part 7 rahasia dan ciuman

11K 516 28
                                    

Matahari sudah terbit, luna terbangun, tangannya melepas handuk kompres yang menempel dikeningnya.

"Mumpung masih hangat" keysa datang dengan mangkok berisi bubur.

"Suapin"

Ingin menolak, tapi mengingat rasa sakit yang dialami Luna membuat keysa mengalah.

"Demam kak luna udah turun?"

Uhukkkk!
Tersedak Mendengar keysa memanggil Luna dengan panggilan Kakak.

"Kak?"

"Bukankah harusnya begitu? Panggilan sopan buat senior"

"Kamu nggak perlu manggil gitu"

"Biar gak keceplosan, bahkan Fara nyubit aku gara gara nggak sopan manggil nama"

"Mmm gitu oke terserah kamu dek Keysa"

"Ihh gak perlu gitu juga, usia kita cuman beda 2 tahun"

"Nah itu sadar"

"Pokoknya terserah aku, sekarang lagi pengen sopan aja, nanti nanti tergantung mood"

Luna mengangguk, dia menghabiskan bubur hambar itu tanpa komentar.

"Karena ini hari libur, aku pengen keluar"

"Kemana?" Tanya keysa sambil menuang air.

"Kemana aja, sejak aku ngampus di kota ini, aku gak pernah kemanapun"

"Serius?"

Luna mengangguk "aku beneran gak pernah kemana mana"

"Tempat apa yang pengen kaku datengin?"

"Taman? Aku bosen liat kampus terus, pengen liat taman yang bsnyak pohon gedenya"

Tanpa membuang waktu mereka segera bersiap dan pergi menggunakan taxi menuju taman yang berada di alun alun kota.

Keysa tidak sadar bagaimana dia pergi terlalu jauh untuk menemani Luna, seakan mereka sudah sangat lama saling mengenal.

"Aku fikir akan sangat ramai hari ini" melihat sekeliling yang nampak sepi.

Luna membuang daun kering yang menutupi rumput hijau sebelum dia duduk diatas rumput itu.

"Walaupun ini hari libur, siang hari panas matahari membuat orang orang terlalu malas untuk pergi ketempat seperti ini, mereka akan memilih mall sebagai tempat pilihan utama"

Luna merebahkan tubuhnya diatas rumput, hamparan ranting, dedaunan pohon terlihat sangat indah menutupi langit cerah yang sangat terang.

"Kak luna suka liatin langit?"

"Aku suka liat dedaunan, warna faforitku adalah warna daun"

"Hijau? Memang warna yang segar. Tapi aku lebih suka warna merah"

"Warna yang aku benci"

Keysa melirik ke arah Luna "kenapa benci merah?"

"Warna darah, aku benci darah"

Keysa semakin penasaran "tapi, kak luna jurusan kedokteran kan?"

"Bener, karena itu, aku merasa kesulitan"

"Terus, sebenarnya apa yang kamu suka?"

"Astronomi"

"Wah, terus kenapa nggak ngambil jurusan itu?"

"Nggak bisa, semua udah diatur, aku satu satunya penerus dikeluargaku"

Walau tanpa penjelasan lebih panjang, keysa bisa mengerti maksud dari ucapan Luna.

Girl love Girl (GXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang