Chapter 13

289 26 5
                                    

"Lisa-ya?" Seorang wanita memanggil Lisa dengan suara lembut.

"A-Annyeonghaseyo eomeoni." Lalisa memberikan salam sembari merudukan tubuhnya 90 derajat dihadapan Ibu Rose.

Sudah kuduga, ini hanya halusinasi ku. Batinnya berkata.

"Annyeonghaseyo Lisa-ya. Mengapa napas mu tersenggal-sengal seperti habis dikejar anjing?" Ucap wanita paruh baya yang sudah Lisa anggap sebagai Ibunya sendiri itu. Wanita paruh baya itu menatapnya dengan penuh rasa heran.

"A-anniyo Eomma." Ucapannya terbata-bata karna sedang memikirkan bagaimana cara menjelaskan semuanya pada Ibu Rose.



Lisa tak habis pikir dengan dirinya sendiri, bagaimana dirinya bisa salah menebak bayangan tadi. Gadis bermata Whisky itu sudah terlanjur percaya diri bahwa bayangan tadi adalah milik sahabat terbaiknya. Hatinya berkecamuk, sangat kecewa karna sudah berharap bahwa Park Chaeyoung ada dirumahnya. Otaknya sudah lelah berpikir bagaimana caranya mengembalikan sahabatnya itu kehidupnya lagi. Hari ini dirinya hanya ingin melihat Chaeyoung, memeluknya dengan erat, melepaskan semua rasa rindu yang selalu mengganggu pikirannya.




"Anniyo Eomma. A-aku-"









krieeeeettt









Ucapan Lisa yang terbata-bata terpotong karna fokusnya teralihkan pada suara pintu yang terbuka dengan perlahan.

Seseorang gadis membuka pintu kamar itu dengan santai.

"Eomma, dimana kau meletakan-."

Ucapan gadis itu terhenti saat melihat dua pasang mata dihadapannya yang kini tatapannya tertuju pada dirinya. Gadis itu  terdiam mematung tidak percaya dengan pemandangan dihadapannya. Tubuhnya terasa membeku saat melihat sosok gadis disebelah Ibunya, semuanya seakan seperti mimpi. 




***




<Flashback on>

Langkah ragu-ragu menggiring Gadis berambut panjang berwarna blonde saat ingin keluar dari arrival gate airport. Gadis itu menghentikan langkahnya sejenak untuk membuat tubuhnya sedikit rileks, menarik napas dalam-dalam lalu membuangnya perlahan.

Kembali ke negara tempat ia dibesarkan yaitu korea selatan adalah salah satu hal yang tak mudah ia lakukan. Negara itu meninggalkan banyak kenangan yang sangat menyakitkan untuknya. Dia masih mengingat persis bagaimana hatinya hancur lebur saat meninggalkan Seoul

Whisky Eyes | JenLisa (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang