Menggapai Bintang

98 4 0
                                    


"Uhh.. membosankan.."

Kataku menggumam seorang diri. Wajar saja, karena mereka semua sama saja. Para lelaki membosankan itu, yang terus menerus datang kepadaku tanpa henti. Mereka semua pada dasarnya sama saja!!

Oh kau bingung kenapa aku berkata seperti itu? Itu karena aku baru saja menerima pengakuan cinta dari seorang laki-laki mantan temanku dahulu saat di SMA. Yah mungkin saja aku harus bersikap manis di depan semua orang karena aku adalah anak dari pasangan yang sangat terkenal di Indonesia ini.

Ayahku adalah salah seorang wakil rakyat yang paling berpengaruh di dalam pemerintahan. Melalui pidato-pidato dan gebrakan kerjanya, beliau mampu membuat suatu rancangan sistem pendidikan yang menguntungkan bagi rakyat kecil, karena itulah beliau dipandang sebagai salah seorang yang sangat penting.

Dan ibuku, atau biasa kupanggil mamaku. Beliau adalah salah seorang CEO perusahaan otomotif paling terkenal di Jepang, PT Sukuzi yang produknya kini sudah dapat kita lihat di jalan-jalan umum sekitar kita.

Dan semua hal di atas menuntutku untuk berperilaku layaknya orang yang sangat baik, baik, baik, dan baik seutuhnya. Uhh... menurutku ini seperti hidup dalam tekanan nama baik terus dan terus sepanjang waktu.

Oh ya, daritadi aku bercerita tentang diriku tapi malah belum memperkenalkan diri.

Namaku Rani Tri Angela, seorang gadis anak kuliahan biasa pada umumnya. Berumur 20 tahun, masih muda. Orang Indonesia asli, real 100% katanya. Tinggi sekitar 172 cm, dan berat 64 kg. Untuk berat badan tidak usah dibahas kembali karena mungkin hal itu agak fatal bagiku, jadi abaikan saja. Oke?

Parasku cantik, menurutku. Kulit putih dengan rambut hitam panjang seperti wanita ras orientalis pada umumnya. Dan... apa lagi yang harus kutuliskan yah?

Kondisi keluargaku seperti yang kau lihat di atas, kedua orang tuaku sangat terkenal. Mungkin itu berlaku untukku juga sebenarnya, karena tahun lalu aku mendapatkan predikat nilai tertinggi Ujian Nasional saat lulusan SMA. Wajar saja, total akumulasi nilai UN milikku di angka 60. Itu artinya setiap mata pelajaran aku mendapat nilai sempurna kan?

Walaupun begitu, aku tidak begitu peduli tentang hal itu. Hal itu wajar, sangat wajar karena aku mengikuti banyak macam bimbingan belajar saat itu. Jadi nilai maksimal dalam keseharianku itu sangat wajar, sangatlah wajar.

Selain hal itu, aku adalah tipe manusia yang selalu berusaha keras dalam setiap hal untuk mencapai hasil yang maksimal. Aku bahkan tidak menyadarinya selama ini, tapi sepertinya kesempurnaan sudah menjadi syarat yang tidak terpisahkan sepanjang hidupku.

Jika aku melihat sesuatu yang 'kurang', aku akan berusaha keras untuk menjadikannya 'sempurna'. Mungkin aku menjadi sedikit bertipe extrimis karena bekerja keras dalam segala hal, tapi tidak apa-apa, toh aku juga senang melakukannya.

Oh ya, mungkin karena dipandang perlu oleh kedua orang tuaku, aku mengikuti pelatihan bela diri semenjak aku masih duduk di bangku SMP. Dan hasilnya, aku sudah sabuk hitam saat aku di SMA. Menjadi gadis pintar dan bisa membela diri sendiri, begitulah kata ayahku.

Saat ini, aku kuliah di salah satu universitas paling terkenal di Indonesia. Dan itu adalah UI atau Universitas Indonesia, yang terletak di ibukota negara Indonesia, Jakarta. Saat ini aku berada di semester ketiga Fakultas Ilmu Ekonomi. Kenapa Ekonomi? Itu karena aku bercita-cita ingin menjadi seperti mamaku yang bekerja di perusahaan besar internasional.

Dan satu lagi topik yang paling mengganggu pikiranku selama ini. Dan itu adalah...

Berat badan?

TIDAK!!! Bukan itu please!! Jangan dibahas lagi oke?! FINE!!

Cinta..

.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menggapai BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang