1 - Aku tidak menangis

9.3K 479 20
                                    

"CARMA, JIKA KAU MELANGKAH LAGI AKU AKAN MEMBUNUH SEMUA TEMAN DAN SAUDARAMU." Ancam Lorenzo.

Carma hanya tersenyum tipis, ia tau Lorenzo tidak akan melakukan hal itu. Ia bahkan telah merelakan kedua matanya untuk menyelamatkan suaminya, tapi apa yang ia dapat? Kekecewaan.

"Aku serius, jika kau berani melangkah lagi. Aku akan menghancurkan dunia dengan tsunami." Rahang Lorenzo mengeras.

"Kau tidak akan berani melakukannya, karena suamiku adalah orang baik. Ia merelakanku demi menyelamatkan dunia. Ia juga menyuruhku melindungi para manusia dengan kondisiku yang penuh luka. Ia juga yang telah mengkhianatiku. Jika aku bisa memilih, aku akan memilih dicintai oleh orang yang jahat karena orang jahat akan melindungi orang yang ia cintai dengan cara apapun bahkan dengan cara menghancurkan dunia." Balas Carma.

"AKU TIDAK MENGKHIANATIMU," Lorenzo memegang rambutnya frustasi.

"Kau menyelamatkan dia dari kekuatan para iblis bukan aku, istrimu." Carma berusaha menahan air mata yang akan segera jatuh.

"Kau cemburu? Dia sedang terluka." Lorenzo terkekeh seakan menganggap sepele Carma.

Air mata Carma lansung menetes keluar, ia tidak menyangka akan mendengar kekehan Lorenzo disaat hatinya terasa terluka. "Dia terluka? Aku sekarat. Dengan keadaan sekarat aku menahan semua kekuatan iblis dan sekarang tubuhku semakin melemah. Umurku hanya tersisa beberapa tahun. Mati dengan cepat lebih baik daripada harus merasakan sakit yang lebih lama."

"Jika kau memilih bunuh diri, aku akan membuatmu mati dengan tidak tenang." Ancam Lorenzo.

Carma menarik paksa gelang merah  polos yang terbuat dari seutas tali. "Selamat tinggal, suamiku. Di kehidupan selanjutnya, aku memilih untuk tidak bertemu denganmu lagi" Ucap Carma sambil meneteskan air matanya dan menjatuhkan dirinya dari jurang penghancur bersamaan dengan gelangnya.

****

Beberapa tahun lalu....

PLAKKKK...

Luthien menampar pipi kanan Carma sang Dewi Karma tanpa merasa bersalah.

'Aku tidak boleh menangis, aku harus kuat. Ia tidak menyukai wanita cengeng dan lemah.' Batin Carma berusaha untuk tidak menangis.

"Aku berusaha melatih tanganku agar tidak kaku." Tanpa rasa bersalah dewi bunga masih bisa tersenyum.

"Tidak apa-apa, ini bukan salahmu." Ucap Carma dengan wajah polos.

PLAKKKK....

Luthien menampar pipi kiri Carma sekali lagi, "Sekarang ini terlihat lebih cantik." Ucap Luthien dengan wajah berkuasa.

"I-iyaaa... ini terlihat lebih baik." Ucap Carma yang tidak bisa melawan Luthien dan berusaha tidak menangis sambil menahan rasa sakit diwajahnya.

"Bersihkan sepatuku dari kaki kotormu itu." Perintah Luthien sambil tersenyum miring. Carma tidak sengaja menginjak kaki Luthien karena buru-buru, ia tidak tau kejadiannya akan menjadi seperti ini. Luthien tau Carma selalu menuruti siapapun dengan wajah polosnya. Ia sangat gampang untuk dikibulin.

Carma lansung menuruti perintah Luthien, "Maafkan aku, aku tidak sengaja menginjak kakimu seharusnya aku lebih berhati-hati." Ucap Carma sambil membersihkan sepatu Luthien menggunakan ujung gaunnya.

"Baguslah, jika kau sadar. Aku membenci wanita polos sepertimu dan berpura-pura baik kepada semua orang." Ucap Luthien yang berusaha menyindir wanita polos yang ada didepannya.

"Maafkan aku, dewi bunga." Ucap Carma meminta maaf lagi.

"Jika kau merasa bersalah cium kakiku dengan begitu aku akan memaafkanmu." ucap Luthien sambil tersenyum jahat.

Carma menghela nafas berat, ia tidak bisa menolak tapi ia juga tidak ingin menuruti sang dewi bunga. Kepala Carma semakin menunduk. 

"Carma!!!" Panggil pria diujung sana dengan amarah. 

"iya?" jawab Carma dengan suara gemetar sambil menoleh ke sumber suara.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Lorenzo, dewa laut dan suami dari Carma dengan amarah.

"Tidak ada," Ucap Carma yang tidak berani jujur.

Lorenzo menarik tangan Carma dengan kasar menuju ke kamar Carma. "Jangan mempermalukanku," Tegasnya

"Maaf," Lagi-lagi kata itu yang muncul dari mulut Carma.

"Aku tidak memerlukan pemintaan maafmu," Tegas Lorenzo dan menarik Carma untuk meninggalkan tempat itu.

"Tidak bisakah kau sekali saja tidak membuatku kesulitan." Bentak Lorenzo.

"Aku akan berusaha lagi untuk tidak membuatmu kesulitan." ucap Carma dari lubuh hatinya.

💖💖💖

Hallo gaes, gimana chap 1 nya? Seru ga nich? Sebenarnya cerita ini uda lama banget di draft dan akhirnya aku memilih untuk mengupdatekannya saja. Semoga suka ya~~

C A R M ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang