kesalnya.

"Tidak ...nanti Buna peluk-peluk Daddy terus dedek tidak bisa peluk Daddy "

"Suka-suka Buna dong kan Daddy suami Buna"

"Tapi Daddy ayahnya dedek"

"Kalo tidak ada Buna dedek juga tidak bisa ada di dunia ini"ucap kana

"Kalo tidak ada Daddy Buna juga tidak bisa membuat dedek"jawab balik pawat

"Heh"kaget Mew dan kana mendegar ucapkan pawat.

"Dedek tau dari mana kata-kata itu ?"tanya Mew.

"Kata nanon kalo tidak ada orangtua dedek tidak bisa lahir begitu juga kalo di salah satu dari Daddy dan Buna tidak ada Daddy dan Buna tidak akan bisa membuat dedek"

"Phi Mew teman-teman dedek tidak benar pasti orangtunya tidak mengajar"ujar Kana.

"Buna anak-anak itu di ajar oleh guru bukan orangtua bagaimana sih Buna ini"jawab pawat.

"Didikan orangtua dan didikan guru itu beda bayikkkkkk"ucap kana kesal .

"Buna kok bicaranya begitu dengan dedek Buna tidak sekolah ya dulu"

"Kalo iya kenapa?"tanya balik Kana.

"Pantas saja Buna masih seperti bayi...tapi kalo di luar serem dedek saja takut lihat wajah Buna seperti singa .tapi kenapa kalo di rumah buna seperti bayi yang dedek nonton ..sama seperti Buna suka nangis sambil peluk Daddy "

"Heh kok jadi berantem ini sudah malam jadi tidur tidak?"tanya Mew .

"Buna yang mulai duluan Daddy... Buna membuat dedek tidak mengantuk lagi"

"Kok jadi Buna sih kan dedek yang mulai duluan"

"Buna yang duluan "

"Dedekk"

"Bunaaa"

"Dedekkkk"

"Bunaaaaaaa"

"DEDEKKKK"

"BUNAAAA"Mew menutup telinga teriak dua bayi itu menggema di dalam kamar membuat telinga Mew sakit.

"BERISIK "Kana dan pawat berhenti berteriak mendegar teriakan Mew Mereka berdua menjadi takut sekarang Mew tidak pernah berteriak apalagi sekarang wajah Mew tampak seram dan memerah.

"Ini sudah malam bisa tidak jangan berteriak kasian tetangga yang mendengar teriakkan kalian setiap malamnya Daddy tidak jadi tidur dengan pawat "

"Horeeee"ujar Kana dengan wajah senangnya.

"Daddy akan tidur di kamar tamu malam ini.. SENDIRI "senyum pada wajah Kana seketika memudar serta wajahnya yang sudah memerah menahan air mata yang sebentar lagi akan menetes.

Mew pergi dari dalam kamar pawat meninggalkan kedua bayinya yang sudah menangis Tampa suara Mew mengancam mereka jika ribut kembali Mew akan pergi dan tidak akan kembali dan itu sukses membuat kedua bayinya diam dengan air mata yang sudah sama-sama keluar.

"Buna Daddy tidak sayang dedek lagi huhuhu"adunya memeluk pinggang Kana.

"Iya hiksss Daddy juga sudah tidak sayang Buna lagi hiksss "

Mereka saling memeluk dan tampa di sadari Mew memantau mereka dari cctv kamar pawat yang memang sudah ada semenjak pawat menepati kamar itu .

Mew segaja memang memasangnya untuk berjaga jika pawat bangun tengah malam dan Mew bisa melihatnya serta pawat juga bisa memanggil Mew di dalam kamar karena sudah tersambung dengan tablet di kamar Mew .

Mew terkekeh gemas mendegar pembicaraan  kedua bayinya.... mereka  saling menguatkan dan berpelukan hangat di atas tempat tidur ..ini yang Mew inginkan dirinya ingin kedua bayi itu akur .

Namun Mew heran di siang hari pawat dan kana tidak pernah berantem terkecuali hari weekend tapi entah megapa di malam hari kedua bayinya itu selalu berantem dan berteriak setiap malamnya.

Mew keluar dari dalam kamar tamu menuju kamar pawat dua bayinya sudah tertidur di sana tadi Mew hanya bercanda tidak mungkin dirinya bisa tidur Tampa sang istri....ohok bucin.

Mew membuka pintu perlahan dan naik keatas kasur berbaring di seberang istrinya ikut memeluk tubuh mungil sang anak yang sedang di peluk sang istri tercinta......ohok.

Bersambung...

🌞🌻

My husband(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang