BAB 5 ungkapan

14 7 0
                                    

malam pertama di kos sean, awalnya sangat sepi namun setelah pukul delapan keatas aku kaget sekali karena begitu rame dikamar sebelah kamar sean ini, bahkan semua penghuni kos berkumpul dan bercerita sambil tertawa terbahak - bahak, aku bertanya kepada sean apakah dia tidak terganggu dengan suara yang berisik sepeti ini tanyaku, sean menjawab kalau dia tidak peduli dan hanya fokus dengan apa yang dia kerjakan, mendengar sean menjelaskan seperti itu aku sangat salut dengan, karena dia bisa tetap belajar dengan suasana yang sangat ribut seperti ini.

tanpa membuat suasana menjadi dingin akupun bertanya kepada sean gimana dengan latihan pertamanya, sean menjawab kalau dihari pertama ini dia agak gugup yang menyebabkan dia banyak buang kesempatan saat memasukan bola, namun dia tetap disemangati oleh teman satu timnya, mengatakan kalau sean pasti bisa dan semuanya kepada dia kata sean menceritakan itu semua kepadaku, sesaat setelah menceritakan itu semua sean bertanya balik kepadaku gimana dengan latihan dihari pertamaku, tanpa berfikir panjang aku langsung menceritakan sebagaimana yang dia liat karena kurang percaya diritembakanku sering nggak kena.

melihat aku yang seperti itu pelatih memberikan arahan kepadaku, diakhir latihan akupun mulai membangkitkan semangatku dan mencoba terus yang terbaik akhirnya aku bisa apalagi mendapatkan dukungan darinya kataku dengan wajah polos, mendengar hal tersebut sean bertanya dengan bingung ada apa dengan dukungannya tanya sean, saat itu aku langsung mengakhiri pembicaraan dengan mengatakan sebaiknya kita tidur kataku, dikala aku mulai memejamkan mataku, aku kaget sekali karena tangan sean mulai merangkul tubuhku, awalnya aku tersentak namun karena aku nggak mau melepas dan menyia - nyiakan suasana ini dan akupun menikmatinya.

sesekali aku menatap sean yang melukku sambil membalik menghadap tidur ke sean, dengan kagum akupun membelai muka sean sambil berkata didalam hati " akhirnya setelah lama aku bisa dekat dan membelai mukanya secara langsung " kataku sambil menghela nafas berat. sesaat sean membuka mata sambil bertanya " kamu sukakan begini terus..." tanya sean, karena aku tertangkap basah dan tidak bisa mengelak lagi dengan malu mukaku memerah dan panas, akupun membalik badan namun sean langsung mengembalikan posisi yang sebelumnya lagi dengan meminta kejujuranku.

dengan kondisi yang membeku dan aku juga nggak bisa mengelak, akhirnya aku mengatakan yang sebenarnya " sebenarnya..... aku memang sudah suka sama kamu se... dari kamu menyelamatkan aku yang mau jatu waktu itu sampai sekarang " ucapku menceritakan itu semua, dengan cepat sean langsung mengecup bibirku, tatapannya yang bersinar menatapku membuat diriku membara mengeluarkan semua rasa ingin memiliki sean, aku membalas ciumannya dengan keras sambil kedua tanganku memegang kedua pipinya.

dengan waktu yang cukup lama kami berciuman dan pada akhirnya sean menghentikannya dengan mengatakan " sebenarnya aku juga selalu memperhatikan kamu sejak pertama masuk sekolah dan aku juga sering mengambil kesempatan agar dapat perhatian kamu, untung sekali pada hati upacara pertama masuk sekolah guru menyuruh aku mengantar kamu ke UKS, sebenarnya diwaktu itu aku sangat bahagia sekali karena bisa berdekatan dengan mu " ucap sean menceritakannya, aku kesal sekali mendengarnya karena dia nggak mengatakan yang sebenarnya kalau di juga suka aku, sambil membelakangi sean aku mulai senyum - senyum sendiri karena apa yang aku impikan ternyata nyata didunia nyata.

sean memelukku dari belakang sambil mencium leherku mengatakan " jangan ngambek dong ntar dimakan semut bibirnya " ucap sean tersenyum dan nafasnya yang hangat mengelilingi leherku, aku berkata " aku sebelumnya hanya bermimpi bisa memilikimu dan sekarang itu sudah menjadi kenyataan, mulai sekarang kamu hanya untukku dan aku hanya untukmu selamanya janji...!" ucapku sambil menjulurkan kelingkingku, sean membalasnya " selamanya bakal begitu, kamu tau...! kamu adalah cinta pandangan pertamaku dan kuharap kamu tetap selamanya untukku " ucap sean memeluk eratku.

