80. MEMASTIKAN

4.1K 333 240
                                    



















Hello everyone 🌺✨

Hope you like & happy reading































Selesai meeting Rey keluar dari ruang rapat dengan tergesa-gesa kembali menuju ruangan nya, tidak peduli tatapan bingung dari para karyawan dan juga George yang. Sebab tidak biasa nya bos mereka itu pergi begitu saja tanpa ucapan apapun.

Begitu sampai di ruangan nya Rey buru-buru melepaskan jas nya, lalu berlari menuju wastafel yang ada di toilet. Rasa mual yang sedari tadi bergejolak selama meeting berlangsung sudah tidak bisa ia tahan lagi.

Setelah memuntahkan isi perut nya, Rey langsung membersihkan mulut dan wastafel. Ia benar-benar tidak paham apa yang terjadi pada diri nya.

Sudah hampir dua minggu ini Rey suka mual, dan tidak jarang muntah jika tidak bisa menahan nya lagi, ia juga tidak bisa mencium sesuatu yang menyengat, di tambah beberapa kali ia memakan buah yang asam dan kecut, seperti mangga muda.
 
Sang istri tentu nya bertanya-tanya apa yang terjadi pada nya akhir-akhir ini. Karena lelaki itu sama sekali tidak suka buah yang asam dan kecut. Namun kali ini Rey sendiri yang mau memakan nya, seperti orang menggidam saja.

Awalnya Rey memilih acuh saja, karena ia pikir hanya kelelahan akibat terlalu memforsir diri, atau sebatas masuk angin biasa. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, ini tidak beres, seperti ada sesuatu tapi ia tidak tahu apa itu.  

Rasa mual nya kini sudah mereda, dan tergantikan oleh rasa pusing di kepala nya, selalu seperti ini jika muntah. Dengan langkah lemas Rey beranjak menuju kursi kebesaran nya. Ia mendudukkan diri nya seraya menghela nafas panjang.

Rey memijat kening nya pelan, seperti nya tidak ada cara lain selain bertanya pada orang yang lebih paham soal ini. Ia lalu mengambil ponsel nya, dan menghubungi Arga.

Karena Arga kini adalah seorang dokter, pasti ia lebih paham tentang kondisi nya saat ini. Cukup lama terdengar nada sambung, akhirnya panggilan nya di angkat. " Ada apa?". Tanya Arga datar di seberang sana.

" Lo dimana?". Tanya Rey balik

" Rumah sakit".

" Sibuk?".

" Ngga juga, kenapa?" .

" Bisa ke kantor gue, sekarang". Itu bukan seperti sebuah pertanyaan, lebih terdengar seperti perintah.

Arga diam sejenak. " Kayak nya ngga bisa sekarang, gue masih ada satu pasien yang harus di periksa, emang nya ada apa?".

Rey menghela nafasnya. " Gue mual banget".

" Mual? Lo udah sarapan?".

" Udah, tapi baru gue muntahin, sekarang malah jadi pusing. Gue bingung banget kenapa sama diri gue, udah hampir dua minggu gue begini". Jelas Rey.

" Terus? Ada keluhan yang lain lagi?"

" Oh iya, gue juga jadi suka makanan yang asem-asem, semacam rujak. Padahal kan lo tahu gue ngga suka, terus juga gue ngga bisa cium mau yang terlalu menyengat, gue pasti langsung mual atau pusing".

Lantas terdengar kekehan di seberang sana. Membuat Rey mengkerutkan kening nya bingung.

" Lo kena morning sickness, kali". Balas Arga.

" Bego!". Refleks Rey ketika mendengar ucapan ngaco sahabat nya itu. " Lo pikir gue hamil? Aneh-aneh aja".

" Sekarang gue tanya, kapan terkahir lo berhubungan sama Alesha?".

REYZA ( Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang