"Hyung! Lo kenal cewe itu?" tanya Min-Jun yang kini duduk di samping Kang-Dae.
"Ga!" singkat Kang-Dae.
"Terus kenapa lo tolong kalo ga kenal?"
"Lah! Kan, lo yang minta gimana sih?!"
"Ya..., tinggal bilang aja sih ga kenal."
"Terus kalo gue bilang ga kenal, gue ga perlu nolongin dia gitu?"
"Ya kan ga kenal, ngapain ditolongin? Bikin susah aja. Lagian itu prinsip lo kan, hyung?"
Kang-Dae yang tidak habis pikir, kini malah memukul kepala Min-Jun pelan. Ucapan Min-Jun memang tidak ada salahnya, karena Kang-Dae selalu bilang seperti itu ketika dia melihat Min-Jun yang membantu mengerjakan tugas dari temannya.
"Ya, ga gitu juga Njun, udah beda topik lagi kalo itu."
"Hii! Orang ganteng pulang..!!" teriak Ye-Seung memasuki rumah.
"Gue ga denger," ujar Hyun-Ki yang sedang memainkan ponselnya.
"Eh sat! Kok lo cepet sih pulangnya, terus ga nungguin gua lagi, anjing banget lo, dasar!" ucap Ye-Seung yang melamparkan kaos kakinya tepat di wajah Hyun-Ki.
"Cih! Anjing, bau banget goblok! Itu kaki lo kenapa? Busuk banget kek nya, anjing!" keluh Hyun-Ki sambil melepar kaos kaki Ye-Seung.
"Masa sih? Perasaan tuh kaos kaki baru gue cuci." ucap Ye-Seung.
"Berisik banget lo pada!" ucap Joo-Won yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Biasa, bang Ye-Seung baru pulang, udah pasti rame bang." ucap Min-Jun
"Eh- Bau apaan nih, tunggu." ucap Joo-Won mencium bau aneh di ruang tengah.
"Buset! Bau nya sampe ke lo, Won?" tanya Hyun-Ki pada Joo-Won.
"Gila si Ye-Seung, anjir!" ucap Do-Yun yang masih menutup hidungnya.
Ye-Seung yang terkekeh hanya bisa memunguti kaos kakinya dan pergi ke kamarnya, dia tidak tau apa yang menjadi penyebab baunya kaos kaki milik dia, tapi yang jelas semua orang di rumah sekarang sedang keracunan bau kaos kaki Ye-Seung.
Kini, terlihat semua pemuda itu sedang berada di ruang tengah, yang memperlihatkan Ye-Seung dan Hyun-Ki sedang bermain game, Do-Yun yang sedang membantu Min-Jun belajar dan Joo-Won yang sedang asik dengan ponselnya.
Pintu pun terbuka dengan Kang-Dae yang membawa seorang gadis masuk ke dalam rumah secara paksa, dan mendorongnya hingga terjatuh ke lantai. Mereka yang heran dengan Kang-Dae yang entah kapan dia pergi dari rumah dan melihat itu pun sontak kaget dengan perlakuan pemuda itu.
"Eh anjir! Ini cewe siapa yang lo bawa kemari?" ucap Do-Yun yang terkejut dengan kedatangan Kang-Dae dan gadis tersebut.
"Hyung! Lo ga bisa kalem apa? Kasian itu cewenya," ucap Min-Jun.
"Lo ngapain bawa beban kesini?" ucap Hyun-Ki.
"Ini cewe udah bikin masalah aja dari tadi, terus dia juga yang ada di atap waktu itu, sekarang malah ngikutin gua sama nyuri dompet gua." jelas Kang-Dae menatap tajam pada gadis di bawahnya yang sedang meringis kesakitan di tangannya.
"Terus, ngapain lo bawa dia kesini bambang?!" ucap Do-Yun.
"Jadi, lo mau bunuh dia disini?" celetuk Joo-Won to the point pada Kang-Dae, gadis yang dimaksud pun hanya bisa menahan rasa takutnya sekarang, dan berusaha menutupi niatnya yang memang ingin mencari tahu tentang Kang-Dae.
"Eh-eh!! Maen bunuh aja, dia mungkin emang niat mau nyuri aja kali.. Kenapa harus dibunuh sih?" bela Do-Yun yang memang iba dengan gadis itu.
"Iya, lagian dia emang lagi butuh duit mungkin hyung, dia kan yang bermasalah di sekolah lo tadi." Min-Jun yang angkat bicara kali ini.
Kang-Dae yang tidak mempercayainya pun mengingat, jika dia mengetahui pasti siapa gadis yang berada di depannya tersebut, kini mengambil ponsel gadis itu, dan mulai berjalan ke kamarnya.
"Awasin dia! Jangan sampe kabur. Gue bakal turun lagi abis mandi nanti, kalo dia ngeyel tembak aja kepalanya." setelah berbicara Kang-Dae langsung masuk ke kamarnya dan meletakan ponsel Ha-Neul di dalam laci miliknya.
Terlihat Joo-Won yang tengah mendekati Ha-Neul, berjongkok di hadapannya sambil memegang erat dagunya untuk mengahadap padanya.
"Lo cantik, tapi kenapa lo harus nyuri? Kalo lo emang butuh duit, lo bisa gadein tubuh lo buat cari duit, simple! Lo kerja enak, terus juga dapet duit banyak." ucap Joo-Won melecehkannya, Ha-Neul yang tak terima pun langsung menamparnya membuat suara tamparan yang cukup keras.
Teman-temannya cukup terkejut, pasalnya Joo-Won memang cowo brengsek, tapi mereka baru pertama kali melihat Joo-Won ditampar oleh seorang gadis sekeras itu. Joo-Won yang tidak terima langsung menarik rambut gadis itu kebelakang, dan berhasil membuatnya meringis kesakitan.
"Beraninya lo nampar gue, gue bener-bener ga akan segan buat perkosa lo disini!" ucap Joo-Won tepat di depan wajah Ha-Neul.
Ha-Neul yang tidak habis pikir pada laki-laki itu, kini berontak memukul bagian yang sangat berharga baginya, membuat Joo-Won merasakan sakit yang luar biasa.
"Lo pikir gue bakal diem aja pas lo lecehin gue kayak gitu?! Gue bukan cewe lemah! Gue lebih baik nyuri daripada harus ngerendahin harga diri gue ke modelan cowo kayak lo!!" lantang Ha-Neul.
Teman-teman lainnya hanya bisa melongo melihat kegalakan dari seorang Lee Ha-Neul, bahkan mereka saja yang laki-laki tidak berani memukul Joo-Won, mereka benar-benar takjub pada gadis itu.
"Sekarang, siapa yang mau gue bikin terkapar lagi, hm?!!" tanya Ha-Neul pada para pemuda itu.
Mereka semua menggeleng ketika kegalakan Ha-Neul dalam mode on, seolah-olah mereka sedang melihat dewi fortuna yang dalam amarahnya.
"Ada apaan sih anjing, rame banget? Tumben ada suara cewe di mari?" Ye-Seung yang kembali dari kamarnya sedikit terkejut, dengan Ha-Neul yang berada di rumah mereka sekarang.
"Kalo lo emang jagoan, kenapa ga lo lawan aja si Jae-Sung tadi? Ga usah so jago disini!"
Kang-Dae yang kini datang, langsung memegang tangan Ha-Neul erat begitu pun juga Ha-Neul yang kini berusaha memukul Dae. Tapi sayang, dia yang kalah cepat kini sudah berlutut di depan Kang-Dae.
"Tadinya gue bakal lepasin lo, tapi berhubung lo udah bikin rusuh di rumah gue, jadi gue ga akan lepasin lo!" ucap Kang-Dae.
"Terus mau lo apa, hah?!" tanya Ha-Neul.
.
.
.
.
tbc?
just vote and comment, thanks~
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓
Mystery / ThrillerRahasia adalah sesuatu yang pasti dimiliki oleh setiap orang. Seseorang pasti memiliki rahasia dalam hal apapun dan sekecil apapun rahasia itu pasti tetap ada, dan bagaimana dengan rahasia besar? penjualan barang ilegal? pembunuhan? bahkan sampai pe...