" jadi, sekarang kita... jadi apa? " tanyaku menatap sean sambil menghadap kesean, kedua tanganku langsung digenggam sean mengatakan " apakah kamu mau jadi pacarku, belahan hatiku.... aku janji bakal selalu berada disampingmu " ucap sean menatap mukaku, akupun mengiyakan dan setelahnya aku mengajak sean buat tidur karena sudah larut, akhirnya aku dan seanpun tidur. paginya aku bangun dengan kaget sekali karena disaat itu aku dengan keadaan tidak memakai pakaian dan lagi sean memelukku tanpa memakai busana juga, aku bangunin sean sambil bertanya apa yang dia lakukan ke aku tadi malam tanyaku, sean mengatakan " tadi malam...." kata sean separuh sambil menggodaku.

tanpa mendengarkan sean aku langsung ngambek dan langsung mandi, selesai mandi aku langsung berangkat tanpa menghiraukan sean dan sepanjang perjalanan aku terus mengerutu sendiri marah - marah " masak sih dia bisa - bisanya melakukan itu tanpa seizinku..." kataku sambil marah - marah, dikala itu digerbang sekolah temanku menepuk dari belakang " hai... kok ngomong sendiri ada masalah yaa... cerita dong " tanya dia " ehh... karina, nggak kok tadi hanya telat bangun aja " jawabku dengan menutupi apa yang sebenarnya terjadi, akhirnya tak terasa kami berdua sudah sampai dikelas, didalam kelas aku sangat kaget karena sean sudah duduk dibangkunya dan yang paling herannya tadi pagi di kos aku meninggalkannya lagi tidur dan masih belum ngapain - ngapain tapi kok sekarang sudah sampai didalam kelas fikirku bingung.

dibangku tempatku duduk dan sebelahnya sean, dikala itu aku terus membuang muka dan enggan sekali menyapa duluan, tapi dengan tampang tidak bersalahnya dia juga ikut diam dan tidak berbicara sepatah katapun kepadaku, dengan waktu yang cukup lama akhirnya kamipun berbicara dikarenakan terpilih menjadi satu kelompok yang dipilih guru, awalnya aku tenang dan menjalankan belajar kelompok tanpa berbicara dengan sean, saat itu kelompokku mendapatkan buah melon untuk diamati dan saat potongan pertama aroma melonnya langsung menyebar sampai - sampai aku pengen mencium aroma tersebut lebih dekat lagi.

lalu ketika aku hendak mendekatkan hidungku kemelon dan tidak sengaja menabrak kepala sean, kami saling menoleh yang membuat bibir kami bersentuhan dan hal itu membuat kami sesaat menjadi membeku, aku deg - degan karena sean menatapku begitu dalam, aku langsung memalingkan muka dan meninggalkan kelas dengan alasan izin ke toilet. di toilet aku langsung mencuci muka dan menatap ke kaca sambil berkata " kenapasihh... aku nggak bisa marah ke dia dan kenapa dia begitu kemarin tanpa seizinku dulu " geramku menatap pantulanku di kaca, disaat ituaku melihat bayangan sean yang tersenyum " kenapasih... kamu bisa membuatku suka padamu, aku nggak tau kenapa aku bisa suka padamu..." gumamku dengan kesal.

tiba - tiba sambil memutar balik tubuhku sean mengatakan " itu karena aku tampan " ucap sean pede dengan posisi dia memelukku " hmm... kenapa kamu menyentuhku kayak....!" kataku marah - marah, melihat aku seperti ini sean langsung mengecup bibirku, sekeras apapun akh memberontak sean juga kekeh tidak melepaskannya, akhirnya aku menyerah dan mengikuti kemauan sean, sesaat kemudian akhirnya seanpun menghentikannya sambil bertanya " kenapasih dari tadi pagi mendiami, meninggalkan dan memanas - manasin aku dengan karina..? " tanya sean dengan cemberut, dengan kesal aku mengatakan " kan... semua ini juga gara - gara kamu, kenapa kamu melakukan itu tanpa seizinku dulu tadi malam " ucapku kesal.

" hahahaha.... jadi, karena itu rupanya, sayang.... kamu itu salah paham, aku melihat kamu tadi malam sangat berkeringat dan aku hanya membantu membuka pakaianmu, nggak lebih " ucap sean menjelaskan itu semua, dengan malu aku meminta maaf kepada sean sambil memeluknya.

             (.........)
          lanjut BAB selanjutnya...🙂

EMPTY OF HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang