Song of Love part 10

207 38 1
                                    




Entah sudah untuk yang keberapa kalinya Johnny melirik ke arah jam yang bertengger di tembok kelasnya. Hampir tiga jam berlalu semenjak Taeyong meninggalkan jam pelajaran, biasanya tak perlu waktu selama ini untuk sahabatnya itu memulihkan keadaannya, topeng tegarnya selalu mampu menutupi keadaannya yang sebenarnya. Perasaan tak enak langsung menyergapnya.

Tanpa pikir panjang, Johnny mengangkat tangannya, meminta perhatian ibu Sohee yang sedang mengajar.

"Ma'am.."

"yes, Johnny? What's up?" tanggap ibu Sohee sambil menurunkan letak kacamatanya.

"May I go to rest room?" ijin Johnny, jelas ia berbohong, kebohongan klasik paling jitu dan paling aman saat akan membolos.

"Yes, but you just have a few minutes."

Tak peduli dengan syarat yang diberikan wali kelasnya, Johnny segera berlari keluar kelas, menuju sebuah tempat yang ia yakini dimana Taeyong berada sekarang.


***


Ruangan besar yang biasanya sangat sunyi kecuali saat digunakan untuk pelajaran seni Musik ini, kini dipenuhi isakan Jisoo dengan Sowon yang terus mencoba menenangkannya. Ruangan ini kedap suara, tak perlu kawatir ada orang lain yang akan mendengar percakapan keduanya.

Pelajaran kosong di kelasnya dipilih Jisoo untuk menceritakan semua masalahnya dengan Taeyong pada Sowon, berharap sedikit bebannya akan terangkat.

"Won, gue kangen kak Taeyong.." tangis Jisoo. Matanya sudah terlihat sangat bengkak karena tak henti-hentinya menangis.

Sowon dapat merasakan tubuh Jisoo yang semakin bergetar. Ia benar-benar tak tega melihat sahabatnya sekacau ini. Benar-benar bukan Jisoo yang ia kenal, Jisoo yang dulu selalu terkesan jumawa, selalu ceria tak ada lagi kini. Ia bisa membaca betapa besar cinta Jisoo untuk Taeyong, bagaimana Jisoo hancur tanpa pangeran itu telah membuktikan segalanya.

"Come on, Jis! Lo kuat, gue yakin sebentar lagi kak Taeyong akan datang buat lo, gue percaya apa pun, dan kapan pun lo berdua ditakdirkan menjadi satu." ujar Sowon lembut sambil mengusap punggung Jisoo, berharap sahabatnya itu akan menjadi lebih baik.

"Atau enggak selamanya, dan gue jadi milik orang lain yang sama sekali nggak gue cinta?" timpal Jisoo yang terdengar sangat putus asa.

"Jis.. please, lo kaya nggak kenal kak Taeyong, gue percaya dia akan lakuin apapun untuk elo."

Jisoo diam mencerna perkataan Sowon. Menyadari mengapa justru ia kembali meragukan Taeyong saat ini. Ia menatap Sowon yang sedang tersenyum, sebuah senyuman tulus yang memberinya secerca ketenangan dan kehangatan khas persahabatan. Kedua ujung bibirnya tertaris membentuk seulas senyuman. Tanpa menunggu komando lagi, Jisoo berhambur memeluk Sowon.

"Thanks, Won! You're the best!"

Sowon hanya membalas pelukan Jisoo.

"Jis, menurut gue, ada masalah lain yang mendasari permusuhan Keluarga Lee dan Kim." Sowon mulai mengungkapkan apa yang mengganjal fikirannya setelah mendengar semua cerita Jisoo tentang hubungannya dengan Taeyong yang begitu ditentang. "Have you ever thought 'bout the other problem of it?"

Jisoo menggeleng karena memang ia tak pernah memikirkan dasar semua masalahnya, selain karena persaingan bisnis antara dua perusahaan besar yang selalu ingin menjadi yang terbaik.

"Orang tua lo, orang tua kak Taeyong, semuanya selalu memikirkan bagaimana cara memperbesar dan memperkokoh perusahaan mereka masing-masing, and.. bukankah seharusnya akan sangat menguntungkan untuk mereka kalau kalian berdua bersatu? Kecuali ada masalah lain yang memancing perseteruan itu."

Song Of Love [Taeyong X Jisoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang